Liputan6.com, Jakarta - Kamu pasti pernah atau bahkan sering merasa ingin BAB setelah makan. Kondisi ini membuat kamu jadi bertanya-tanya, apakah ini hal yang normal?
Habis Makan Selalu BAB Apakah Normal?
Jawabannya adalah ya! BAB setelah makan adalah hal yang normal. Fenomena ini terjadi berkat refleks gastrokolik, reaksi alami tubuh saat makanan masuk ke perut. Refleks ini terjadi karena otot, saraf, dan hormon pencernaan bekerja sama untuk menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan.
Advertisement
Menurut Medical News Today, makanan sebenarnya memerlukan waktu 1-2 hari untuk sepenuhnya diproses dalam saluran pencernaan kita. Jadi, jika kamu merasa perlu BAB setelah makan, kemungkinan besar makanan yang keluar adalah dari hari sebelumnya atau sebelumnya lagi.
Dokter spesialis pengobatan keluarga dan gastroenterologi, sekaligus peninjau medis terpercaya di Healthline, Cynthia Taylor Chavoustie, menjelaskan hal serupa. Berdasarkan studi tahun 2014, proses makanan untuk melewati sistem pencernaan bisa memakan waktu antara 10 hingga 73 jam.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata waktu pencernaan adalah sekitar 28,7 jam. Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh juga memengaruhi proses ini.
Jadi, kamu rutin buang air besar setelah setiap makan dan tinja tampak normal, biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika kamu habis makan BAB dan dibarengi gejala lain seperti nyeri atau diare, bisa jadi itu tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Apa Itu Refleks Gastrokolik? Kenali Reaksi Tubuh Saat Makan!
Refleks gastrokolik adalah reaksi alami tubuh yang terjadi setiap kali kita makan. Begitu makanan masuk ke perut, tubuh langsung melepaskan hormon khusus.
Hormon ini memerintahkan usus besar untuk berkontraksi, mendorong makanan menuju usus besar dan akhirnya keluar dari tubuh. Ini memungkinkan perut untuk menyimpan lebih banyak makanan.
Efek dari refleks ini bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga cukup kuat, dan setiap orang bisa merasakannya dengan cara yang berbeda.
Beberapa faktor yang bisa memicu refleks gastrocolic meliputi:
- Gangguan pencernaan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS)
- Makanan tertentu, seperti makanan berlemak
- Alergi dan intoleransi makanan
- Kecemasan
Beberapa perubahan gaya hidup yang bisa membantu mengontrol refleks gastrocolic adalah:
- Makan makanan sehat dan seimbang
- Mendapatkan cukup tidur
- Minum air yang cukup
- Berolahraga secara teratur
Advertisement
Tips Agar Tak Lagi BAB Setelah Makan
Mau tahu cara menghentikan kebiasaan buang air besar setiap kali makan? Walaupun kamu tidak bisa sepenuhnya menghilangkan refleks gastrokolik, ada langkah-langkah sederhana yang bisa membantu menguranginya.
1. Catat Pola Makan Kamu
Perhatikan kapan dan setelah makan apa refleks gastrokolik kamu muncul. Catat makanan yang membuat kamu sering ke toilet.
2. Hindari Makanan Pemicu
Jika kamu menemukan pola tertentu antara makanan dan refleks tersebut, coba hindari makanan tersebut. Beberapa makanan yang sering menjadi pemicu meliputi:
- Susu
- Makanan berserat tinggi seperti biji-bijian dan sayuran
- Makanan berminyak dan berlemak, seperti kentang goreng
3. Kelola Stres
Stres bisa memperburuk refleks gastrokolik. Mengelola stres dengan teknik relaksasi bisa membantu mengurangi frekuensi dan intensitasnya.