Liputan6.com, Jakarta - Pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso atau yang akrab disapa Bang Yos. Pertemuan berlangsung di Museum Bang Yos, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/9/2024).
Saat Pramono-Rano tiba di lokasi, mereka langsung disambut hangat oleh Bang Yos dan keluarga di halaman rumahnya. Usai bercengkerama sebentar, Bang Yos langsung mengajak ke museum miliknya.
Advertisement
Di dalam Museum Bang Yos, terdapat diorama sejarah perjalanan Sutiyoso secara lengkap. Banyak koleksi yang terpampang terawat dan rapi, mulai dari perjalanan Bang Yos sejak dari kecil, militer, hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta era 1997-2007.
Selain itu dalam Museum Bang Yos juga terdapat keberadaan motor klasik Harley Davidson yang masih original rancangan tahun 1944 digunakan oleh kurir tentara sekutu pada Perang Dunia II.
Selama berkeliling museum Bang Yos, Pramono-Rano diterangkan secara detail terkait sejarah melalui foto-foto yang berada diruangan dengan cerita yang berbeda-beda.
Selain itu, pada dinding putih tak jauh dari ruangan utama tertulis 'Sutiyoso Gubernur DKI Jakarta Era Lima Presiden'.
Selanjutnya pasangan Pramono-Rano duduk bersama Bang Yos di area keluarga dengan unsur kayu yang cukup kental. Mereka membahas program untuk kemajuan DKI Jakarta.
Pramono Anung dan Rano Karno Minta Nasihat Foke Terkait Masalah Jakarta
Pasangan bakal calon gubenur dan bakal wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno akan menggandeng mantan-mantan gubernur DKI Jakarta untuk bersama-sama menyelesaikan masalah Jakarta. Salah satu mantan gubernur yang digandeng adalah Fauzi Bowo atau biasa disapa Foke.
"Kami akan mohon nasihat kepada Bang Foke," kata Pramono di Museum MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Selasa (3/9/2024).
Pramono Anung mengatakan safari politik akan diisi dengan berkunjung ke figur-figur yang yang pernah berjasa untuk Jakarta. Dia sendiri ogah untuk memperdebatkan kelebihan maupun kekurangan Gubernur Jakarta terdahulu.
Sekretaris Kabinet itu menyatakan tiap pemimpin punya keunggulan dan kekurangan masing-masing dalam membenahi Kota Jakarta.
"Saya pingin sowan satu per satu, karena apa pun semuanya memiliki legacy dengan kepemimpinan dan gaya masing-masing. Saya tidak mau memperdebatkan kelebihan atau kekurangan, semuanya pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan karena tantangannya berbeda-beda," ucap Pramono.
Politikus PDIP itu kemudian menyinggung beberapa persoalan yang harus dicarikan solusi, antara lain parkir liar. Pramono tegas menyampaikan, parkir liar harus ditertibkan. Tentu dengan cara yang elegan. Dalam hal ini, Pramono akan melibatkan para pelaku parkir liar untuk sama-sama mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut.
"Sekarang kan sudah era digitalisasi, semuanya harus dilakukan secara begitu. Enggak bisa katakanlah memberikan ruang kepada seseorang parkir liar. Kalau itu ditertibkan, semua orang nurut," kata Pramono.
"Selama yang mengelola parkir liar juga dilibatkan untuk penyelesaian pengembangan dan persoalan parkir di daerah itu. Tapi bukan premanisme ya, itu kita lawan," ucap Pramono.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement