Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu masih terus bergejolak. Pagi ini, Kamis (5/9/2024), Gunung Ibu di Maluku kembali erupsi. Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom erupsi Gunung Ibu teramati mencapai 800 meter di atas puncak, atau sekitar 2.125 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 52 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.380 kali, dan menjadi gunung paling banyak meletus di Indonesia. Hingga hari ini, Kamis (5/9/2024), pukul 06.30 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Levell III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Sepanjang pengamatan Kamis, 5 September 2024, periode pukul 00.00-06.00 WIT, Gunung Ibu tercatat mengalami 114 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 28 mm, dan lama gempa 60-85 detik, lalu 10 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-28 mm, dan lama gempa 30-65 detik, serta mengalami 52 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 6-14 detik.
Pada periode pengamatan itu, Gunung Ibu juga mengalami 10 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-10 mm, S-P 0.5-2 detik dan lama gempa 6-12 detik.
Advertisement