Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menjalankan komitmen homologasi tranche D dengan menerbitkan 350.781.751 saham seri C melalui aksi korporasi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement penerbitan saham tahap 2.
Langkah ini merupakan bagian dari implementasi skema restrukturisasi homologasi yang telah disepakati para kreditur yang menunjukkan komitmen perusahaan dalam mematuhi aturan dan menyelesaikan kewajiban sesuai Perjanjian Perdamaian yang telah ditetapkan.
Advertisement
PMTHMETD atau private placement adalah salah satu kewajiban WSBP dalam mematuhi homologasi yang telah disahkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui register perkara No. 497/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 28 Juni 2022 dan telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1455 K/Pdt.Sus- Pailit/2022 tertanggal 20 September 2022.
"Kami berkomitmen untuk terus mematuhi setiap aturan dan kewajiban yang telah disepakati dalam homologasi. Pembayaran kewajiban melalui private placement tahap 2 ini adalah bukti nyata bahwa WSBP serius dalam menjalankan komitmen tersebut," ujar VP of Corporate Secretary PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto dalam keterangan resmi, Jumat (6/9/2024).
Pelaksanakan private placement tahap 2 dilakukan sebagai kelanjutan implementasi skema tranche D perjanjian perdamaian. Perseroan menetapkan tanggal pelaksanaan private placement tahap 2 dan pencatatan saham hasil aksi korporasi pada 3 September 2024.
Kemudian tanggal efektif pencatatan saham hasil private placement tahap 2 pada 4 September 2024. Seiring dengan pelaksanaan private placement tahap 2 ini, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat dari 54,55 miliar saham menjadi sebanyak 54,91 miliar saham.
Rincian Saham
Rinciannya, terbagi menjadi 1 saham Seri A, 26,36 miliar saham Seri B, dan 28,55 saham Seri C. Bentuk kepatuhan WSBP pada implementasi skema restrukturisasi homologasi juga tercermin dari konsistensi WSBP dalam menjalankan kewajiban pembayaran cash flow available for debt services (CFADS) yang telah berlangsung 3 tahap secara tepat waktu dengan total nilai mencapai Rp 236,27 miliar.
Waskita Beton Precast akan melakukan kewajiban pembayaran kewajiban melalui CFADS selanjutnya yaitu tahap 4 yang dijadwalkan pada 25 September 2024 dengan nilai lebih dari Rp 75 miliar.
WSBP juga menyelesaikan utang kreditur finansial (perbankan) yang dilakukan melalui skema long term loan atau pinjaman jangka panjang selama 17 tahun yang telah mendukung skema perdamaian.
Bersamaan dengan itu, perseroan juga penyelesaian 85% dari total tagihan kreditur pemegang obligasi dan PT Bank DKI melalui obligasi wajib konversi (OWK).
"Langkah-langkah strategis yang kami ambil ini tidak hanya memperkuat struktur permodalan perusahaan, tetapi juga memastikan bahwa WSBP mematuhi homologasi dan menjaga kepercayaan para pemegang saham, kreditur, dan mitra kerja kami,” tambah Fandy.
Waskita Beton Precast konsisten dalam melakukan pembayaran kewajiban. Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, WSBP tidak hanya berhasil menyelesaikan proses restrukturisasi keuangan melalui homologasi, namun juga menjalankan komitmen pembayaran kepada seluruh kreditur secara tepat waktu.
Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjalankan seluruh kewajiban kepada kreditur secara konsisten. WSBP senantiasa menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan manajemen risiko yang solid dalam setiap langkah strategisnya. Dengan penyelesaian kewajiban ini, WSBP optimis dapat menjaga stabilitas dan keberlanjutan bisnisnya, serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Advertisement
Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Rp 1,36 Triliun pada Semester I 2024
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 1,36 triliun jingga Juni 2024, setara dengan 55% dari target tahunan yang sebesar Rp 2,5 triliun.
Capaian ini menunjukkan peningkatan 40% dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu, yaitu sebesar Rp 957 miliar.
"Dengan nilai NKB yang telah mencapai target di periode ini, kami optimis dapat memenuhi target di akhir tahun. Mengingat kondisi pasar di semester pertama biasanya menantang untuk mencapai kontrak, pencapaian ini adalah bukti kemampuan WSBP untuk mengatasi tantangan pasar," ujar VP of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto dalam keterangan resmi, Senin (29/7/2024).
Pada semester I 2024, Waskita Beton Precast juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 892 miliar. Pendapatan usaha menunjukkan kenaikan sebesar 39% dibandingkan pendapatan usaha pada periode sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 642 miliar.
Peningkatan Pendapatan Usaha ini menandakan pertumbuhan kinerja perusahaan yang signifikan. Pendapatan Usaha WSBP didukung oleh tiga lini bisnis utamanya, yaitu produk beton precast, readymix dan quarry, dan jasa konstruksi. Lini bisnis beton precast menyumbang pendapatan terbesar dengan Rp 378 miliar, diikuti oleh readymix dan quarry sebesar Rp 359 miliar, dan Jasa konstruksi sebesar Rp 155 miliar.
"Kami yakin dengan produk-produk terbaik kami, WSBP akan dapat mendominasi pasar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan," tambah Fandy.
Kenaikan pendapatan usaha ini terutama disebabkan oleh peningkatan signifikan dari segmen beton precast dan readymix atas suplai ke proyek-proyek besar seperti proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino di Jambi, proyek pembangunan Nusantara International Convention Centre di PIK, Jakarta, berbagai proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), serta proyek Jalan Tol Serang-Panimbang di Banten, dan lainnya.
Segmen Lainnya
Segmen konstruksi dan instalasi juga mengalami peningkatan dalam kontribusinya pada pendapatan usaha WSBP di semester I 2024 ini dengan beberapa proyek jasa konstruksi yang didapatkan antara lain Proyek Flyover Bridge Connecting Shangri-La Hotel & Shangri-La Residences and Utility Building di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung seksi 2 di Jawa Barat, dan lainnya.
Pada periode ini, komposisi proyek yang diperoleh mayoritas berasal dari pelanggan eksternal antara lain Pemerintah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta lainnya sebesar 62%. Sisanya merupakan perolehan internal dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sebesar 38%.
Advertisement