Cuaca Besok Minggu 8 September 2024: Hujan Guyur Jabodetabek di Malam Hari

Langit pagi Jakarta besok saat akhir pekan, Minggu 8 September 2024 diprakirakan cerah berawan tanpa ada hujan sama sekali. Seperti itulah prediksi cuaca besok.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Sep 2024, 08:15 WIB
Pejalan kaki mengenakan payung untuk menghindari panas matahari di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (26/9/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi Jakarta besok saat akhir pekan, Minggu 8 September 2024 diprakirakan cerah berawan tanpa ada hujan sama sekali. Seperti itulah prediksi cuaca besok.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan melalui laman resminya www.bmkg.go.id, cuaca Jakarta pada siang hari diprakirakan mayoritas berawan tebal, lalu berawan, dan cerah berawan.

Untuk malam hari, cuaca hujan ringan diprediksi BMKG bakal guyur Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur, lalu hujan sedang di Jakarta Selatan, sisanya cerah berawan.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat langit paginya diprakirakan cerah berawan dan siang hingga malam berawan tebal.

Sedikit berbeda di Depok, Jawa Barat juga diprediksi cuaca pagi cerah, siang berawan tebal, dan malam hari hujan dengan intensitas sedang.

Lalu di Kota Bogor, Jawa Barat langit pagi hari diprakirakan cerah berawan, siang berawan tebal, dan malamnya hujan berintensitas sedang.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten huja diprediksi cuaca pagi hingga siang cerah berawan dan malam hari hujan dengan intensitas ringan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Sedang
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Depok   Cerah  Berawan Tebal  Hujan Sedang
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Sedang
 Tangerang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan

Tingkatkan Keamanan dan Kesejahteraan, BMKG Ajak Nelayan Manfaatkan Teknologi

Pembangunan rumah apung tersebut sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan warga nelayan yang kerap terdampak bencana banjir rob dan abrasi. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan.

Dwikorita mengatakan, BMKG sendiri memiliki sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan dalam melaut dan menangkap ikan.

Sebagai informasi, Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan pengguna transportasi laut.

Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan ini menjadikan kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Kondisi cuaca sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, apalagi kondisi cuaca ekstrim yang berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang tengah melaut," ungkap Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis, 29 Agustus 2024, dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id.


Pentingnya Manfaatkan Aplikasi Cuaca

Akibat cuaca buruk perahu nelayan di Pelabuhan satelet Muncar tenggelam (Istimewa)

Dwikorita menilai, pemanfaatan aplikasi cuaca merupakan bagian dari perwujudan 'Early Warning, Early Action' guna semakin meminimalisir risiko kecelakaan laut yang dialami nelayan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Konsep 'Early Warning, Early Action' memiliki arti peringatan dini dengan lebih dini bertindak dalam mitigasi terkait bencana akibat cuaca, iklim dan kondisi air yang kini cenderung ekstrem," papar dia.

Dwikorita mengatakan, kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang.

Melalui aplikasi yang didesign untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, lanjut Dwikorita, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

"Informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak," kata dia.

"Selain itu, di INA-WIS, memungkinkan untuk mengetahui informasi maritim selama sepuluh hari ke depan dan daerah tangkapan ikan," tandas Dwikorita.


Upaya BMKG Tingkatkan Keselamatan dan Kesejahteraan Nelayan

Mariyati juga sukses menjadi Agen Mitra Umi yang menyalurkan “KECE” atau Kredit Cepat bagi masyarakat sekitar dengan pinjaman di kisaran 1-10juta. Dengan perannya tersebut, masyarakat sekitar Pulau Lae-lae dapat terbantu dalam pembiayaan usaha dan terhindar dari jerat rentenir. Masyarakat yang meminjam umumnya berprofesi sebagai nelayan, penjual pakaian dan penjual kue. (Foto: Dokumentasi BRI)

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menegaskan bahwa SLCN adalah upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman tentang informasi cuaca guna meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Aplikasi besutan BMKG, lanjut dia,merupakan presentasi produk analitik pemodelan dan peramalan yang dilakukan dengan menggunakan AI, data besar, diverifikasi oleh data radar.

Sehingga, kata Guswanto, info yang dikeluarkan cukup akurat dan dapat membantu nelayan untuk memutuskan di mana dan kapan mereka harus pergi ke laut untuk menangkap ikan dengan memahami informasi yang disediakan di aplikasi seluler.

"SLCN ini merupakan suatu bentuk kegiatan penyampaian informasi meteorologi maritim dari BMKG di daerah kepada Nelayan Perikanan Tangkap dan Budidaya melalui stakeholder terkait, Penyuluh Perikanan dan Ketua Kelompok Nelayan yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan," paparnya.

Senada, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan lewat SLCN yang digelar rutin BMKG, pengetahuan dan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi iklim dan pemanfaatannya dapat semakin meningkat sehingga bisa mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta visi Indonesia Emas 2045 dalam pembangunan di bidang maritim/kelautan.

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya