Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mendirikan organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik baru. Rencana ini muncul setelah Anies tak bisa ikut dalam kontestasi Pilkada 2024.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wacana Anies ini mengikuti pola yang diterapkan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) di mana Anies sendiri merupakan salah satu pendirinya.
Advertisement
"Mungkin Anies ingin membangun ormas terlebih dahulu, lalu bermetamorfosis menjadi partai politik," ujar Ujang Komarudin di Jakarta, Kamis, (5/9/2024).
Namun, Ujang juga mengingatkan Anies akan menghadapi sejumlah tantangan besar jika ingin membangun partai baru. Tantangan pertama adalah pendanaan. "Dibutuhkan dana besar untuk mendirikan dan menjalankan partai, minimal Rp2 triliun," ungkapnya.
"Selain pendanaan, Anies juga harus mengumpulkan tokoh-tokoh hebat yang memiliki basis massa yang kuat di daerah," lanjut Ujang.
Membangun partai hanya untuk mengantarkan Anies sendiri akan menjadi tugas yang berat.
Ujang juga menekankan pentingnya basis massa yang solid sebab partai tanpa basis massa akan kesulitan berkembang. Terlebih, dalam 10 tahun terakhir, partai-partai baru dan kecil sulit untuk lolos ke Senayan dengan ambang batas parlemen (PT) 4 persen.
Ujang menyimpulkan, Jika Anies ingin mendirikan partai, dia harus mempertimbangkan dengan matang semua aspek, mulai dari pendanaan, tokoh, hingga basis massa.
Anies Baswedan Siap Buat Partai Sendiri: Semangat Perubahan Semakin Besar
Usai gagal mengikuti Pilkada 2024, Anies Baswedan mengungkapkan keresahannya atas gerakan semangat perubahan yang semakin hari terus membesar dan menguat. Demi mengakomodir hal tersebut, dia pun berencana membuat sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) sendiri.
"Bila untuk mengumpulkan seluruh semangat perubahan yang sekarang makin hari semakin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," tutur Anies dalam siaran langsung di akun YouTube pribadinya, Jumat (30/8/2024).
Anies meminta masyarakat dapat menunggu terealisasinya niatan tersebut. Dia berharap prosesnya dapat segera selesai dan langsung mengakomodir suara perubahan rakyat.
"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat. Politik yang lebih mengedepankan policy, gagasan," jelas dia.
Anies mengaku juga menerima masukan lain dari berbagai pihak bahwa dirinya lebih baik berkarir di luar negeri. Hanya saja, dia tidak sejalan dengan saran tersebut.
"Ada yang usul saya ke lembaga-lembaga internasional, ada yang beri usul saya untuk mengajar di kampus-kampus di luar negeri. Saya jawab tidak, Insyaallah tidak. Saya mencintai Indonesia secara tanpa syarat. Di sini saya dilahirkan, di sini saya dibesarkan, dan di sini saya akan berjuang. Kecintaan pada Indonesia membuat saya tidak akan bisa meninggalkan tanah ini, Anies menandaskan.
Advertisement