IHSG Dibuka Melemah, Terpengaruh Sentimen Global dan Regional

IHSG dibuka melemah pada Rabu pagi, 6 September 2024, mengikuti tren pelemahan di bursa saham Asia dan global

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Sep 2024, 09:36 WIB
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah pada Rabu pagi, 6 September 2024, mengikuti tren pelemahan di bursa saham Asia dan global. IHSG turun 15 poin atau 0,54 persen ke level 7.577,10. Selain itu, indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, juga mengalami penurunan sebesar 7,86 poin atau 0,83 persen, berada di posisi 934,41.

Dikutip dari Antara, Rabu (4/9/2024), menurut Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, IHSG diprediksi akan bergerak melemah dalam rentang 7.500 hingga 7.650 sepanjang hari ini. Pelemahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun luar negeri.

Dari dalam negeri, pemerintah telah melaksanakan lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN), termasuk SPN03241204, SPN12250904, dan beberapa seri FR lainnya.

Lelang ini menarik penawaran hingga Rp 45,48 triliun, namun total yang dimenangkan hanya sebesar Rp 22 triliun. Hal ini menunjukkan adanya minat yang tinggi dari investor terhadap instrumen utang pemerintah di tengah situasi pasar yang tidak stabil.

Sementara itu, dari sisi internasional, tingkat inflasi tahunan Korea Selatan pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2 persen, turun dari 2,6 persen pada bulan sebelumnya. Ini menjadi angka inflasi terendah sejak Maret 2021 dan telah memenuhi target Bank Sentral Korea untuk tahun 2024.

Sentimen negatif juga datang dari bursa saham Amerika Serikat, di mana Wall Street terkoreksi signifikan setelah libur nasional.

Indeks Nasdaq mengalami penurunan tajam sebesar 577,33 poin atau 3,26 persen, dipengaruhi oleh anjloknya saham-saham teknologi seperti Nvidia yang turun 9,5 persen dan Intel yang turun 8,8 persen.

Selain itu, pelaku pasar saham merespons negatif data indeks PMI manufaktur AS yang terkontraksi lebih dalam, turun ke level 47,9 pada Agustus 2024 dari 49,6 pada bulan sebelumnya, mencerminkan penurunan pesanan baru dan output produksi.

 


Bursa Asia-Pasifik

Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham regional Asia juga menunjukkan tren negatif pada pagi ini. Indeks Nikkei Jepang melemah signifikan sebesar 1.252,90 poin atau 3,24 persen ke level 37.433,39.

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 263,91 poin atau 1,50 persen ke level 17.387,58. Indeks Shanghai di Tiongkok juga mencatat penurunan sebesar 15 poin atau 0,54 persen ke level 2.787,97, sementara indeks Straits Times di Singapura turun 55,42 poin atau 1,59 persen ke level 3.424,91.

Dengan kondisi pasar yang tertekan oleh sentimen global dan regional, pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan makroekonomi dan geopolitik yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG dan pasar saham secara keseluruhan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya