Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan koreksi pada perdagangan saham Kamis (5/9/2024). IHSG akan bergerak di kisaran 7.371-7.460.
IHSG menguat 0,74 persen ke posisi 7.672 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Rabu, 4 September 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG break dari level support terdekat di 7.547, diperkirakan IHSG rawan menuju ke 7.371-7.460 sebagai area koreksi terdekatnya dan akanmembentu wave (ii) dari wave 3.
Advertisement
“Namun, apabila IHSG masih mampu berada di atas 7.547, ada peluang IHSG kembali menguat menguji 7.743,” kata Herditya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 7.547,7.460 dan level resistance 7.715,7.743 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound untuk menguji resistance garis moving average (MA)5 harian dengan volume rendah.
Ia mengatakan, IHSG jika tidak mampu breakout garis MA5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20 harian sekaligus support bullish channel-nya.
“Namun, jika mampu kembali breakout garis MA5 maka berpeluang untuk kembali membuat higher high (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya,” tutur dia.
Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.550-7.750.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.58—7.780. “Ada potensi untuk koreksi,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (PTRO), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Samator Indo Gas Tbk (AGII), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) - Buy on Weakness
Saham ACES menguat 1,39% ke 730 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, tetapi penguatannya masih belum mampu menembus MA20. "Saat ini, posisi ACES diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave A, sehingga ACES rawan berbalik terkoreksi," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 660-695
Target Price: 790, 825
Stoploss: below 640
2.PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) - Buy on Weakness
Saham AGII terkoreksi 0,82% ke 1.815 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
"Kami perkirakan, saat ini posisi AGII sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 1 dari wave (C), sehingga AGII masih rawan melanjutkan koreksinya," tutur dia.
Buy on Weakness: 1.760-1.815
Target Price: 1.900, 1.975
Stoploss: below 1.715
3.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
Saham INDF terkoreksi 1,11% ke 6.700 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi INDF saat ini sedang berada pada bagian wave iv dari wave (iii), sehingga INDF masih rawan melanjutkan koreksinya," kata dia.
Buy on Weakness: 6.550-6.675
Target Price: 6.925, 7.050
Stoploss: below 6.375
4.PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) - Buy on Weakness
Saham TKIM terkoreksi 1,72% ke 7.150 disertai dengan munculnya peningkatan volume penjualan, pergerakannya pun masih berada di bawah MA20.
"Kami memperkirakan, posisi TKIM saat ini berada pada bagian dari wave (c) dari wave [y] dari wave 2, sehingga TKIM masih rawan melanjutkan koreksinya," kata dia.
Buy on Weakness: 6.550-7.000
Target Price: 7.650, 8.200
Stoploss: below 6.475
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 4 September 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu sore (4/9/2024). Kenaikan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melompat 0,74 persen ke posisi 7.672,89. Indeks LQ45 merosot 0,06 persen ke posisi 941,69. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.672,89 dan level terendah 7.546,04. Sebanyak 268 saham menguat sehingga IHSG bertahan di zona hijau. Sedangkan 331 saham melemah dan 193 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.187.757 kali dengan volume perdagangan 36,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.470. Investor asing beli saham Rp 192,58 miliar. Sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 29,22 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham siklikal melonjak 2,76 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham kesehatan mendaki 1,61 persen, sektor saham infrastruktur melesat 1,12 persen. Sektor saham industri menguat 0,57 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,75 persen, sektor saham properti melompat 0,99 persen serta sektor saham teknologi menanjak 0,40 persen.
Sementara itu, sektor saham transportasi terpangkas 1,03 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun 0,19 persen, sektor saham basic merosot 0,87 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,26 persen dan sektor saham transportasi susut 1,03 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, saham BBRI merosot 1,45 persen ke posisi Rp 5.100 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun 75 poin ke posisi Rp 5.100 per saham. Harga saham BBRI bergerak di level tertinggi Rp 5.175 dan level terendah Rp 5.100 per saham. Total volume perdagangan 1.532.581 saham. Nilai transaksi Rp 783,9 miliar.
Saham INTD melompat 34,43 persen ke posisi Rp 246 per saham. Harga saham INTD dibuka naik ke posisi Rp 195 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 183 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.870 kali dengan nilai transaksi Rp 3 miliar.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia alami koreksi yang tampaknya dipengaruhi setelah rilis data manufaktur AS merosot dari sebelumnya 48 menjadi 47,9.
Penurunan tersebut menunjukkan adanya perlambatan aktivitas ekonomi AS, dampak dari melemahnya permintaan sehingga menyebabkan produksi menurun.
Penurunan aktivitas manufaktur tersebut Sementara itu, The Caixin General Services PMI China turun menjadi 51,6 pada Agustus 2024 dari 52,1 pada bulan sebelumnya, di bawah perkiraan pasar sebesar 52,2. Sentimen lainnya, pasar juga fokus perhatian setelah Gubernur Bank of Japan (BOJ) membuka potensi kenaikan kembali pada suku bunga kebijakan di Jepang.
Advertisement
Sentimen Dalam Negeri
Rencana tersebut tampaknya upaya menormalisasi kebijakan moneter dan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan sangat bergantung pada data ekonomi Jepang. Dikarenakan BoJ akan melihat kecepatan peningkatan inflasi, pertumbuhan upah dan ekspektasi inflasi dalam normalisasi kebijakan.
Dari dalam negeri, hasil asesmen yang dilakukan oleh IMF tampaknya memberikan kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi dalam negeri. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh Lembaga IMF menunjukkan bahwa perekonomian dan sektor keuangan Indonesia dalam kondisi yang tangguh dan resilien.
IMF mengungkapkan, utang pemerintah masih rendah, yang mencerminkan komitmen untuk menjaga penyangga fiskal yang kuat, dan memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mencapai 5,0 persen dan akan mencapai 5,1 persen pada tahun 2024 dan dalam jangka menengah. Hal tersebut menunjukkan bagaimana ketahanan ekonomi dalam negeri yang solid di tengah ketidakpastian global dan tensi geopolitik dunia.