Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon wakil gubernur Jakarta Suswono menyatakan, dirinya bersama Ridwan Kamil akan menggunakan pendekatan program dengan tetap menggunakan akronim DKI untuk Pilkada Jakarta 2024. Adapun singkatan tersebut berasal dari gabungan kata Desentralisasi, Kolaboratif, dan Inovatif.
“Kita ingin melakukan pendekatan dengan DKI, D-nya adalah Desentralisasi. Jadi kami akan memberikan insentif setiap RW itu dengan dana Rp 100 juta sampai Rp 200 juta, untuk menentukan mana prioritas di RW tersebut untuk kemaslahatan bersama warganya,” tutur Suswono di Warteg kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2024).
Advertisement
Dia mengulas, jika sebuah wilayah RW terjadi banjir yang memang diakibatkan dari mampetnya selokan dan sebagainya, maka menjadi prioritas pembenahan sarana prasarana menggunakan dana tersebut. Ridwan Kamil sendiri sempat menjanjikan satu kecamatan satu arsitek sebagai konsultan pembangunan.
“Lalu, K-nya adalah Kolaborasi. Kita tahu, saya baru menyambangi Pasar Kramat Jati. Alhamdulillah tadi harga relatif stabil, meskipun ada yang naik ada yang turun ya, tapi secara umum stabil dalam beberapa bulan ini. Ini kan persoalan supply dan demand,” jelas dia.
Oleh sebab itu, pemerintah Provinsi Jakarta perlu memastikan bahwa sumber suplai pangan ke Jakarta terjamin. Baik lewat kontrak dengan daerah penghasil bahan pokok dan lainnya.
“Ketiga, I-nya adalah Inovasi. Kita tahu Pak RK itu karya-karyanya diakui, bahkan beliau sendiri mendapat honoris klausa dari dua perguruan tinggi luar negeri ya, dari Korea dan Inggris. Itu karena karya-karya beliau, inovasi-inovasi beliau yang diakui. Dan penghargaan beliau juga cukup banyak sebagai seorang arsitek,” ungkapnya.
Kontestasi Adu Gagasan
Suswono pun memastikan, Jakarta yang tidak lagi berstatus ibu kota akan dibangun lewat berbagai upaya dan terobosan baru, agar tetap memungkinkan menjadi kota global yang dapat meningkatkan kesejahteraan warganya.
“Itu saya kira beberapa upaya yang sudah mulai dirancang. Tentu kami, saat ini sih konsentrasi penyelesaian administrasi. Sehingga diharapkan nanti pada saat penetapan, persyaratan itu sudah terpenuhi semua. Sehingga kita secara sah akan mendapatkan nomor urut untuk kontestasi,” ujar dia.
“Dengan harapan, kontestasi itu adalah adu gagasan, bukan adu kekuatan fisik, tapi adu gagasan. Karena kita pengalaman yang lalu, pilkada kita mengalami pembelahan. Oleh karena itu tidak lagi, apalagi sekarang dengan koalisi partai besar ini, sudah boleh dibilang koalisi persatuan. Harapannya, menang, damai, tidak saling menghujat. Dan kami tentu kami tidak akan menghujat pasangan lain. Mari kita adu gagasan yang baik untuk kemaslahatan rakyat Jakarta,” Suswono menandaskan.
Advertisement