Indonesia dan Palestina Sepakat Kolaborasi Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Indonesia dan Palestina menandatangani MoU yang berisi kesepakatan untuk saling mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 05 Sep 2024, 20:32 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno bersama Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Palestina Hani Naji Abdalmasih Al-Hayek menandatangani MoU mengembangkan potensi parekraf antara Indonesia dan Palestina di Meradelima Resto, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024). (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Perang yang berlangsung di Gaza tak menghentikan Palestina untuk tetap menjalin kesepakatan dengan berbagai negara, termasuk Indonesia. Pada Rabu, 4 September 2024, Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Palestina Hani Naji Abdalmasih Al-Hayek menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Jakarta Selatan. 

Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Kamis (5/9/2024), Menparekraf menyatakan penandatangan MoU itu merupakan penanda penguatan kolaborasi antara Indonesia dan Palestina dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif satu sama lain. Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Prof. Noor Achmad.

"Banyak sekali potensi kolaborasi antara Indonesia dan Palestina," kata Sandiaga.

Kerja sama yang disepakati beragam, mulai dari segi teknologi, informasi, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) seperti pertukaran pelajar dan lain sebagainya. "Kita bisa memberikan masukan kepada pembangunan, khususnya pariwisata, setelah dibukanya kembali perbatasan Palestina untuk jemaah yang datang dari Indonesia," katanya.

Sementara, Menteri Hani menyebut penandatanganan MoU tersebut sebagai langkah awal pemulihan sektor parekraf Palestina yang terdampak agresi militer Israel. Palestina merupakan salah satu negara dengan objek wisata religi yang beragam. Negara ini banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang beragama Islam maupun Kristen.

"Kami harap kerja sama ini bisa terus berlanjut di masa mendatang," ujar Hani yang akan mengunjungi Candi Borobudur di Jawa Tengah bersama rombongannya.


Ratusan Situs Bersejarah di Gaza Dihancurkan Israel

Warga Palestina melaksanakan salat Idul Adha di halaman Masjid Omari yang bersejarah di Kota Gaza. pada 16 Juni 2024. (Omar AL-QATTAA/AFP)

Mengutip Al Jazeera dalam laporan Januari 2024, setidaknya 195 situs warisan bersejarah di Gaza, Palestina, telah dihancurkan atau dirusak sejak perang Israel dan Palestina dimulai pada 7 Oktober 2024, menurut laporan LSM yang mendokumentasikan kerusakan situs budaya akibat perang. Kerusakan itu di antaranya menimpa sebuah pelabuhan kuno yang dibangun pada 800 SM, sebuah masjid yang menyimpan manuskrip langka, dan salah satu biara Kristen tertua di dunia.

"Kejahatan yang menargetkan dan menghancurkan situs arkeologi harus mendorong dunia dan UNESCO mengambil tindakan untuk melestarikan warisan peradaban dan budaya yang besar ini," kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala Gaza setelah Masjid Agung Omari di Gaza dihancurkan lewat serangan udara Israel pada 8 Desember 2023.

Pemusnahan warisan budaya suatu bangsa adalah salah satu dari banyak kejahatan perang yang dituduhkan Afrika Selatan terhadap Israel dalam tuntutan hukum yang disidangkan di Mahkamah Internasional, pada awal tahun. Pernyataan tersebut berbunyi, "Israel telah merusak dan menghancurkan banyak pusat pembelajaran dan kebudayaan Palestina." Termasuk di antaranya perpustakaan, situs keagamaan, dan tempat-tempat bersejarah kuno yang penting.

 


Israel Langgar Konvensi Den Haag dan Dituding Lakukan Genosida Budaya

Masjid Omari di Gaza sebelum luluh lantak diserang misil Israel. (dok. MOHAMMED ABED / AFP)

Berdasarkan Konvensi Den Haag pada 1954 yang disetujui oleh Palestina dan Israel, mereka seharusnya melindungi bangunan-bangunan bersejarah dari kerusakan akibat perang. UNESCO bahkan menyerukan agar semua pihak memperhitungkan perlindungan warisan budaya dalam segala bentuknya, meski masalah kemanusiaan tetap menjadi prioritas.

"Sesuai dengan mandatnya, UNESCO menyerukan kepada seluruh aktor yang terlibat untuk secara ketat menghormati hukum internasional. Kekayaan budaya tidak boleh ditargetkan atau digunakan untuk tujuan militer, karena dianggap sebagai infrastruktur sipil," kata UNESCO

Namun seperti hukum humaniter yang dilanggar, Israel terus mengabaikan berbagai perjanjian internasional yang disepakatinya. Bangunan-bangunan di Ga juga telah dirusak, termasuk Persatuan Seniman Palestina di Jalan Jalaa di Kota Gaza dan pot-pot tanah liat terkenal yang pernah dipanggang di distrik al-Fawakhir di kota tersebut.

Isber Sabrine, presiden sebuah LSM internasional yang mendokumentasikan warisan budaya, menjelaskan bahwa kejahatan yang memengaruhi warisan budaya adalah bagian dari 'kerusakan tambahan akibat genosida'. Selain warisan berwujud, genosida itu juga menyasar warisan takbenda yang mencakup adat istiadat, budaya, dan artefak.


Isu Palestina Dibahas dalam Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus di veranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (Achmad Ibrahim / POOL / AFP)

Dalam kesempatan berbeda, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal perang yang terjadi di Gaza, Palestina saat bertemu Pemimpin tertinggi Gereka Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Jokowi memuji Vatikan yang terus menyuarakan perdamaian di Palestina.

"Seperti yang kita ketahui bersama konflik dan perang terjadi di berbagai belahan dunia termasuk di Palestina yang telah menelan lebih dari 40.000 korban jiwa," kata Jokowi. "Indonesia mengapresiasi sangat menghargai sikap Vatikan yang terus menyuarakan menyerukan perdamaian di Palestina dan mendukung two state solution."

Jokowi menuturkan perang merugikan banyak pihak dan membawa kesengsaraan bagi masyarakat kecil. Indonesia pun mendukung perdamaian di Palestina. "Karena perang tidak akan menguntungkan siapapun, perang hanya akan membawa penderitaan dan kesengsaraan masyarakat kecil," jelasnya.

Dia menuturkan Indonesia-Vatikan berkomitmen yang sama untuk menyebarkan perdamaian dan toleransi di tengah dunia yang semakin bergejolak. Jokowi mengajak semua pihak memperkuat toleransi dan mewujudkan perdamaian dunia.

"Marilah kita rayakan perbedaan yang kita miliki, marilah kita saling menerima dan memperkuat toleransi untuk mewujudkan perdamaian untuk mewujudkan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia," tutur Jokowi.

Infografis DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Palestina-Israel. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya