Industri Kecantikan Indonesia Tembus Pasar Afrika, Bakal Franchise di Zimbabwe hingga Buka Pabrik di Eswatini

Afrika memiliki potensi yang besar bagi sektor industri Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Sep 2024, 20:10 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Indonesia-Africa Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Senin (2/9/2024). (Dok. Kemlu RI)

Liputan6.com, Denpasar - Industri kecantikan Indonesia akan segera menembus pasar Afrika.

Lewat Indonesia Africa Forum (IAF) 2024, Indonesia berhasil mencapai kesepakatan investasi di sektor bisnis alternatif dengan nilai kesepakatan sekitar USD 1,26 miliar.

Dengan besarnya potensi tersebut, peluang bagi pelaku industri di Indonesia untuk melakukan ekspansi ke Afrika semakin besar. Salah satunya adalah sektor industri kecantikan. 

Hal ini diungkapkan Direktur Afrika, Direktorat Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Dewi Justicia Meidiwaty, Selasa (3/9/2024) di Nusa Dua, Bali.

"Perusahaan asal Indonesia, PT Tirta Ayu misalnya, telah berhasil melakukan penjajakan perluasan pasar ke Zimbabwe dengan membuka franchise yang akan disepakati pada dalam waktu dekat," kata Meidiwaty, seperti dikutip dari pernyataan pers yang diterima Liputan6.com.

Selain itu, PT Tirta Ayu juga berencana membangun pabrik kosmetik di Eswatini.

Jika selama ini komoditas ekspor utama Indonesia ke Eswatini didominasi sektor manufaktur, tekstil, produk kimia, dan alas kaki, maka industri kosmetik akan membuka diversifikasi pasar produk Indonesia di negara tersebut.


Kerja Sama Ekonomi di Bidang Ketahanan Pangan

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Indonesia-Africa Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Senin (2/9/2024). (Dok. Kemlu RI)

Selain itu, juga terdapat Nota Kesepahaman yang ditandatagani oleh empat Perusahaan asal Tanzania dengan Indonesia, yaitu PT Essa Industries, Tanzania Petroleum Development Corporation(TPDC), Tanzania Fertilizer Regulatory Authority (TFRA), dan Tanzania Investment Center (TIC) mengenai rencana pembangunan pabrik pengolahan gas alam menjadi amonia/pupuk.

"Hal ini sejalan dengan upaya kedua negara untuk medukung ketahanan pangan di masa depan," tutur Meidiwaty.

PT Saputra Global Harvest juga akan melakukan penjualan alat produksi pupuk berbahan bakar batu bara ke Nigeria.

Selain kosmetik, pupuk, dan teknologi pertanian, juga terdapat perusahaan Indonesia PT Investasi Cemindo Gemilang yang telah mengakuisisi pabrik semen akuisisi Alpha Ciment SA di Madagaskar melalui kemitraan dengan Gamma Civic, Mauritius.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya