Liputan6.com, Jakarta - Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDI Perjuangan, Pramono Anung memberikan isyarat akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Kabinet.
Rencana mundur disampaikan Pramono usai mengunjungi Museum MH. Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (3/9/2024).
Advertisement
"Ada dong pasti," kata Pramono.
Pramono masih belum bicara gamblang terkait rencana pengunduran diri ini. Dia hanya menyampaikan, pengunduran diri ini akan disampaikan ke publik selambat-lambatnya pada bulan ini.
"Pokoknya pada waktunya saya umumkan, pasti bulan ini," ujar Pramono.
Sementara itu, Bakal Calon Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Rano Karno turut menimpali rencana Pramono mundur dari jabatan Sekretaris Kabinet. Ia menyebut kemungkinan akan dalam waktu dekat.
"Soalnya nggak bisa lagi musti bulan ini, bulan depan udah mulai kampanye," kata Rano.
Pramono Anung dan Rano Karno Minta Nasihat Foke soal Masalah Jakarta
Diberitakan sebelumnya, pasangan bakal calon gubenur dan bakal wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno akan menggandeng mantan-mantan gubernur DKI Jakarta untuk bersama-sama menyelesaikan masalah Jakarta. Salah satu mantan gubernur yang digandeng adalah Fauzi Bowo atau biasa disapa Foke.
"Kami akan mohon nasihat kepada Bang Foke," kata Pramono di Museum MH. Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (3/9/2024).
Pramono Anung mengatakan safari politik akan diisi dengan berkunjung ke figur-figur yang yang pernah berjasa untuk Jakarta. Dia sendiri ogah untuk memperdebatkan kelebihan maupun kekurangan Gubernur Jakarta terdahulu.
Sekretaris Kabinet itu menyatakan tiap pemimpin punya keunggulan dan kekurangan masing-masing dalam membenahi Kota Jakarta.
"Saya pingin sowan satu per satu, karena apa pun semuanya memiliki legacy dengan kepemimpinan dan gaya masing-masing. Saya tidak mau memperdebatkan kelebihan atau kekurangan, semuanya pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan karena tantangannya berbeda-beda," ucap Pramono.
Advertisement
Singgung Persoalan yang Harus Dicarikan Solusi
Politikus PDIP itu kemudian menyinggung beberapa persoalan yang harus dicarikan solusi, antara lain parkir liar. Pramono tegas menyampaikan, parkir liar harus ditertibkan. Tentu dengan cara yang elegan. Dalam hal ini, Pramono akan melibatkan para pelaku parkir liar untuk sama-sama mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut.
"Sekarang kan sudah era digitalisasi, semuanya harus dilakukan secara begitu. Enggak bisa katakanlah memberikan ruang kepada seseorang parkir liar. Kalau itu ditertibkan, semua orang nurut," kata Pramono.
"Selama yang mengelola parkir liar juga dilibatkan untuk penyelesaian pengembangan dan persoalan parkir di daerah itu. Tapi bukan premanisme ya, itu kita lawan," ucap Pramono.