Platform Digital Diminta Lebih Aktif Perangi Hoaks Pilkada Serentak 2024

Dengan keterlibatan aktif dari platform digital, diharapkan persebaran hoaks dapat diminimalisir dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Indonesia dapat terjaga.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 05 Sep 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak penyelenggara platform digital untuk berperan aktif dalam menangani dan memberantas berita palsu atau hoaks terkait Pilkada Serentak 2024. Ajakan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Prabunindya Revta Revolusi.

Data Kementerian Kominfo mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2024, telah ditemukan sebanyak 1.195 isu hoaks terkait Pemilihan Presiden (Pilpres).Prabu menjelaskan menambahkan bahwa konten hoaks sangat berbahaya karena berpotensi memengaruhi kepercayaan publik terhadap fenomena politik, terutama jelang Pilkada Serentak yang akan segera berlangsung.

"Berita palsu dan hoaks yang menyebar di ruang digital dinilai berpotensi mengganggu kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Indonesia. Platform yang masuk ke ruang digital kita juga harus bertanggung jawab terhadap persebaran isu hoaks yang ada di platform masing-masing," ujar Prabu dilansir laman Kominfo.

"Isu hoaks ini sangat berbahaya, baik dalam bentuk disinformasi maupun malinformasi. Hal ini dapat membuat publik memiliki pemahaman yang keliru terhadap situasi politik yang terjadi," katanya menambahkan.

Dengan keterlibatan aktif dari platform digital, diharapkan persebaran hoaks dapat diminimalisir dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Indonesia dapat terjaga. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan Pilkada Serentak 2024 berlangsung dengan lancar dan transparan.

"Kami berharap agar platform digital ikut bertanggung jawab dalam proses filtrasi ini. Kami juga berharap konstruksi dunia maya tidak terlalu jauh dari realitas di dunia nyata," ucapnya.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya