Ini Gagasan Willy-Habib Terkait Sawit dan Food Estate di Kalteng

Habib Ismail bin Yahya mengungkapkan gagasannya bahwa lahan sawit di Kalteng seharusnya dikelola oleh masyarakat, dan mengecam ketidakadilan dalam program food estate yang tidak menguntungkan masyarakat sekitar.

oleh Roni Sahala diperbarui 07 Sep 2024, 22:00 WIB
Bakal Calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Ismail Bin Yahya berdialog lagsung dengan pemuda di Palangka Raya.

Liputan6.com, Palangka Raya - Bakal calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Habib Ismail bin Yahya, mengungkapkan gagasannya mengenai isu sawit dan food estate atau lumbung pangan dalam acara 'Isek Abah Habib' pada Selasa (4/9/2024) malam. Habib maju mendampingi bakal calon Gubernur Kalteng, Willy M Yoseph di Pilkada 2024.

Habib menjelaskan, mereka telah mendiskusikan berbagai masalah terkait sawit, seperti tumpang tindih lahan dan konflik antara masyarakat dan perusahaan. Habib menekankan meskipun sawit sangat penting, ia tidak ingin seluruh lahan di Kalteng dialokasikan untuk sawit, meninggalkan lahan pertanian tradisional.

Menurut Habib, ketergantungan pada sawit tidak bisa memenuhi kebutuhan semua bahan pangan, seperti sayur-sayuran dan padi. Ia khawatir jika Kalteng yang memiliki banyak lahan kosong hanya dimanfaatkan untuk sawit, sementara sayur-sayuran harus diimpor dari luar daerah. Lebih lanjut Habib juga menyoroti perlunya masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari lahan sawit mereka. "Sawit harus dikelola oleh masyarakat, bukan hanya oleh perusahaan besar," ujarnya.

Terkait program food estate, Habib mengaku awalnya berharap besar pada inisiatif ketahanan pangan tersebut, tetapi saat ini program tersebut belum memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Ia menilai hanya pihak-pihak tertentu yang diuntungkan, sementara masyarakat sekitar food estate tidak merasakan dampaknya.


Infrastruktur

Foto: Dok. Diskominfo Kalteng

Willy dan Habib juga berkomitmen untuk mengatasi keterisolasian masyarakat pedalaman Kalteng melalui pembangunan infrastruktur. "Kami berencana menembus keterisolasian dengan membangun infrastruktur jalan yang baik, termasuk menggunakan metode alternatif seperti pengerasan batu untuk menghubungkan wilayah pedalaman," ujar Habib.

Ketua DPW PKB Kalteng ini juga menggarisbawahi pentingnya penertiban kendaraan over dimension over loading (ODOL) yang sering merusak jalan. "Kami akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengatasi masalah ODOL," tegasnya.

Habib menambahkan bahwa program pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk memberikan manfaat langsung bagi seluruh masyarakat Kalteng.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya