Cuaca Hari Ini Senin 9 September 2024: Jabodetabek Pagi Cerah Berawan, Malam Hujan Sebagian

Di awal pekan, Senin (9/9/2024) langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprakirakan cerah berawan. Begitulah prediksi cuaca hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Sep 2024, 20:23 WIB
Berhubung memasuki pancaroba, panasnya luar biasa. Menurut BMKG, berkisar 24 hingga 32 derajat celcius, dengan kelembaban 70-95 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Di awal pekan, Senin (9/9/2024), langit pagi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprakirakan cerah berawan. Begitulah prediksi cuaca hari ini.

Berdasarkan laporan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id, Jakarta di siang nanti diprakirakan mayoritas cerah berawan dan berawan, kecuali Jakarta Selatan berawan tebal dan Jakarta Barat hujan ringan.

Begitu pula pada malam hari nanti, cuaca Jakarta mayoritas diprediksi berawan, cerah berawan, dan berawan tebal, kecuali Jakarta Selatan hujan dengan intensitas ringan.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat langit siang hari diprakirakan berawan tebal, sedangkan di Bekasi malamnya hujan ringan, namun Depok berawan.

Lalu di Kota Bogor, Jawa Barat juga diprediksi cuaca siang nanti berawan tebal dan malamnya berawan.

Sementara itu, di Kota Tangerang, Banten diprakirakan siang hingga malam hari nanti turun hujan dengan intensitas ringan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan Tebal
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Berawan  Berawan Tebal
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Bekasi   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Depok   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Berawan
 Kota Bogor   Cerah  Berawan Tebal  Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan

Tingkatkan Keamanan dan Kesejahteraan, BMKG Ajak Nelayan Manfaatkan Teknologi

Nelayan membawa kerang hijau usai melaut ke rumahnya yang sudah direnovasi menjadi rumah apung di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (14/8/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan.

Dwikorita mengatakan, BMKG sendiri memiliki sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan dalam melaut dan menangkap ikan.

Sebagai informasi, Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan pengguna transportasi laut.

Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan ini menjadikan kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Kondisi cuaca sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, apalagi kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang tengah melaut," ungkap Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis, 29 Agustus 2024, dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id.


Pentingnya Manfaatkan Aplikasi Cuaca

Benih bening lobster (BBL) hasil tangkapan nelayan di pantai Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Dwikorita menilai, pemanfaatan aplikasi cuaca merupakan bagian dari perwujudan 'Early Warning, Early Action' guna semakin meminimalisir risiko kecelakaan laut yang dialami nelayan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Konsep 'Early Warning, Early Action' memiliki arti peringatan dini dengan lebih dini bertindak dalam mitigasi terkait bencana akibat cuaca, iklim dan kondisi air yang kini cenderung ekstrem," papar dia.

Dwikorita mengatakan, kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang.

Melalui aplikasi yang didesign untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, lanjut Dwikorita, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

"Informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak," ujar Dwikorita.

"Selain itu, di INA-WIS, memungkinkan untuk mengetahui informasi maritim selama sepuluh hari ke depan dan daerah tangkapan ikan," kata Dwikorita.


Upaya BMKG Tingkatkan Keselamatan dan Kesejahteraan Nelayan

Nelayan kecil Kota Surabaya protes Proyek Kawasan Pesisir Terpadu Surabaya Waterfront Land (SWL) diklaim menjadi proyek strategis nasional (PSN) dengan PT Granting Jaya sebagai operatornya. Proyek reklamasi ini bertujuan untuk memperluas area pantai dan mengembangkan infrastruktur. (Dok KNTI)

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, menegaskan bahwa SLCN adalah upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman tentang informasi cuaca guna meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Aplikasi besutan BMKG, lanjut dia, merupakan presentasi produk analitik pemodelan dan peramalan yang dilakukan dengan menggunakan AI, data besar, diverifikasi oleh data radar.

Sehingga, kata Guswanto, info yang dikeluarkan cukup akurat dan dapat membantu nelayan untuk memutuskan di mana dan kapan mereka harus pergi ke laut untuk menangkap ikan dengan memahami informasi yang disediakan di aplikasi seluler.

"SLCN ini merupakan suatu bentuk kegiatan penyampaian informasi meteorologi maritim dari BMKG di daerah kepada nelayan perikanan tangkap dan budidaya melalui stakeholder terkait, penyuluh perikanan dan ketua kelompok nelayan yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan," paparnya.

Senada, Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, mengatakan lewat SLCN yang digelar rutin BMKG, pengetahuan dan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi iklim dan pemanfaatannya dapat semakin meningkat, sehingga bisa mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta visi Indonesia Emas 2045 dalam pembangunan di bidang maritim/kelautan.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya