Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan perdana AirAsia rute Kuala Lumpur - Labuan Bajo sukses terlaksana pada Selasa, 3 September 2024. Maskapai itu mengoperasikan pesawat Airbus A320 dan mengangkut 169 penumpang dari Malaysia serta 153 penumpang dari Labuan Bajo. Itu menjadi penerbangan internasional pertama yang langsung mendarat di salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) tersebut.
Momen inagurasi itu juga disaksikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. "Saya mengucapkan selamat datang kepada penumpang dari Malaysia di Labuan Bajo. Penerbangan perdana AirAsia hari ini merupakan suatu kebanggaan karena sebuah momentum pertama kali penerbangan internasional ke Labuan Bajo," kata Sandi dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 4 September 2024.
Advertisement
Direktur Utama AirAsia Dato Captain Fareh Mazputra menyebut penerbangan internasional langsung dari Kuala Lumpur itu menandai langkah signifikan dalam mendukung target ambisius pertumbuhan pariwisata di Indonesia. "Kami berkomitmen untuk berkontribusi pada perkembangan Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia dengan membuatnya lebih mudah diakses oleh pelancong dari seluruh dunia," ujarnya.
Dato menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu pasar terpenting maskapainya. Saat ini, tercatat 28 rute penerbangan langsung Air Asia yang menghubungkan Malaysia dan Indonesia dengan lebih dari tujuh juta penumpang telah diangkut yang berperan krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas regional, dan mendukung sektor pariwisata lokal.
"Kami menantikan untuk memperluas jaringan kami dengan rencana untuk menjelajahi lebih banyak rute langsung antara Malaysia dan Indonesia di masa depan," katanya.
Jadwal Penerbangan Rute Kuala Lumpur - Labuan Bajo
Layanan penerbangan AirAsia rute Labuan Bajo-Malaysia itu berkapasitas maksimal 180 penumpang. Rute itu terjadwal tiga kali seminggu, yakni setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu, Untuk merayakan penerbangan perdana ini, AirAsia menawarkan promosi khusus berupa diskon tiket bagi penumpang yang menggunakan jasa maskapai tersebut.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyebutkan bahwa penerbangan tersebut diharapkan memicu laju perekonomian di Manggarai Barat, khususnya Labuan Bajo. Di sisi lain, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo, Ceppy Triono menyatakan kesiapannya mendukung pelayanan penerbangan internasional tersebut dengan secara berkala melengkapi fasilitas pendukung.
"Sejak keputusan Kementerian Perhubungan Nomor 31 Tahun 2024 bahwa Bandara Komodo ditetapkan sebagai Bandara Internasional dari 17 bandara lainnya di Indonesia, kami sudah secara perlahan membenahi dan melengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas untuk melayani penerbangan internasional dengan berkordinasi dengan pihak Bea Cukai, Imigrasi, Badan Karantina Indonesia, dan pihak terkait lainnya guna menciptakan kualitas pelayanan yang bagus dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung," ujar Cepy.
Advertisement
Rencana Penerapan Sistem Buka Tutup di TN Komodo
Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh menyebut penerbangan perdana maskapai AirAsia merupakan wujud nyata komitmen semua pihak untuk meningkatkan dan memperluas konektivitas pasar industri pariwisata ke depannya. Ia berharap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo dan daerah sekitarnya meningkat seiring pembukaan rute tersebut.
"Konektivitas yang lebih baik akan membuka lebih banyak peluang bagi pelaku industri pariwisata lokal, menciptakan lapangan kerja, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Frans.
Di sisi lain, Taman Nasional Komodo yang menjadi ikon utama pariwisata Labuan Bajo bakal menerapkan sistem buka tutup mulai pertengahan 2025. Langkah itu diambil untuk mengurangi tekanan dalam kawasan, mengurangi dampak negatif dari aktivitas wisata terhadap kawasan konservasi tersebut, serta menghidupkan destinasi wisata di luar kawasan taman nasional.
"Masih dalam diskusi informal, dalam konsep jika ditutup sehari, maka diharapkan wisatawan melakukan aktivitas wisata di luar kawasan dan meningkatkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo," kata Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 15 Juli 2024, dikutip dari Antara, Selasa, 16 Juli 2024.
Lakukan Kajian hingga Rilis Aplikasi
Hendri menekankan bahwa penutupan sementara itu akan didahului kajian ilmiah daya dukung dan daya tampung lingkungan agar tidak berdampak terhadap kawasan konservasi dan industri pariwisata. Ia mengungkapkan bahwa kajian bakal dilakukan oleh Pusat Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didukung Badan Pengelola Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Hasil kajian akan menjadi acuan pengelolaan kawasan konservasi tersebut mengingat kunjungan wisata berpotensi meningkat seiring dibukanya penerbangan internasional ke Labuan Bajo dan meningkatnya minat wisata alam. "Kami harus juga mempersiapkan diri, salah satunya adalah kajian daya dukung lagi untuk dapat jumlah yang pas," katanya. Data BTNK mencatat 300.488 wisatawan berkunjung ke Taman Nasional Komodo sepanjang 2023.
Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 25 Juli 2024, rencana penutupan berkala itu masih menunggu hasil kajian lebih lanjut. Hendrikus menerangkan bahwa proses pelaksanaannya harus melalui kajian awal, konsultasi publik, konsultasi lanjutan bila diperlukan, laporan akhir, dan sosialisasi sebelum diterapkan.
BTNK juga membuat aplikasi SiOra yang memiliki fitur pemesanan tiket ke sejumlah destinasi wisata di kawasan tersebut beserta informasi destinasi. Ia menjelaskan aplikasi SiOra akan diujicobakan pada Agustus 2024. "Lalu pada tahun 2025 kita akan menerapkan aplikasi siOra, sekarang bisa didownload di Play Store dan App Store," katanya.
Advertisement