Konsorsium Pertamina Hulu Energi Menang Lelang WK Melati, Segini Nilai Investasinya

PHE memenangkan lelang WK Melati bersama Sinopec International Energy Investment Holdings Limited dan KUFPEC Regional Ventures.

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Sep 2024, 13:00 WIB
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil memenangkan lelang blok migas Wilayah Kerja (WK) Melati. (Foto: Pertamina Hulu Energi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil memenangkan lelang blok migas Wilayah Kerja (WK) Melati, di Sulawesi. Hal ini digadang mampu meningkatkan optimisme ketahanan energi nasional.

PHE memenangkan lelang WK Melati (Onshore-OffShore Sulawesi Tenggara-Sulawesi Tengah) bersama dengan Sinopec International Energy Investment Holdings Limited dan KUFPEC Regional Ventures (Indonesia) Limited. Dengan ketentuan bonus tanda tangan sebesar USD 200.000 dan Total Komitmen Pasti USD 12.700.000.

Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, mengatakan, pihaknya akan menjaga pengelolaan WK Melati. Tentunya, hal ini bersamaan dengan sejumlah WK migas lainnya untuk menjaga ketahanan energi nasional.

"Kami percaya bahwa amanah pengelolaan WK Melati dari Pemerintah dan juga rangkaian amanah pengelolaan WK eksplorasi sebelumnya seperti WK West Ganal, WK Peri Mahakam, serta WK Bunga merupakan amanah yang perlu kami jaga untuk kami realisasikan potensinya sebaik-baiknya menggunakan teknologi dan operasi yang unggul agar Pertamina terus menambah jumlah sumber daya migas domestik demi ketahanan energi nasional," tutur Chalid dalam keterangannya, Jumat (6/9/2024).

WK Melati didahului oleh pelaksanaan Studi Bersama (joint study) oleh PHE dengan mitra sebelumnya pada 2023 dan selanjutnya dilelang pada Mei 2024, serta diumumkan pemenang pada awal September 2024. 

WK ini berlokasi di lepas pantai dan daratan yang meliputi area seluas 8.453,7 km2 dengan estimasi sumber daya 850 juta barrel minyak dan 4,7 triliun cubic feet gas dalam dokumen lelang.

"PHE saat ini terus mengeksplor potensi yang berada di Indonesia Timur serta laut dalam, dan WK Melati sendiri merupakan new play frontier basin yang apabila berhasil dibuktikan memiliki potensi cadangan migas yang komersial, diharapkan dapat menjadi pembuka lead dan prospect baru di wilayah sekitar yang dapat menjadikan Sulawesi sebagai sweetspot migas berikutnya," terang Chalid.

 


Kontribusi PHE

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil memenangkan lelang blok migas Wilayah Kerja (WK) Melati. (Foto: Pertamina Hulu Energi)

PHE pada 2023 telah memberikan kontribusi 68 persen dari produksi minyak nasional serta 33 persen dari produksi gas nasional melalui upaya pengembangan aset secara optimal.

Sebagai upaya menjaga laju produksi migas masa depan dan demi ketahanan energi nasional, akuisisi terhadap WK Eksplorasi merupakan salah satu strategi bisnis andalan PHE. 

"Upaya tersebut juga dilakukan dalam rangka untuk memperkuat posisi Pertamina sebagai pemain utama produksi migas domestik dan untuk terus meningkatkan profitabilitas Perusahaan dalam memberi nilai tambah bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan," ucapnya.

PHE akan menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social And Governance (ESG) serta mengutamakan aspek safety.

PHE menganut pada 10 Prinsip Universal atau Ten Principles dari United Nations Global Compact (UNGC) dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE telah terdaftar dalam UNGC sebagai partisipan (member) sejak Juni 2022.

Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.

PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia dengan predikat Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance. 

 


Pertamina Hulu Energi Catat Produksi Migas 1 Juta Barel Minyak per Hari pada Mei 2024

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, mencatat penemuan signifikan dari kegiatan eksplorasi di blok yang dikelola selama dua tahun terakhir. (Dok. PHE)

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina menunjukkan komitmen kuatnya dalam berkontribusi pada ketahanan energi nasional.

Hingga Mei 2024, PHE menorehkan pencapaian gemilang dengan produksi migas mencapai 1,05 juta BOEPD (barel setara minyak per hari), terdiri dari 556 ribu BOPD minyak dan 2.853 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) gas.

"Di usia ke-17 ini, PHE menunjukkan kinerja optimal dalam menjaga ketahanan energi nasional. Kami akan terus semangat menggali potensi dan kekuatan untuk mendukung target produksi nasional dan memenuhi pasokan energi dalam negeri," ujar Chalid Said Salim, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Rabu (3/7/2024).

Komitmen Tak Henti PHE untuk Meningkatkan Ketahanan Energi

Upaya PHE tak berhenti sampai di situ. Berbagai langkah strategis terus dilakukan untuk menggali potensi dan meningkatkan produksi migas, di antaranya:

  • Pengeboran: PHE telah menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 278 sumur pengembangan, 381 workover dan 14.386 well services menggunakan 70 drilling rigs dan 139 WI rigs.
  • Penemuan Cadangan Baru: PHE berhasil menemukan beberapa potential big fish seperti Ambar, SSD, Tedong, West Beluga dan Yaki Emas, yang menambah sumberdaya 2C sebesar 253 juta barel setara minyak (MMBOE).
  • Ekspansi dan Akuisisi: PHE mendapatkan 3 blok eksplorasi baru yaitu Blok East Natuna, Blok Peri Mahakam dan Blok Bunga, serta mencatatkan penambahan Participating Interest (PI) 10% di Irak, perpanjangan blok Algeria dan akuisisi 20% PI di Masela.
  • Kerja Sama Internasional: PHE menjalin kerja sama luar negeri dengan PT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP), PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), PT Elnusa Tbk, dan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) untuk meningkatkan sinergi dan memberdayakan anak perusahaan hulu dalam kerja sama internasional.
  •  

 


Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan

Kinerja PHE tak hanya berfokus pada produksi, namun juga memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.

Pemberdayaan Masyarakat: Hingga Mei 2024, PHE telah menjalankan 28 program Desa Energi Berdikari dengan penerima manfaat lebih dari 15.000 orang, menghasilkan penghematan biaya energi mitra binaan mencapai lebih dari 800 juta/tahun dan memberikan beasiswa kepada 522 siswa.

Pengurangan Emisi Karbon: PHE mencatat pengurangan emisi karbon hingga 497.319 Ton CO2eq dengan 132 program di seluruh Indonesia.

Kerja Sama Carbon Capture: PHE menandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil untuk mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES).

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya