Top 3 Islami: Makna dan Amalan Rebo Wekasan Menurut Mbah Moen, Kisah Penghina Gus Dur Nangis di Depan Guru Gus Baha

Mbah Moen menjelaskan pada ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan pada Rebo Wekasan. Artikel kedua yang juga populer adalah kisah penghina Gus Dur yang menangis di depan guru Gus Baha

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 04 Sep 2024, 06:30 WIB
Syaikhona KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. (Foto: PP Al Anwar Sarang)

Liputan6.com, Jakarta - Makna Rabu Wekasan atau Rebo wekasan dan amalannya yang dijelaskan oleh KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (21/6/2024).

Bagi komunitas muslim Jawa, Rebo Wekasan atau hari Rabu terakhir di bulan Safar menjadi salah satu hari yang sakral. Inilah hari yang diyakini sebagai turunnya bala, celaka, atau musibah.

Mbah Moen menjelaskan pada ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan pada Rebo Wekasan.

Artikel kedua yang juga populer adalah kisah penghina Gus Dur yang menangis di depan guru Gus Baha.

Sementara, artikel ketiga yaitu tips dan amalan supaya hajat cepat terkabul dari Habib Novel Alaydrus.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:


1. Makna Rebo Wekasan dan Amalan yang Dianjurkan Menurut Mbah Moen Zubair

Almaghfurlah KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. (Sumber foto: NU Online)

Sebagian umat Islam menggelar ritual pada Rabu terakhir Safar, yang kemudian dikenal dengan Rebo Wekasan. Merujuk pada kalender Kemenag dan Nahdlatul Ulama, Rebo Wekasan 2024 jatuh pada Rabu, 4 September 2024 atau 30 Safar 1446 H.

Asal usul adanya ritual Rebo Wekasan karena pada hari itu dipercaya bakal turunnya musibah dan bala. Sebagian juga menganggap Rabu terakhir Safar sebagai hari sial.

Oleh karenanya, melakukan serangkaian amalan khusus di hari tersebut untuk menangkal musibah dan bala. Hal ini pun disampaikan oleh ulama kharismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

“Sebagian ulama ahli kasyaf mengatakan, pada hari Rebo Wekasan itu tempat tumpuan bala dan cobaan. Makanya kalau Rebo Wekasan disuruh sholat empat rakaat,” kata Mbah Moen Zubair sebagaimana dinukil dari YouTube ppalanwarsarang, Senin (2/9/2024).

Mbah Moen menambahkan, masing-masing rakaat sholat membaca surah Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas lima kali, Al-Falaq satu kali, dan An-Nas satu kali. Kemudian ia menjelaskan alasannya.

“Kalau kamu mau membaca (Al-Kautsar) 17 kali, maka kamu akan hidup enak, dan orang yang memusuhimu akan tertumpas,” jelasnya.

Selengkapnya baca di sini


2. Kisah Penghina Gus Dur Menangis di Depan Guru Gus Baha

Kolase Gus Baha dan Mbah Moen. (Istimewa dan NU Online)

Ulama asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengisahkan jawaban telak gurunya saat menghadapi ulama yang menghina KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Berdasarkan penuturannya gurunya yang seorang kiai asal Rembang akan selalu beliau kenang. Demikian pula dengan tabiatnya yang terkenal pendiam.

Dalam kisah ini guru Gus Baha menghadapi seorang kiai yang menghina Gus Dur karena memang dirinya anti-Gus Dur. Terlebih Gus Dur itu terkenal sebagai sosok yang kontroversial.

“Saya punya kiai di Sarang yang selalu saya kenang. Beliau dikenal pendiam,” tutur Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @NgajiHidup123, Senin (02/09/2024).

“Ketika Gus Dur terkenal kontroversi, ada seorang kiai anti Gus Dur,” sambungnya.

Selengkapnya baca di sini


3. Ingin Hajat Cepat Terkabul? Coba Ikuti Tips dari Habib Novel Alaydrus Ini

Habib Novel Alaydrus (YouTube Novel Muhammad Alaydrus)

Tercapai segala hajat dan terkabul setiap doa adalah keinginan muslim pada umumnya. Tidak sedikit umat Islam yang terus berdoa dan berupaya agar keinginannya cepat tercapai, namun semua keinginan itu mudah untuk diraih.

Bagi yang merasa sulit tercapai segala hajat, ada tips dari ulama asal Surakarta Habib Novel Alaydrus agar segala hajatnya cepat terkabul.

Menukil dari YouTube Ubaidillah D. Masdar, Habib Novel mengatakan bahwa secara umum cara cepat terkabulnya hajat adalah dengan membantu mewujudkan hajat orang lain.

"Kalau pengen umrah dan haji, ikut senang dulu kalau ada orang berangkat haji dan umrah. Kalau ada yang pulang haji, ya ikut senang, sambut, minta doanya," kata Habib Novel, dikutip Senin (2/9/2024).

Menurut Habib Novel, dengan turut berbahagia akan mendorong niat agar semakin sungguh sungguh dalam meraih apa yang diinginkan.

Selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya