Liputan6.com, Jakarta - Sejak kecil KH Hamim Thohari Djazuli, atau akrab dipanggil Gus Miek atau paman dari Gus Kautsar ini memiliki kelebihan yang luar biasa.
Dikisahkan, Gus Miek yang pada saat itu baru berusia 9 tahun menunjukkan keajaiban yang tidak biasa.
Peristiwa ini terkait dengan wafatnya KH Romli Peterongan dari Jombang, seorang Mursyid Tarekat Qadiriyah dan ulama besar yang dikenal luas.
Kisah ini dipaparkan dalam sebuah video di kanal YouTube @karomahislam.
Saat KH Romli meninggal dunia, utusan dari keluarga Kiai Haji Romli segera menyampaikan kabar duka tersebut kepada Kiai Haji Jazuli beserta keluarga.
Mereka pun segera mempersiapkan diri untuk berangkat ke Peterongan guna melayat. Namun, di tengah persiapan tersebut, Gus Miek tampak tidak menunjukkan tanda-tanda siap untuk pergi.
Gus Miek, yang dikenal sebagai sosok anak yang penuh keajaiban, terlihat tidur di kamarnya. KH Jazuli pun bertanya kepada Gus Miek apakah ia ingin ikut melayat ke Peterongan.
"Kamu mau ikut ke Peterongan untuk melayat KH Romli, Gus Miek?" tanya ayahandanya.
Gus Miek menjawab dengan singkat, menyatakan bahwa ia tidak akan ikut.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Diajak Tidak Mau, Ternyata Seperti Ini
Ketika rombongan tiba di Peterongan, mereka disambut hangat oleh Nyai Romli. Dalam pertemuan tersebut, Kiai Haji Jazuli memberi tahu Nyai Romli bahwa Gus Miek tidak mau ikut serta dalam perjalanan melayat.
Nyai Romli pun menjelaskan bahwa Gus Miek sudah berada di Peterongan seminggu sebelumnya dan sudah menunggu hingga Kiai Haji Romli meninggal.
"Gus Miek sudah berada di sini selama seminggu menunggu KH Romli sampai meninggal. Baru saja dia diantar pulang," kata Nyai Romli.
Cerita ini kemudian berkembang ketika Kiai Haji Jazuli dan rombongannya tiba di lokasi. Mereka menemukan bahwa Gus Miek ternyata sudah berada di sana sejak seminggu yang lalu, bahkan sebelum Kiai Haji Romli wafat.
Gus Miek diketahui sudah berada di sana dan menyambut kedatangan jenazah Kiai Haji Romli dengan penuh penghormatan.
Kiai Haji Jazuli, yang merasa bingung dengan situasi tersebut, memanggil Juwirin santrinya untuk menanyakan keberadaan Gus Miek selama mereka berada di Peterongan.
"Selama aku pergi ke Peterongan, Gus Miek ke mana saja?" tanya KH Jazuli.
Juwirin menjawab bahwa selama Kiai Haji Jazuli pergi, Gus Miek tidak pergi ke mana-mana. Gus Miek tetap berada di kamar dan tampak tidur sepanjang waktu.
"Gus Miek tidak ke mana-mana sejak kiai pergi. Sampai sekarang, Gus Miek masih tidur di kamar," jawab Juwirin.
Mendengar penjelasan tersebut, Kiai Haji Jazuli semakin kebingungan. Bagaimana mungkin Gus Miek yang masih sangat muda dapat berada di tempat yang sama dengan mereka tanpa terlihat atau pergi kemana-mana?
Advertisement
Keajaiban Tidak Biasa
Fenomena ini menambah kekaguman dan keheranan para saksi yang hadir dalam peristiwa tersebut.
Kisah ini menunjukkan sebuah keajaiban yang tidak biasa, di mana seorang anak kecil bisa berada di tempat yang sangat jauh dari tempat tinggalnya tanpa diketahui oleh orang-orang di sekitarnya.
Keberadaan Gus Miek yang tampaknya tidak menyadari atau tidak mengerti tentang peristiwa yang terjadi di sekitarnya menambah misteri dan kekaguman pada cerita ini.
Dalam pandangan masyarakat sekitar, peristiwa ini dianggap sebagai sebuah karomah yang diberikan kepada Gus Miek. Hal ini menunjukkan bahwa Gus Miek memiliki keistimewaan dan keberuntungan yang luar biasa, bahkan sejak usia dini.
Kisah Gus Miek yang penuh keajaiban ini menjadi salah satu contoh nyata dari keajaiban dalam kehidupan sehari-hari yang sering dianggap tidak mungkin terjadi.
Keberadaan Gus Miek yang misterius ini menambah keyakinan banyak orang terhadap keajaiban dan karomah yang bisa diberikan kepada hamba-Nya.
Melalui video di kanal YouTube @karomahislam, kisah ini dapat menjadi inspirasi dan pengajaran bagi kita semua untuk lebih menghargai dan memahami keajaiban yang ada dalam kehidupan.
Cerita ini mengingatkan kita akan adanya dimensi spiritual yang mungkin belum sepenuhnya kita pahami.
Kisah Gus Miek ini merupakan contoh betapa besar dan luar biasanya kekuatan doa dan iman, serta bagaimana keajaiban bisa muncul dalam berbagai bentuk yang tidak terduga.
Semoga cerita ini dapat menginspirasi kita untuk terus berdoa dan percaya pada kekuatan spiritual yang ada.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul