Liputan6.com, Jakarta Fati Indraloka mengalami duka mendalam setelah suaminya, Babe Cabita, meninggal dunia. Setelah lima bulan berlalu, dia masih sering menagis saat menyadari bahwa suaminya tak akan pernah kembali.
Ibu dua anak itu mengatakan bahwa kehilangan pasangan adalah momen paling menyedihkan sepanjang hidupnya. Sebab, setelah menikah, Fati telah menggantungkan hidup sepenuhnya pada Babe Cabita.
Advertisement
“Aku sudah pernah ngerasain kehilangan ayah, tapi kan kalau kehilangan ayah tuh kita udah gede, jadi kayak sudah puas. Ketika kehilangan pasangan itu bukan 50 persen hilang, kalau aku 80 persen. Karena aku sebergantung itu sama dia,” tuturnya dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (4/9/2024).
“Kayak apa aja nanya, ‘Bang ini gimana, Bang, Bambino gini, Bang, Bambino tadi kayak gini, kamu deh yang ngomong sama dia’, gitu. Karena Bambino sama papanya mungkin karena man to man jadi lebih dekat,” dia menyambung pernyataan.
Kehilangan Partner Ngobrol
Fati merasa kehilangan teman untuk berdiskusi dan berbicara perihal keluarga kecil mereka. Itu adalah rutinitas yang selalu mereka lakukan hampir setiap hari setelah menikah dan memiliki anak.
“Jadi rasanya kayak hilang, partner untuk nanya nanti anaknya gimana, sekolahnya gimana, karena memang Babe selalu bisa diajak ngobrol dan pembawaannya tenang,” ujarnya.
Advertisement
Ketika Sadar Babae Telah Tiada
Fati Indraloka pun menangis saat bercerita tentang beratnya hidup tanpa Babe Cabita. Menyadari bahwa suaminya telah pergi untuk selamanya adalah hal paling menyakitkan baginya.
“Sampai hari ini kadang-kadang pas salat atau malam itu kayak masih, oh nggak ada, udah nggak ada, udah nggak mungkin balik lagi, udah ditinggal sendiri. Makanya kadang kalau ditanya gimana perasaannya, waw kehilangan pasangan tuh luar biasa sih,” ujarnya dengan lelehan air mata.
Fati Bingung
Bahkan ada kalanya Fati lingung karena hidup jauh dari tanah kelahiran, tanpa sosok suami yang selama ini jadi pelindungnya.
“Merantau ke Jakarta karena nikah, terus sekarang harus sendiri, nggak ada saudara, dengan dua anak yang masih kecil-kecil tuh kayak… ngapain ya aku ke sini? Kan waktu itu aku dibawa ke sini, terus sekarang harus ngapain ya? Bingung,” tutup sambil terisak.
Advertisement