Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengenang sosok Ekonom Senior Faisal Basri sebagai pengkritik yang bisa ‘mengerem’ kebijakan dari pemerintah, terkhusus dalam lingkup ekonomi.
Advertisement
Menurutnya kritik dari Faisal Basri kerap kali menjadi pengingat bagi para pemangku kebijakan. Sebagai opsi pandangan lain dari sebuah kebijakan yang telah diambil pemerintah.
“Bang Faisal ini menurut saya satu tokoh yang mampu mengerem para pejabat seperti saya,” kata Bahlil saat ditemui di rumah duka kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).
Bahlil pun merasa kehilangan dengan meninggalnya Faisal Basri, karena pemikiran kritisnya sampai saat ini masih sangat dibutuhkan pemerintah untuk memperbaiki pembangunan Indonesia.
“Jadi pikiran-pikirannya itu sangat kritis. Tapi sebagian pikirannya itu benar. Jadi kontrol sosialnya itu bagus. Saya nggak tahu siapa lagi setelah Bang Faisal yang berani lantang untuk ngomong. Tapi itu sebuah kebenaran dan saya sangat apresiasi,” kata Bahlil.
Maka dari itu, Bahlil yang merupakan junior dari Faisal Basri saat berada dalam satu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memandang harus ada sosok tokoh ekonom selanjutnya.
Dimana sosok ekonom yang kritis itu diperlukan sebagai pemberi masukan kepada masa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Sangat (dibutuhkan). Saya dalam berbagai diskusi dengan beliau, sekalipun kami berbeda, kami sangat saling menghargai. Apalagi Bang Faisal ini kan boleh dikatakan salah satu guru saya dalam hal data,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak keluarga, Faisal Basri meninggal dunia pada pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta. Nantinya jenazah Faisal dimakamkan di TMP Menteng Pulo sekira jam 13.00 WIB siang ini.
Kenangan JK Terhadap Faisal Basri
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mempunyai kenangan yang melekat terhadap sosok ekonom senior Faisal Basri. JK dan Anies sempat bertemu saat melayat di rumah duka Faisal Basri di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan itu, JK yang sempat berbincang dengan Anies terlihat saling memberikan dukungan kepada keluarga almarhum Faisal Basri.
"Banyak orang berani tapi tidak pintar, dan beliau ini berani dan pintar. Karena itu kita kehilangan sosok tokoh ekonom yang seperti itu. Konsisten dalam menghadapi siapa saja," kata JK, Kamis (5/9/2024).
Menurut JK, sosok seperti Faisal Basri harus hadir dalam setiap periode pemerintahan. Sebagai pengkritik untuk mengingatkan segala kebijakan pemerintah yang bersinggungan dengan ekonomi.
"Tidak banyak yang bisa seperti itu, itulah Pak Faisal Basri, kita kehilangan itu. Saya ketemu saja pada suatu acara. Beliau sudah tenang, dan pasti banyak generasi baru yang pintar dan pemberani," ujar dia.
Advertisement
Faisal Basri di Mata Anies Baswedan
Sama dengan JK, Anies Baswedan pun menyampaikan duka atas meninggalnya Faisal Basri. Dia mengatakan, Faisal Basri adalah seorang ekonom yang lantang menyuarakan kebenaran dan membela masyarakat dengan data keilmuannya
"Karena itulah perjalanan hidupnya adalah perjalanan perjuangan. Bukan hanya beliau menjadi analis yang netral, tapi analis yang memiliki sikap, analis yang memiliki pandangan. Dan itulah yang membuat Pak Faisal Basri menjadi berbeda," kata Anies.
"Karena itu kita sebagai bangsa merasa bersyukur bahwa pernah ada anak bangsa yang tampil menjadi ekonom pejuang. Seseorang yang menjadi inspirasi, kita semua kehilangan. Kami yakin almarhum kembali dalam keadaan husnul khutbah," tambah Anies.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com