Liputan6.com, Jakarta - HejoTech telah berpartisipasi dalam gelaran Ground Breaking Kaisan Kamisama 2024 yang digelar pada Selasa 3 September 2024.
Acara tersebut untuk dapat menanggulangi sampah lingkungan serta dampak kedepannya yang ada di daerah Desa Sabandar, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) yang menghadirkan solusi inovatif dan ramah lingkungan.
Advertisement
Seperti yang telah disampaikan pada saat acara Ground Breaking ini, para stakeholder, ahli dan profesional di bidang lingkungan hidup dapat memanfaatkan kekuatan HejoTech yang inovatif dan ramah lingkungan guna untuk menangani musuh kita bersama yaitu sampah lingkungan yang terlalu banyak.
"Indonesia mengalami darurat sampah yang memberikan dampak negatif teradap masyarakat, disini pun kesadaran masyarakat menjadi garda terdepan dalam penanganan sampah ini," ujar CEO HejoTech Adi Miki Siswanto di Desa Sabandar, Kabupaten Cianjur, melalui keterangan tertulis, Jumat (6/9/2024).
"Desa Sabandar Kabupaten Cianjur akan menjadi proyek percontohan teknologi pemberantasan sampah secara efektif dan pembentukan pergeseran perilaku masyarakat ke arah lebih baik peduli terhadap lingkungannya," sambung dia.
Selain itu, lanjut Adi Miki, HejoTech akan menjadi ekosistem yang terus berkembang mendorong kemungkinan baru untuk kemitraan dan kolaboras berskala Global.
"Teknologi inovasi seperti mesin pembakaran insenerator yang smokeless ramah lingkungan akan menjadi sebuah teknologi menarik dalam ruang yang terus berkembang dengan skala besar," ucap dia.
"Sebagai perusahaan yang berfokus pada inovasi linkungan dan teknologi hijau, HejoTech dapat menjadi mitra strategis bagi stakeholder dan perusahaan yang bergerak di industri lingkungan," sambung Adi Miki.
Harap Masyarakat Gotong Royong Menangani Sampah
Adi Miki menilai, hal ini bertolak ukur dari peran utama aspek tersebut dalam pengembangan lingkungan dan teknologi hijau yang unggul dan disukai oleh masyarakat.
"Mulai dari pengelolaan sampah yang efisien, efektif, ramah lingkungan, dan memiliki desain bangunan family friendly, hingga didukung teknologi terkini yang dapat meningkatkan nilai tambah guna membuat masyarakat tidak takut untuk bergotong-royong untuk penanganan sampah ini," jelas Adi Miki.
Advertisement