Ketum PP Muhammadiyah: Kesederhanaan Paus Fransiskus Bisa Jadi Contoh Pemimpin Nasional dan Global

Haedar mengatakan kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia. Apalagi Paus memiliki jadwal yang padat sehingga kedatangannya patut disambut.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 03 Sep 2024, 13:53 WIB
Paus Fransiskus menyampaikan pesan saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti ketakutan para pengikut Yesus sehari usai diri-Nya disalibkan. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan, kesederhanaan Pimpinan Gereja Katolik Paus Fransiskus patut dicontoh. Paus datang ke Indonesia menggunakan pesawat komersial dan tidak menginap di hotel berbintang.

"Hal itu menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia. Apalagi Paus memiliki jadwal yang padat sehingga kedatangannya patut disambut.

Dalam konteks hubungan antarumat beragama, khususnya hubungan Islam dan Katolik, kata dia, kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan arti penting Indonesia dan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam.

Bersama dengan Grand Syeikh al-Azhar, Dr. Ahmad el-Thayeb, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity.

Dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan semangat ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerja sama antar iman dalam perdamaian.

"Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerja sama antariman serta memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan agama dan budaya," kata dia.

Bagi Haedar, bangsa Indonesia sebagai tuan rumah, sudah seharusnya menyambut dan menghormati kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur.

Pemerintah Indonesia dapat menjadikan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah-masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Palestina.

Di samping itu, penting menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum mengambil prakarsa mengembangkan peran perdamaian dunia secara lebih proaktif.

 


Jadwal Lengkap Kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia:

Paus Fransiskus menuruni tangga pesawat saat tiba di Terminal Udara Militer Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand, Rabu (20/11/2019). Paus mengunjungi Thailand untuk meningkatkan moral minoritas Katolik dan berbicara tentang perdagangan manusia serta perdamaian. (AP Photo/Gregorio Borgia)

Senin, 2 September 2024

17.00 waktu Roma, Berangkat dengan pesawat dari Bandara Internasional Roma/Fiumicino ke Jakarta

Selasa, 3 September 2024

11.30 WIB, Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng

Rabu, 4 September 2024

10.00 WIB, Melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta

10.35 WIB, Melakukan pertemuan dengan kalangan pemerintahan, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di Aula Istana Negara, Jakarta

11.30 WIB, Melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesus (SJ) di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta

16.30 WIB, Melakukan pertemuan dengan para uskup, imam, diakon, pelaku hidup bakti, seminaris, dan katekis di Gereja Katedral, Jakarta

Kamis, 5 September 2024

09.00 WIB, Melakukan pertemuan antaragama dan bertemu Imam Besar Nasaruddin Umar Masjid Istiqlal, di Masjid Istiqlal, Jakarta

10.15 WIB, Melakukan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Pusat KWI, Jakarta

17.00 WIB, Memimpin misa kudus di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta

Jumat, 6 September 2024

09.45 WIB, Meninggalkan Jakarta dan menuju Port Moresby, Papua Nugini  

Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya