Menlu Ukraina Mendadak Mengundurkan Diri, Alasannya Misteri

Mundurnya Kuleba menambah panjang daftar menteri Zelenskyy yang mengambil langkah serupa.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 05 Sep 2024, 10:31 WIB
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba. (Dok. Twitter @DmytroKuleba)

Liputan6.com, Kyiv - Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba (43), salah satu wajah Ukraina yang paling dikenal di panggung internasional, mengundurkan diri pada hari Rabu (4/9/2024) menjelang perombakan atau reshuffle kabinet.

Kuleba tidak memberikan alasan pengunduran dirinya. Empat menteri kabinet lainnya telah lebih dulu mengajukan pengunduran diri mereka pada Selasa (3/9) malam, yang kemungkinan menjadikan perombakan ini sebagai yang terbesar sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Empat menteri yang dimaksud, Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Eropa Olga Stefanishyna; Menteri Industri Strategis Oleksandr Kamyshin — yang telah memainkan peran penting dalam meningkatkan produksi senjata — Menteri Kehakiman Denys Maliuska, dan Menteri Lingkungan Hidup Ruslan Strilets.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengindikasikan minggu lalu bahwa perombakan kabinet sudah dekat, dengan perang yang siap memasuki tahap kritis dan menandai hari ke-1.000 pada bulan November.

Dia mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina membutuhkan energi baru dan itu termasuk dalam diplomasi. Zelenskyy menjelaskan selama konferensi pers di Kyiv dengan Perdana Menteri Irlandia Simon Harris yang sedang berkunjung bahwa dia belum dapat mengumumkan penggantinya karena dia tidak tahu apakah para kandidat akan menerima undangannya untuk bergabung dengan pemerintah. Demikian seperti dilansir kantor berita AP, Kamis (5/9).

Zelenskyy perlu menjaga moral Ukraina di tengah perang yang melelahkan dengan tetangganya yang lebih besar dan untuk menguatkan tekad negara itu menghadapi musim dingin yang berat lagi. Rusia telah menghancurkan jaringan listrik Ukraina, melumpuhkan sekitar 70 persen kapasitas pembangkitan, dan memutus pasokan pemanas dan air.

Selama perang, Kuleba menjadi yang kedua setelah Zelenskyy dalam menyampaikan pesan dan kebutuhan Ukraina kepada khalayak internasional, baik melalui unggahan media sosial atau pertemuan dengan pejabat tinggi asing. Pada bulan Juli, Kuleba menjadi pejabat Ukraina berpangkat tertinggi yang mengunjungi China sejak invasi Rusia. Dia menjabat sebagai menteri luar negeri Ukraina sejak Maret 2020.

Pengganti Kuleba belum diumumkan. Beberapa media Ukraina, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan wakil Kuleba, Andrii Sybiha, akan menjadi penggantinya.

Menteri luar negeri Ukraina yang baru kemungkinan akan mendampingi Zelenskyy minggu depan ke Majelis Umum PBB di New York, yang merupakan kesempatan untuk melobi para pemimpin global guna mendapatkan dukungan mereka.


Pelantikan Menteri Baru

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Kyiv, Rabu (6/9/2023). (Dok. Instagram/@secblinken)

Lebih dari separuh kabinet saat ini akan mengalami perubahan, kata Davyd Arakhamiia, pemimpin partai Zelenskyy di parlemen.

"Para menteri mengundurkan diri pada hari Rabu dan pengangkatan baru akan dilakukan pada hari Kamis," katanya.

Masa jabatan lima tahun Zelenskyy berakhir pada bulan Mei. Dia akan tetap berkuasa di bawah ketentuan darurat militer.

Dalam perkembangan lain, kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengunjungi pabrik nuklir Zaporizhzhia di Ukraina selatan, sehari setelah menggambarkan situasi di fasilitas energi atom terbesar di Eropa itu "sangat rapuh."

IAEA menerbitkan laporan pada hari Rabu yang menyebutkan bahwa sejak kunjungan terakhir Grossi ke sana pada bulan Februari, pabrik itu telah diserang oleh pesawat tanpa awak, kabel listrik putus, dan mengalami kerusakan signifikan pada salah satu dari dua menara pendinginnya akibat kebakaran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya