Program Nihongo Partners 2024, Selama 7 Bulan Guru Jepang Mengajar di 12 Sekolah Jabar

Dalam program ini penutur jati (Native Speaker) Bahasa Jepang ditempatkan di berbagai sekolah di Indonesia, salah satunya Jabar.

oleh Arie Nugraha diperbarui 05 Sep 2024, 11:00 WIB
Gedung Sate, Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Bara (2024). (Dikdik Ripaldi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Selama tujuh bulan relawan guru asal negara Jepang akan mengajar di 12 sekolah di Provinsi Jawa Barat. Hal itu merupakan Program Nihongo Partners Gelombang 21 Tahun 2024 yang merupakan salah satu bentuk kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Jepang di bidang pendidikan.

Menurut Plh. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jabar, Sapta Yulianto Dasuki, dalam program ini penutur jati (Native Speaker) Bahasa Jepang ditempatkan di berbagai sekolah di Indonesia, salah satunya Jabar untuk menjadi mitra bagi guru bahasa Jepang dan siswa pendidikan menengah untuk pengembangan bahasa dan budaya Jepang.

Sapta berharap keberadaan para relawan guru bahasa Jepang ini dapat memberikan manfaat positif bagi sekolah di Indonesia dan Jabar, khususnya dalam hal bahasa dan budaya Jepang.

"Diharapkan dapat memberikan manfaat positif baik dalam hal transfer knowledge, mengenalkan dan melestarikan budaya," ucap Sapta ditulis Bandung, Selasa (3/9/3034).

Sapta menyampaikan, bahwa penyelenggaraan kegiatan pelepasan relawan guru bahasa Jepang ini baru pertama kali diselenggarakan.

Namun, Sapta menerangkan pada masa mendatang akan dilakukan secara rutin serta menjalankan mekanisme pengawasan dan pemantauan orang asing di Jabar.

"Bakesbangpol Jabar dan Bakesbangpol Kabupaten/Kota memiliki peran sebagai fasilitator. Untuk itu apabila terdapat hal-hal yang perlu dikoordinasikan oleh sekolah penerima dan Japan Foundation dapat berkoordinasi dengan Bakesbangpol Kabupaten/Kota setempat," tambahnya.

Sapta menegaskan bahwa Pemerintah Jabar mengapresiasi Japan Foundation yang turut berkontribusi membangun pendidikan di Jabar melalui program Nihongo Partners.

"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung program tersebut. Program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan berkembang dengan lebih banyak sekolah-sekolah penerima tidak hanya di tingkat SMA," ungkap Sapta.

 


12 Relawan Guru Asal Jepang

Sementara itu, Kepala Bidang Kewaspadaan Daerah Bakesbangpol Jabar Tulus Tahi Hapistaran Sibuea menambahkan bahwa program Nihongo Partners dimaksudkan dalam rangka mendukung pembangunan pendidikan di Jabar.

"Program Nihongo Partners di Jabar ada 12 orang dan disebar di 12 sekolah SMA/SMK sederajat selama tujuh bulan, mulai Agustus 2024 hingga Maret 2025," kata Tulus.

Sedangkan Asisten Direktur the Japan Foundation Hirota Yoshihisa memberikan apresiasi kepada Pemdaprov Jabar yang telah menerima dan terlaksananya program Nihongo Partners.

"Program ini dilakukan sejak 2014, jadi sudah 10 tahun. Sebanyak 3.000 orang telah disebar di sekolah-sekolah dan jumlah ini terbanyak dibanding negara-negara lain di Asia," tutur Hirota Yoshihisa.

"Program ini merupakan hal baru bagi peserta. Diharapkan dapat bermanfaat dan membantu menyebarkan bahasa dan budaya Jepang di Jabar," jelas Hirota Yoshihisa.

Sementara itu, Yashuda salah seorang peserta mengatakan bahwa selama mengikuti program Nihongo Partners, dirinya akan memperkenalkan budaya, berupa lagu-lagu, tarian, dan masakan Jepang kepada peserta didik di mana ditempatkan.

"Saya juga setelah pulang kembali ke Jepang akan memperkenalkan budaya Jabar kepada masyarakat di Jepang," ucap Yashuda.

Kepala SMK Negeri 7 Kota Bandung Rini Ambarwati mengungkapkan, pihaknya senang menerima program Nihongo Partners dari Jepang Foundation.

"Ini kesempatan untuk memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kemampuan dalam bahasa dan budaya Jepang," tukas Rini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya