7 Orang Terluka Akibat Turbulensi di Penerbangan Pesawat Scoot

Kejadian di penerbangan pesawat Scoot menambah panjang daftar insiden turbulensi sepanjang tahun ini.

oleh Asnida Riani diperbarui 07 Sep 2024, 09:15 WIB
Scoot Airlines melakukan penerbangan perdananya dengan rute Balikpapan-Singapura pada Jumat (27/1/2023) sore.
Scoot Airlines melakukan penerbangan perdananya dengan rute Balikpapan-Singapura pada Jumat (27/1/2023) sore. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Empat penumpang dan tiga awak kabin terluka setelah pesawat Scoot yang sedang dalam perjalanan dari Singapura ke Guangzhou, China, mengalami turbulensi pada Jumat pagi, 6 September 2024. Menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, penerbangan Scoot TR100 berangkat dari Bandara Changi sekitar pukul 5.45, waktu setempat.

Pesawat itu mendarat "tanpa gangguan" di Guangzhou pukul 9.10 pagi, kata Scoot, melansir CNA, Sabtu (7/9/2024). "Kami dapat mengonfirmasi bahwa empat penumpang dan tiga awak kabin menerima bantuan medis segera setelah tiba di Guangzhou," kata anak perusahaan Singapore Airlines tersebut.

Hingga Jumat malam pukul 20.30 waktu setempat, satu penumpang dirawat di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut. Scoot menambahkan bahwa perhatian utama mereka adalah keselamatan penumpang dan awak kabin. Pihaknya mengaku akan memberi semua dukungan dan bantuan yang diperlukan.

Dalam foto yang diperoleh 8world, petugas darurat bandara terlihat menggunakan tandu untuk membawa penumpang keluar dari kabin. Sementara itu, dua orang lainnya, seorang pria dan seorang perempuan yang tampaknya adalah awak kabin, berada di kursi roda.

Peristiwa tersebut menambah panjang daftar insiden turbulensi sepanjang tahun ini. Bulan lalu, pesawat maskapai EasyJet bernomor 8210 yang terbang dari Corfu ke London Gatwick harus dialihkan ke Roma pada 19 Agustus 2024 ketika turbulensi melanda ruang udara Italia.

Akibat insiden tersebut, dua awak kabin terluka. Beruntung, tidak ada penumpang pesawat yang terluka karena diyakini tanda sabuk pengaman dinyalakan saat pesawat mengalami turbulensi.


Penerbangan Dialihkan karena Turbulensi

Ilustrasi pesawat EasyJet mengalami turbulensi. (dok. Pixabay)

"Pesawat EZY8120 dari Corfu ke London Gatwick pada 19 Agustus (2024) mengalami tubulensi yang disayangkan mengakibatkan dua awak kabin terluka. Karena itu, Kapten memutuskan mengalihkannya ke Roma yang awak kabin mendapatkan layanan medis," kata juru bicara EasyJet dalam pernyataan, dikutip dari CNN, Kamis, 22 Agustus 2024.

Pihak maskapai kemudian menerbangkan kembali para penumpang dengan pesawat lain. Mereka tiba di Inggris pada hari yang sama. "Keselamatan dan kesejahteraan pelanggan dan kru kami adalah prioritas tertinggi EasyJet dan pilot kami dilatih untuk menangani insiden turbulensi," sambung juru bicara tersebut.

Mereka menyatakan pesawat Airbus A320 baru terbang 75 menit dengan kecepatan 500 knots (575 mph) dan berada di ketinggian 31 ribu kaki saat turbulensi terjadi. Pesawat itu akhirnya mendarat normal di Roma. Para penumpang dilayani di terminal bandara sambil menunggu penerbangan pengganti menuju London Gatwick.

Meski begitu, juru bicara maskapai menolak memberitahukan kondisi terakhir awak kabin yang terluka. Badan keselamatan penerbangan nasional Italia, Agenzia Nazionale per la Sicurezza del Volo, mengonfirmasi bahwa pesawat mengalami turbulensi saat memasuki ruang udara Italia.

"Mengingat jenis dan tingkat keparahan cedera yang diderita, ANSV memerintahkan penyelidikan keselamatan yang mengklasifikasikan kejadian tersebut sebagai kecelakaan," kata mereka.


6 Pramugari Terluka

Pesawat Boeing Rute Jakarta-Taipei Alami Turbulensi, 6 Pramugari Cedera karena Sedang Sajikan Makanan.  foto: Instagram @evaairways

Sebelumnya, pesawat Eva Air rute Jakarta-Taipei juga mengalami insiden serupa. Enam pramugari yang sedang menyajikan makanan terluka akibat turbulensi.

Melansir Dimsum Daily Hong Kong, Senin, 12 Agustus 2024, maskapai EVA Air membenarkan bahwa penerbangan rute Jakarta-Taipei mengalami turbulensi parah sekitar dua jam setelah lepas landas dari Jakarta pada Minggu sore, 11 Agustus 2024. Turbulensi disebut terjadi saat pesawat mengudara pada ketinggian 37 ribu kaki atau sekitar 11.277 meter.

Kejadiannya berlangsung ketika para pramugari sedang menyajikan makanan, sehingga menyebabkan kekacauan di dalam kabin. Penerbangan berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan, pukul 21.16 waktu setempat.

Maskapai penerbangan Taiwan itu menyampaikan, para pramugari yang terluka telah mendapat perawatan medis dan telah dipulangkan untuk beristirahat dan memulihkan diri di rumah. Beberapa barang, seperti piring, gelas kertas, dan makanan berserakan, bahkan ada cipratan air di bagian penutup bagasi kabin.

Salah seorang penumpang menuturkan, ia selamat dari menghantam langit-langit kabin berkat seorang penumpang lain yang memegangi lengannya. Beberapa penumpang lainnya dilaporkan basah karena terkena cipratan minuman yang tumpah saat turbulensi terjadi.


Turbulensi Parah Lainnya

Kondisi bagian dalam pesawat Air Europa yang mengalami turbulensi hebat. (dok. X @pichipastoso)

Pada Juli 2024, maskapai Spanyol, Air Europa, melaporkan 40 penumpang terluka di tengah penerbangan dari Madrid menuju Uruguay pada Senin, 1 Juli 2024. "Penerbangan kami UX405 menuju Montevideo telah dialihkan ke Bandara Natal (di Brasil) karena turbulensi hebat," demikian pernyataan Air Europa dalam unggahan di X, dikutip dari CNN, Selasa 2 Juli 2024.

"Pesawat kami telah mendarat dengan normal dan mereka yang mengalami beragam tipe luka telah dirawat," sambung pernyataan itu.

Pesawat yang diterjang turbulensi parah itu berjenis Boeing 787-9 Dreamliner, menurut laman pelacakan penerbangan FlightAware. Menurut situs web Air Europa, pesawat itu bisa mengangkut hingga 339 penumpang.

Melansir The Guardian, laman berita G1 melaporkan sejumlah penumpang mengalami patah tulang dan lainnya terbentur kepalanya saat turbulensi terjadi. Departemen Kesehatan Masyarakat Brasil mengatakan, 40 penumpang yang terluka, di antaranya berasal dari Spanyol, Uruguay, Israel, Jerman, dan Bolivia, dirawat di rumah sakit pemerintah.

Mayoritas dari mereka sudah keluar dari rumah sakit setelah mendapat perawatan medis. Empat di antaranya dalam kondisi stabil di Rumah Sakit Monsenhor Walfredo Gurgel, tempat mereka menunggu hasil tes sebelum diizinkan keluar. Lima lainnya dilarikan ke rumah sakit swasta.

Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing. (Liputan6.com/Putri Astrian Surahman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya