ASI adalah Nutrisi Terbaik untuk Bayi, Kapan Susu Formula Boleh Diberikan?

Dokter spesialis anak dari RS EMC Pekayon dr Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC, M.Kes mengatakan ASI merupakan sumber nutrisi terbaik yang dapat diberikan ibu kepada bayinya, bagaimana dengan susu formula?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 03 Sep 2024, 16:00 WIB
ASI adalah Nutrisi Terbaik untuk Bayi, Kapan Susu Formula Boleh Diberikan? Foto: freepik.

Liputan6.com, Jakarta - Nutrisi terbaik bagi anak di awal masa kehidupan adalah ASI atau air susu ibu. ASI bak anugerah alami yang tidak tergantikan bagi bayi baru lahir hingga usia enam bulan.

Pentingnya memberi ASI eksklusif pada bayi semakin diakui, terutama guna mendukung tumbuh kembang anak agar optimal.

Dokter spesialis anak dari RS EMC Pekayon dr Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC, M.Kes mengatakan ASI merupakan sumber nutrisi terbaik yang dapat diberikan ibu kepada bayinya.

Citra menjelaskan, kandungan ASI secara alami dirancang guna memenuhi kebutuhan gizi bayi.

"ASI mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, serta zat kekebalan tubuh yang mendukung perkembangan bayi secara optimal, terutama selama 6 bulan pertama," jelas Citra dalam program Healthy Monday "ASI Eksklusif, Cegah Stunting Sejak Dini", Senin, 26 Agustus 2024.

Meski begitu, di tengah masyarakat kerap ditemukan kasus di mana ibu tak dapat memberikan ASI lantaran ASI tidak keluar atau sedikit. Hal seperti ini bisa dikonsultasikan dengan dokter, termasuk dalam penggunaan susu formula sebagai alternatif di kondisi-kondisi tertentu.

Menurut dokter anak di RS Pondok Indah Bintaro, Robert Soetandio, susu formula atau sufor mengandung kumpulan nutrisi utama. Mulai dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, hingga mineral yang dibutuhkan anak.


Kandungan Susu Formula

Robert menambahkan, susu formula juga memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi anak.

"Di samping itu, ada kandungan lain yang tidak kalah penting. Misalnya, AHA dan DHA. senyawa ini termasuk ke dalam asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi," Ujar Robert.


Susu Formula Bukan Hal yang Diharamkan

Mengingat hal tersebut, Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Rini Sekartini, mengatakan susu formula tidak perlu dikonotasikan negatif. Sebab, susu formula dapat menjadi salah satu sumber pemenuhan gizi dalam kondisi tertentu.

Misalnya seorang anak yang tidak dapat menerima ASI karena ibunya meninggal dunia. Mau tidak mau, anak tersebut perlu mengonsumsi sufor.

“Susu formula itu bukan suatu hal diharamkan. Susu formula boleh diberikan. Kalau dibutuhkan boleh,” tutur Rini


Contoh Kondisi Tertentu Dibolehkannya Pemberian Sufor

Hal senada juga disampaikan oleh dokter spesialis anak RS Mardi Waluyo, Huminsa Ranto Morison Panjaitan.

Contoh kondisi tertentu di mana anak tidak dapat diberikan ASI adalah karena sang ibu memiliki kendala seperti mengidap HIV. Dalam situasi tersebut, Huminsa mendorong penggunaan sufor kepada anak sebagai pengganti ASI.

“Seperti ibu dengan kondisi HIV. Itu memang kita sarankan pakai susu formula,” ucap Huminsa.

Selain sufor, dia tidak menyarankan susu jenis lain yang dapat menjadi asupan pengganti untuk anak seperti kental manis. Menurutnya, kental manis memiliki kandungan gula yang tinggi dan malah dapat mengganggu masa pertumbuhan anak.

“Susu kental manis kan terlalu tinggi gulanya ya, glukosanya,” pungkas Huminsa.

Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya