Liputan6.com, Jakarta- Kejuaraan memanah berstandar nasional U-13 digelar di lapangan kawasan Cibubur, 24-28 Agustus 2024. Para peserta Hub Archery Championship (HAC) 2024 (Liga Jabar Seri 2) didominasi pelajar SMP kelas 7 yang memiliki keahlian dan bakat memanah. Muhammad Sakhi Athaillah, pelajar SMP berusia 12 tahun asal Budhi Cendekia Islamic School di Depok, Jawa Barat keluar sebagai juara pertama.
"Alhamdulillah, prestasi ini menjadi langkah awal Sakhi untuk lebih baik lagi ke depan. Sakhi ingin mewakili Indonesia di ajang Olimpiade," kata Sakhi usai memenangkan kejuaraan.
Advertisement
Sakhi mengaku, apresiasi dan terima kasih atas capaian tersebut disampaikan kepada orang tuanya, klub, pelatih, dan semua yang telah mendoakan. Dia berjanji untuk terus berlatih dan mau berlaga di kompetisi panahan lainnya.
"Saya akan lebih giat lagi berlatih agar bisa menjadi yang terbaik di tingkat nasional maupun internasional," janji dia.
Diketahui, keahlian memanah Sakhi terasah karena tergabung dalam DAD Archery Club. Sang pelatih, Devi Syah Putra bersyukur karena atlet beberapa binaannya berhasil jadi juara. Termasuk Sakhi yang meraih emas.
"Alhamdulillah, kami berhasil meraih delapan medali emas, empat perak, dan delapan perunggu. Mohammad Sakhi Athaillah berkontribusi menyumbangkan banyak medali," ujar Devi.
Devi berpesan, agar Sakhi dan aggota klub yang sudah berhasil meraih prestasi maupun belum meraih medali bisa tetap tekun berlatih, semangat, dan melakukan evaluasi agar bisa menjadi juara di kompetisi-kompetisi selanjutnya.
"Dalam HAC 2024 untuk level klub kita sudah meraih medali terbanyak. Kita harus bisa lebih baik lagi ke depan," dorong Devi.
Calon Atlet Masa Depan Indonesia
Devi berharap, lewat kompetisi kali ini Persatuan Panahan Indonesia atau Perpani dapat terus memberi perhatiannya melalui pusat dan cabangnya di wilayah Jawa Barat.
"Semoga semua atlet mempunyai kesempatan yang sama untuk mengharumkan daerahnya meski berlatih di klub yang ada di wilayah lain," harap Devi.
Dia percaya, cabang olaharaga Panahan masih sangat mungkin untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, termasuk Olimpiade. Kuncinya, orang tua, pelatih, dan pemerintah mampu mendukung dan memfasilitasi bakat-bakat atlet sejak usia dini.
"Perlu diingat saat Olimpiade Seoul di tahun 1988 Indonesia berhasil meraih perak lewat trio srikandi Kusuma Wardani, Nurfitriyana Saiman, dan Lilies Handayani. Saya optimistis dengan atlet-atlet muda ini kalau terus dibina dengan baik mereka bisa meraih emas di Olimpiade," Devi menandasi.
Senada dengan itu, orang tua Sakhi, Taufik Yulianto juga merasa bangga dengan prestasi yang berhasil diraih putranya. Dia berharap, pemerintah dapat terus memberikan perhatian terbaik terhadap atlet-atlet potensial masa depan bangsa.
"Tentunya saya ingin agar Sakhi dan anak-anak lain yang berbakat dalam bidang olahraga bisa mendapat perhatian, dibina, dan difasilitasi dengan baik agar kemampuannya semakin meningkat," ujar Taufik.
Advertisement
Raih Emas Olimpiade
Taufik ingin, Sakhi bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk berprestasi dan berkegiatan positif. Tujuannya, agar generasi Indonesia Emas benar-benar dapat terwujud di tahun 2045.
"Kita sedang bersiap menyongsong era Generasi Emas. Semoga Sakhi nantinya bisa meraih medali emas di Olimpiade," dia menutup.
Sebagai informasi, dalam kompetisi Hub Archery Championship (HAC) 2024, Sakhi berhasil meraih medali emas di nomor Kualifikasi kategori Standar Nasional U13 Putra, Eliminasi kategori Standar Nasional U13 Putra dan Beregu kategori Standar Nasional U13 Putra.
Selain itu, pelajar kelas 7 ini juga berhasil mendulang emas dar Mixed Team kategori Standar Nasional U13, dan Eliminasi kategori Standar Nasional U15 Putra. Termasuk memboyong medali perunggu dari nomor Beregu kategori Standar Nasional U15 Putra.