Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut harga emas Antam kembali menguat. Harga emas hari ini di Antam lebih mahal Rp 5.000 per gram.
Harga emas Antam hari ini, Jumat (6/9/2024) dipatok Rp 1.414.000 per gram. Harga emas Antam ini sedikit lebih mahal dibandingkan kemarin.
Advertisement
Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback juga bertambah Rp 5.000 ke posisi Rp 1.262.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.262.000 per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.08 WIB sebagian besar kepingan emas Antam belum tersedia.
Daftar Harga Emas Antam 6 September 2024
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 757.000
- Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.414.000
- Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.768.000
- Harga emas Antam 3 gram: Rp 4.127.000
- Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.845.000
- Harga emas Antam 10 gram: Rp 13.635.000
- Harga emas Antam 25 gram: Rp 33.962.000
- Harga emas Antam 50 gram : Rp 67.845.000
- Harga emas Antam 100 gram: Rp 135.612.000
- Harga emas Antam 250 gram: Rp 338.765.000
- Harga emas Antam 500 gram: Rp 677.320.000
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.354.600.000.
Gerak Harga Emas Dunia
Sebelumnya, harga emas menguat mendekati level tertinggi dalam satu minggu pada Kamis, 5 September 2024. Koreksi harga emas terjadi di tengah melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi yang lebih rendah setelah tanda-tanda pasar tenaga kerja melemah.
Hal tersebut menyebabkan investor prediksi pemangkasan suku bunga yang sangat besar dari bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) pada bulan ini.
Mengutip CNBC, Jumat (6/9/2024), harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 2.515,40 per ounce. Pada awal sesi perdagangan, harga emas sempat menguat 1,1 persen. Kenaikan harga emas sedikit terpangkas setelah rilis data sektor jasa AS.Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup melejit 0,7 persen ke posisi USD 2.543,10.
Di sisi lain, pengusaha swasta AS mempekerjakan jumlah pekerja paling sedikit dalam 3,5 tahun pada Agustus 2024.Hal ini berpotensi mengisyaratkan perlambatan pasar tenaga kerja yang tajam. Hal tersebut mengikuti data pada Rabu yang menunjukkan penurunan tajam dalam lowongan pekerjaan AS pada Juli 2024.
“Setelah data ADP terjadi lonjakan harga emas. Hal itu benar-benar menunjukkan pasar tenaga kerja dalam kondisi yang buruk dan ada banyak kekhawatiran tentang hal itu,” ujar Chief Market Strategist Blue Line Futures, Philip Streible.
Ia menambahkan, data klaim awal juga tidak benar-benar membantu sejauh menggambarkan gambaran yang cerah untuk ketenagakerjaan.
Advertisement
Sentimen Suku Bunga The Fed
Pelaku pasar saat ini melihat peluang 59 persen dari pengurangan suku bunga 25 basis poin (bps) oleh the Fed pada September 2024 dan peluang 41 persen dari pemangkasan suku bunga 50 bps. Hal tersebut berdasarkan alat CME FedWatch.
Presiden the Fed San Francisco Mary Dalu menuturkan, the Fed perlu memangkas suku bunga untuk menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat. “Tetapi sekarang tergantung pada data ekonomi yang masuk untuk menentukan seberapa banyak,” ujar Mary.
Adapun perhatian beralih ke laporan penggajian nonpertanian (NFP) yang akan rilis Jumat pekan ini.
“Jika tingkat pengangguran Agustus sama dengan 4,3 persen pada Juli, yang merupakan tertinggi sejak 2021. Emas akan kembali mendekati rekor tertingginya karena pasar meningkatkan taruhan untuk pemangkasan suku bunga besar-besaran,” ujar Analis Exinity Group, Han Tan.
Sementara itu, harga perak di pasar spot naik 1,9 persen menjadi USD 28,82. Harga platinum bertambah 2,7 persen menjadi USD 926,74. Harga palladium menguat 0,9 persen menjadi USD 942,36.
Hati-Hati, Harga Emas Dunia dalam Tren Bearish
Sebelumnya, harga emas dunia tertekan data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS0. Pada Jumat lalu, emas sempat diperdagangkan pada kisaran USD 2.510 setelah rilis data inflasi AS dalam bentuk Indeks Belanja Konsumsi Pribadi untuk Juli.
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menyebutkan, saat ini emas mengindikasikan bahwa tren bearish semakin menguat. Dalam analisis teknikal, proyeksi harga emas untuk hari ini kemungkinan besar akan bergerak turun menuju level USD 2.480.
"Indikator Moving Average yang terbentuk menunjukkan sinyal yang jelas bahwa tren bearish masih mendominasi pasar emas saat ini. Jika tekanan jual terus berlanjut, maka harga berpotensi menyentuh USD 2.480," ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (2/8/2024).
Namun, Nugraha juga memperingatkan kemungkinan terjadinya rebound jika emas gagal menembus support di level tersebut.
"Jika ada pembalikan arah, kita bisa melihat harga emas kembali naik ke level USD 2.512. Ini adalah level resistance kunci yang perlu diperhatikan oleh para trader," tambahnya.
Selain analisis teknikal, sentimen pasar terhadap emas juga dipengaruhi oleh rilis data belanja konsumsi pribadi AS yang dirilis pada Jumat lalu. Data tersebut menunjukkan bahwa inflasi tahunan naik sebesar 2,6%, sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 2,7%.
Meski demikian, data ini tidak cukup kuat untuk mendorong emas menembus level tertinggi barunya di USD 2.531 yang dicapai pada Agustus.
"Data PCE ini memang sesuai dengan ekspektasi, namun tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga emas. Faktanya, meski data ini menunjukkan inflasi yang relatif terkendali, emas justru tidak mampu mempertahankan kenaikannya di level USD 2.531," jelas Nugraha.
Advertisement