JK dan Anies Kenang Faisal Basri Sebagai Sosok Ekonom Pemberani dan Pejuang

Jusuf Kalla mengatakan, sosok seperti Faisal Basri harus hadir dalam setiap periode pemerintahan. Sebagai pengkritik untuk mengingatkan segala kebijakan pemerintah yang bersinggungan dengan ekonomi.

oleh Tim News diperbarui 05 Sep 2024, 13:23 WIB
Jusuf Kalla dan Anies Baswedan melayat ke kediaman ekonom senior Faisal Basri, Kamis (5/9/2024). (Merdeka.com/ Bachtiarudin Alam

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mempunyai kenangan yang melekat terhadap sosok ekonom senior Faisal Basri. JK dan Anies sempat bertemu saat melayat di rumah duka Faisal Basri di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan itu, JK yang sempat berbincang dengan Anies terlihat saling memberikan dukungan kepada keluarga almarhum Faisal Basri.

"Banyak orang berani tapi tidak pintar, dan beliau ini berani dan pintar. Karena itu kita kehilangan sosok tokoh ekonom yang seperti itu. Konsisten dalam menghadapi siapa saja," kata JK, Kamis (5/9/2024).

Menurut JK, sosok seperti Faisal Basri harus hadir dalam setiap periode pemerintahan. Sebagai pengkritik untuk mengingatkan segala kebijakan pemerintah yang bersinggungan dengan ekonomi.

"Tidak banyak yang bisa seperti itu, itulah Pak Faisal Basri, kita kehilangan itu. Saya ketemu saja pada suatu acara. Beliau sudah tenang, dan pasti banyak generasi baru yang pintar dan pemberani," ujar dia.

Sama dengan JK, Anies Baswedan pun menyampaikan duka atas meninggalnya Faisal Basri. Dia mengatakan, Faisal Basri adalah seorang ekonom yang lantang menyuarakan kebenaran dan membela masyarakat dengan data keilmuannya

"Karena itulah perjalanan hidupnya adalah perjalanan perjuangan. Bukan hanya beliau menjadi analis yang netral, tapi analis yang memiliki sikap, analis yang memiliki pandangan. Dan itulah yang membuat Pak Faisal Basri menjadi berbeda," kata Anies.

"Karena itu kita sebagai bangsa merasa bersyukur bahwa pernah ada anak bangsa yang tampil menjadi ekonom pejuang. Seseorang yang menjadi inspirasi, kita semua kehilangan. Kami yakin almarhum kembali dalam keadaan husnul khutbah," tambah Anies.


Melayat ke Faisal Basri, Luhut: Kita Banyak Beda, Tapi Tetap Teman

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melayat ke rumah duka ekonom senior Faisal Basri, Kamis (5/9/2024). (Merdeka.com/ Bachtiarudin Alam)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan rasa kehilangan atas kepergian Faisal Basri, ekonom yang lantang menyuarakan kritiknya terhadap pemerintahan.

"Istirahatlah dengan tenang, kami masih meneruskan banyak pekerjaan-pekerjaan yang Anda kritik," kata Luhut Binsar Pandjaitan saat melayat ke rumah duka Faisal Basri di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

Menurut Luhut, Indonesia harus memiliki sosok seperti Faisal Basri yang lantang menyuarakan kritik konstruktif kepada pemerintah. Sebagai masukan dan koreksi atas arah kebijakan pemerintahan.

"Tidak ada yang salah itu saya kira baik, saya punya kenangan cukup banyak dengan Pak Faisal Basri. Ya mungkin kita banyak atau beda di berbagai hal tapi kita tetap teman," kata Luhut.

"Jadi kita saling menghormati juga, banyak kritik beliau juga saya dengarkan saya exercise. Saya bicara sama tim, jangan kita merasa kita bahwa ya saya sangat terkejut mendengar beliau pergi pagi tadi," tambah dia.

Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak keluarga, Faisal Basri meninggal dunia pada pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta. Nantinya jenazah Faisal rencananya dimakamkan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo sekira jam 13.00 WIB siang ini.

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis 20 Negara Ekonomi Terbesar Dunia 2023 Versi IMF. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya