Liputan6.com, Jakarta Istri Babe Cabita, Fati Indraloka, bicara tentang kondisi anaknya setelah Babe meninggal dunia kurang lebih lima bulan lalu. Fati mengungkap bahwa anak sulung mereka, Bambino, menyimpan trauma setelah kepergian ayahnya.
Bambino diketahui memiliki selera makan yang sama dengan Babe yaitu menyukai telur dadar hingga durian. Sejak Babe Cabita meninggal, anak berusia 5 tahun tersebut tak pernah mau lagi mengonsumsi makanan tersebut.
Advertisement
“Kan Babe tiap hari dadar, nah dia tuh selalu ikut mau dadar. Terus, Babe tuh suka durian. Bambino juga suka durian. Terus baru kemarin ngeh, kok anak ini ditawari telur dadar dan durian, enggak pernah mau. Enggak pernah mau. Jadi pindah ke mata sapi,” kata Fati dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (4/9/2024).
“Terus iseng tanya, Bambino kok enggak suka lagi? Kan dulu suka, kalau papa makan kan Bambino suka. Dia diam lama, kok tiba-tiba jadi berubah sukanya. Dia jawab, ‘Enggak, Bambino mau muntah kalau makan itu’,” sambung Fati Indraloka.
Merindukan Sosok Ayah
Tidak puas dengan jawaban anaknya, Fati kembali mencecar. Ibu dua anak itu menduga Bambino rindu berat pada sang ayah. Ternyata dugaan tersebut dibenarkan sang anak.
“Aku tanya lagi, ‘Kenapa, Bambino takut ya kangen sama papa?’ Dia diam di car seat-nya terus bilang ‘Ya, Nono kangen papa jadi Nono enggak mau makan dadar sama durian’,” tuturnya.
Advertisement
Konsultasi ke Psikolog
Kata Fati Indraloka, sang anak belum mengerti sepenuhnya konsep meninggal. Bambino tak tahu apa yang tejadi setelah ayahnya dimakamkan, apakah akan kembali lagi ataukah tidak.
“Dua hari setelah Babe meninggal, dia kebangun tengah malam, terus bilang gini ‘Papanya benaran enggak ada ya Ma? Papa bisa main lagi enggak sama Nono? Papa bisa bangkit lagi enggak?’ Jadi dari situ aku konsultasi sama psikolog anak dia bilang memang ceritain apa adanya,” jelasnya.
Pergi ke Makam Babe
Lebih lanjut, Bambino juga bersikap acuh setiap kali ibunya menceritakan atau menunjukkan video semasa hidup Babe Cabita. Si anak sulung cenderung menghindar. Tak hanya itu, dia juga sering mengunjungi makam ayahnya tanpa sang ibu.
“Tapi ternyata kadang dia suka minta temenin omnya ke makam Papa, karena kan dekat. Jadi dia kangen. Nanti dia bilang ke aku, ‘Ma, kok bunga papa sudah layu?’ Tapi kalau sama aku, dia enggak mau turun, maunya di mobil saja, dia enggak mau kelihatan sedih,” Fati Indraloka mengakhiri.
Advertisement