Kekeringan Landa Sejumlah Wilayah di Jatim, dari Jember hingga Lamongan

Berdasarkan data BPBD Jatim, untuk2024 ini sebanyak 27 kabupaten/kota telah mengalami kekeringan yang ditandai dengan penetapan status darurat kekeringan.

oleh Tim Regional diperbarui 05 Sep 2024, 08:48 WIB
Petugas BPBD Situbondo lakukan droping air bersih ke Desa Jatisari Situbondo (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Kekeringan melanda sejumlah daerah di Jawa Timur tahun ini. Berdasarkan data BPBD Jatim, untuk2024 ini sebanyak 27 kabupaten/kota telah mengalami kekeringan yang ditandai dengan penetapan status darurat kekeringan.

Dari jumlah itu, mayoritasnya menetapkan daerahnya dalam status siaga darurat kekeringan. Sedangkan empat daerah yang lain menetapkan status tanggap darurat kekeringan, yakni Kabupaten Jombang, Kabupaten Blitar, Lumajang dan Kabupaten Pacitan.

 

Berikut kabar kekeringan di Jatim yang dirangkum Liputan6.com:

1. Sampang: 102 Desa Kekeringan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Candra Romadhani menyatakan sebanyak 102 desa di wilayah itu dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini.

"Jumlah desa yang mengalami kekeringan ini berdasarkan hasil pendataan terbaru yang kami lakukan, serta berdasarkan laporan dari masing-masing kepala desa yang terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih," katanya di Sampang, Rabu 3 September.

Ia menyebutkan, sebanyak 102 desa yang mengalami kekeringan itu, terdiri atas 81 desa mengalami kering kritis, 6 desa mengalami kering langka, dan 15 desa mengalami kering langka terbatas.

Kering kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.

2. Ponorogo: 9 Dukuh Ajukan Bantuan Air Bersih

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengatakan hingga saat ini sudah ada sembilan pemukiman pada sembilan dusun yang terdampak kekeringan, sehingga warganya mengalami krisis air bersih.

"Total ada sembilan dukuh yang telah mengajukan permintaan bantuan air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo Masun di Ponorogo, Selasa 2 September 2024.

Dua perkampungan terakhir yang mengajukan permohonan bantuan air bersih, kata dia, adalah dukuh Bungur, Desa Bungkal di Kecamatan Bungkal dan Dukuh Krajan, Desa Pangkal di Kecamatan Sawoo.

Ia mengatakan dua wilayah baru yang mengalami kekeringan tersebut sudah tidak memiliki sumber air layak konsumsi sejak beberapa minggu terakhir. Total ada 78 Kepala Keluarga (KK) dari dua wilayah tersebut yang terdampak kekeringan.

Tujuh pedukuhan yang lebih dulu terdampak kekeringan dan mendapat jatah pengiriman air bersih ada di Desa Turi (satu dukuh) dan Desa Wates (dua dukuh) di Kecamatan Slahung, kemudian Desa Sidoharjo (dua dukuh) dan Desa Karangpatihan (satu dukuh) di Kecamatan Pulung, lalu di Kecamatan Bungkal (satu dukuh).

 


3. Trenggalek: 24 Desa Terdampak Kekeringan

Masyarakat di 6 Kecamatan di Bondowoso menunggu droping air bersih dari Polres Bondowoso (Istimewa)

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sejauh ini telah mendistribusikan 122 tangki air bersih ke 24 desa terdampak kekeringan yang tersebar di 10 kecamatan setempat.

"Mitigasi terus kami lakukan. Hingga saat ini sebanyak 122 (kali) tangki air bersih kami distribusikan. Kemudian 98 terpal, 88 tandon, 20 tandon lipat dan 320 jerigen," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono di Trenggalek, Rabu.

Tak hanya BPBD Trenggalek. Distribusi air bersih untuk 24 desa terdampak kekeringan di 10 kecamatan yang mengakibatkan sebanyak 9.092 jiwa dari 3.245 kepala keluarga mengalami krisis air bersih itu juga dilakukan pihak terkait lainnya.

"Ya, kita bahu membahu bersama menanggulangi dampak bencana kekeringan ini," kata Tri, sapaan Triadi.

4. Lamongan: 12 Desa Kekeringan

Sebanyak 12 desa dan 19 dusun di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur telah melapor mengalami kekeringan akibat dampak perubahan iklim dan kemarau panjang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto di Lamongan, Jumat mengatakan, dari pendataan, terdapat 15 kecamatan di Lamongan, 90 desa serta 182 dusun berpotensi dilanda kekeringan selama musim kemarau panjang.

Namun, dari laporan yang diterima BPBD setempat sampai akhir Agustus 2024, sudah terdata ada 5 kecamatan, 12 desa dan 19 dusun melapor mengalami kekeringan akibat dampak perubahan iklim dan kemarau panjang.

Ia mengatakan, BPBD Lamongan telah melakukan mitigasi daerah yang berpotensi mengalami kekeringan dan mulai melalukan droping air bersih.

"SK siaga darurat sudah ditetapkan BMKG sejak bulan Juni 2024. Kami bergerak melakukan pemetaan dan pendataan terhadap desa yang berpotensi dilanda kekeringan dan berakibat pada kekurangan kebutuhan air bersih," ujarnya.


5. Pamekasan: 269 Dusun Kekuarangan Air

Kesiapsiagaan dan kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya bencana yang ditimbulkan dari dampak fenomena El Nino juga ditingkatkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur menggerakkan sebanyak delapan unit truk tangki air untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Akhmad Dofir Rosidi, truk tangki air itu, mendistribusikan bantuan air bersih ke ratusan dusun yang terdampak kekeringan.

"Sebab, berdasarkan hasil pendataan terkini, yang kami lakukan, kekeringan dan kekurangan air bersih di Pamekasan kali ini melanda sebanyak 269 dusun," katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa malam.

Menurut Rosidi, Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13 kecamatan dan yang tidak terdampak kekeringan sebanyak tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pakong, Pamekasan dan Kecamatan Galis.

"Jadi, sasaran bantuan air bersih yang mengerahkan sebanyak delapan unit truk tangki ini adalah 269 dusun yang tersebar di 75 di 10 kecamatan," katanya, menjelaskan.

Rosidi lebih lanjut menjelaskan, dari 268 dusun yang dilanda kekeringan ini, sebanyak 188 dusun mengalami kekeringan langka, sedangkan sebanyak 81 dusun sisinya masuk terkategori kekeringan kritis.

Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.

Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

6. Kabupaten Malang: 20 Desa di 6 Kecamatan Berpotensi Kekeringan

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Malang mencatat ada 20 desa di enam kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.

Puluhan desa tersebut, yakni Desa Klampok di Kecamatan Singosari, Desa Jabung dan Desa Kemiri di Kecamatan Jabung, Desa Sumberoto di Kecamatan Donomulyo, dan Desa Karangkates di Kecamatan Sumberpucung.

Kemudian, Desa Sumbermanjing Wetan, Desa Sumberagung, Desa Kedungbanteng, Desa Tambakasri, Desa Ringinsari, Desa Argotirto, Desa Sitiarjo, Desa Klepu, Desa Ringinkembar, Desa Tambakrejo, dan Desa Druju di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Selanjutnya, Desa Sumberpetung, Desa Kalipare, Desa Kalirejo, dan Desa Putukrejo di Kecamatan Kalipare. Total di 20 wilayah itu dihuni sebanyak 8.372 keluarga.

Dia menjelaskan bahwa tandon air akan didistribusikan apabila sudah masuk masa tanggap darurat.

"Distribusi 24 jam, rata-rata satu hari tiga truk tangki air atau 15.000 liter air," tuturnya.

Selain menyiapkan tandon air, BPBD Kabupaten Malang juga akan melakukan reaktivasi posko siaga kedaruratan.

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya