Liputan6.com, Jakarta Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, memenangkan hati pelanggan menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan bisnis. Bahkan, ketika sudah memenangkan hati pelanggan, bukan tidak mungkin penjualan bisnis meroket berkali-kali lipat.
Salah satunya dialami oleh Toko MamaJA yang menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama dalam strategi bisnis. Toko yang dimiliki oleh Catheline ini konsisten berupaya meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan.
Advertisement
Catheline sendiri sudah menjalankan bisnis Toko MamaJA di Lazada sejak 2021 lalu. Saat Panemi Covid-19, Toko MamaJA awalnya menjual berbagai macam masker dan kini sudah merambah ke berbagai kebutuhan ibu dan anak seperti mainan dan produk rumah tangga lainnya.
Catheline selaku pemilik Toko MamaJA mempercayakan Lazada untuk toko online pertamanya. Toko MamaJA di Lazada pun meraih pertumbuhan pesat dengan jumlah pesanan yang terus bertambah mencapai puluhan kali lipat setiap bulannya.
Selain kejelian dan semangatnya dalam menjalankan bisnis, Catheline juga senang berbagi trik suksesnya berjualan hingga menjadi salah satu pemimpin komunitas penjual Lazada (Lazada Club).
Ia bahkan pernah terpilih sebagai salah satu penjual dari Lazada Indonesia yang berkesempatan untuk mengunjungi Alibaba University di Hangzhou dan mendapatkan ilmu-ilmu berjualan online.
Trik Menangkan Hati Pelanggan
Catheline membagikan beberapa hal penting yang dapat dicontoh penjual online di Indonesia untuk memenangkan hati pelanggan dan meraih sukses di dunia eCommerce. Simak tips-tips berikut!
Advertisement
Cermati Peluang
Jiwa bisnis Catheline sudah terasah sejak di bangku sekolah. Saat SMA, ia menjual baju yang dibelinya di Tanah Abang untuk dijual kembali melalui media sosial Facebook.
Setelah menikah, Catheline dan suaminya, Hendrik juga menjajal bisnis handuk yang kemudian berkembang menjadi bisnis suvenir. Saat pandemi melanda, Catheline dan Hendrik beralih ke bisnis peralatan kesehatan dan mampu menembus pasar tender berkat kualitas produk dan layanan yang memuaskan.
Catheline juga jeli melihat peluang di tengah peningkatan tren belanja online semasa pandemi, yang menuntunnya pada toko online pertamanya di Lazada. Berbuah manis, toko MamaJA yang dinamai dengan nama kedua buah hatinya, Justine dan Archie, berkembang dari bisnis rumahan menjadi satu ruko.
Pahami Kebutuhan dan Karakteristik Pelanggan
Catheline menyadari bahwa beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan adalah kunci utama dalam membangun bisnis yang berkelanjutan di era digital. Hal ini sejalan dengan hasil riset Salesforce (2023), di mana 65% pelanggan berharap penjual mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi mereka yang terus berubah.
Catheline pun mengamati, mayoritas pelanggannya adalah perempuan dan sebagian besar ibu rumah tangga. Di situlah Toko MamaJA bertransformasi dan menyediakan lebih banyak variasi produk mulai dari kebutuhan rumah tangga, perlengkapan sekolah, hingga mainan anak, agar bisa berkembang dan memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas.
Advertisement
Selalu Berusaha Lebih Puaskan Pelanggan
Semasa pandemi, Catheline seringkali memutar otak demi memenuhi permintaan tinggi di saat stok barang semakin langka, termasuk blusukan untuk mencari pemasok barang-barang ini.
Selain itu, Catheline rutin melakukan evaluasi terhadap tokonya, mengecek apakah harga toko dan variasi produk tetap bisa bisa bersaing dan memberikan penawaran terbaik, termasuk memperhatikan kata kunci yang digunakan, guna memastikan tokonya tetap muncul di halaman pertama ketika pelanggan mencari produk-produk masker dan kebutuhan rumah tangga.
Meski berperan ganda sebagai ibu dari dua anak, Catheline tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
“Bahkan saat liburan, saya tetap meluangkan waktu untuk mengelola toko online saat anak-anak sedang tidur,” ujar Catheline.
“Memiliki toko online di eCommerce menuntut kita untuk selalu siap sedia, tak ada kata libur,” imbuhnya.
Trik Jaga Kepercayaan Pelanggan
Selain mencermati peluang, memahami kebutuhan dan karakteristik pelanggan, serta selalu berusaha lebih memuaskan pelanggan, menjaga kepercayaan pelanggan menjadi hal utama agar bisnis yang dijalani berjalan lancar.
Advertisement
Kepercayaan Pelanggan Prioritas Utama
Survei “Voice of the Consumer” yang dilakukan PwC di bulan Juni 2024 lalu menunjukkan bahwa 39% pelanggan memilih penjual yang menawarkan harga yang sepadan dan 25% pelanggan loyal kepada penjual dengan reputasi yang baik.
Di tengah tingginya permintaan peralatan kesehatan saat pandemi, Toko MamaJA memilih untuk tidak memanfaatkan situasi dengan memasang harga tinggi atau menimbun barang.
“Prinsip kami, boleh untung, tetapi tidak boleh sampai merugikan orang lain,” ucap Catheline.
“Menjaga kepercayaan pelanggan adalah prioritas utama dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi sesama,” jelasnya.
Jangan Berhenti Belajar
Meski kini sudah memiliki timnya sendiri, Catheline mengungkapkan bahwa ia tetap memegang kendali penuh atas strategi bisnis, termasuk analisis pasar dan optimasi algoritma. Ia percaya bahwa kemauan untuk terus belajar adalah kunci kesuksesan sebagai penjual di eCommerce.
“Lazada memang menyediakan segudang fitur untuk membantu penjual meningkatkan performa toko, tapi pada akhirnya, kita sendirilah yang menentukan kesuksesan,” ujar Catheline.
Keaktifannya di komunitas penjual Lazada, yaitu Lazada Club, juga membantunya untuk berkembang dengan berbagi ilmu, bertukar pikiran, dan berdiskusi bersama jejaring penjual Lazada berbagai penjuru di Indonesia.
5 trik yang diberikan oleh Catheline merupakan wujud dari visi besar menjadikan Toko MamaJA sebagai solusi belanja terlengkap bagi para pelanggan dengan terus berinovasi dalam memenuhi berbagai kebutuhan mereka.
Tak hanya sekadar mencari untung, Toko MamaJA selalu mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan dalam rangka membangun bisnis yang berkelanjutan.
Berkaitan dengan itu, Lazada pun berkomitmen untuk mendukung penjualnya melalui fitur yang inovatif dan jejaring komunitas yang solid.
“Lazada berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman belanja online terbaik bagi para pelanggan, salah satunya dengan terus memberdayakan penjual melalui pengembangan fitur dan layanan yang berkelanjutan, serta jejaring komunitas yang solid,” ujar Chief Business Officer Lazada Indonesia, Stefan Winata.
“Melalui dukungan ini, penjual mengoptimalkan toko online-nya dan menjawab kebutuhan pelanggan yang terus berubah,” jelasnya.
(*)
Advertisement