Liputan6.com, Pekanbaru - Satuan Lalu Lintas Polres Rokan Hulu (Rohul) menggandeng tokoh Lembaga Adat Melayu memberikan pengarahan keselamatan berlalulintas bagi 30 pengguna knalpot brong atau bising. Mereka berurusan dengan kepolisian karena berencana melakukan balapan liar pada Sabtu malam pekan lalu.
Kedatangan tokoh adat Datuk Tasmid juga diikuti ratusan siswa-siswi dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Rambah. Pengarahan keselamatan berkendara ini berlangsung di Indonesian Safety Riding Center (ISDC) Riau wilayah Rohul.
Baca Juga
Advertisement
Kasat Lantas Polres Rohul AKP Tatit Rizkyan SIK menjelaskan, posisi tokoh adat atau Datuk sangat dihargai dan jadi panutan. Pemahaman yang diberikan Datuk lebih cepat ditangkap sehingga tidak akan ada lagi pengguna knalpot brong.
"Acara ini berawal dari adanya pelanggar lalu lintas terutama knalpot brong, kami berikan arahan melalui tokoh adat serta ISDC Riau untuk memberikan edukasi safety riding," kata Tatit, Rabu siang, 4 September 2024.
Sebanyak 30 pengguna knalpot brong usai mendengarkan arahan dari Datuk Tasmid berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi. Begitu juga dengan 200 siswa-siswi yang hadir, mereka menegaskan menaati aturan lalu lintas demi keselamatan diri dan orang lain.
Tatit mengatakan, kegiatan ini dibuka oleh Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono. Ratusan siswa-siswi antusias mendengarkan paparan Kapolres dan Datuk Tasmid.
"Menghadirkan Datuk Tasmid bertujuan agar lebih diperhatikan serta diresapi karena beliau merupakan panutan bagi warga," kata Budi.
Dalam arahannya, Budi tak lupa menyisipkan pesan menyukseskan Pilkada serentak. Apalagi ratusan siswa-siswi itu pada tahun ini masuk sebagai pemilih pemula.
"Gunakan hak pilih, berpartisipasi dalam Pilkada 2024, jangan golput," ujar Budi.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pilkada Damai
Selain itu, Budi mengingatkan ratusan pemilih pemula yang rata-rata aktif di media sosial agar jangan mudah percaya dengan berita yang disajikan. Pastikan kebenaran, sumbernya dan jangan cepat menyebarkan.
"Cek, saring sebelum sharing, jangan mudah percaya hoax, mari wujudkan Pilkada damai, aman dan sejuk," ucap Budi.
Advertisement