Fenomena Mati Mendadak Ternyata Tanda Kiamat Sudah Dekat, Ini Hadisnya

Fenomena mati mendadak merupakan salah satu tanda dari sekian banyak tanda-tanda kiamat.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi Mayat (Afandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Cilacap - Banyak tanda-tanda kiamat berdasarkan penjelasan hadis Rasulullah SAW. Ada tanda besar, ada pula tanda kecil.

Sebagian tanda kiamat tersebut kini telah banyak yang terjadi. Bahkan kejadiannya tidak hanya sekali namun berulang kali.

Adapun salah satu tanda kiamat yang kerap kita temui dan kejadiannya berulang kali ialah fenomena mati mendadak.

Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, mati mendadak merupakan sebuah pertanda bahwasanya kiamat sudah dekat. Berikut penjelasannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Penjelasan Hadis Rasulullah

Ilustrasi mayat (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Mengenai kematian tiba-tiba atau mendadak ini, Yusuf bin Abdullah bin Yusuf al-Wabil, penulis kitab Asyrah as-Sa'ah menyebutkan bahwa kematian yang datang tiba-tiba atau mendadak merupakan salah satu dari tanda dekatnya kiamat.

Hal ini didasarkan pada beberapa hadis Nabi SAW yang salah satunya hadits marfu' dari Anas bin Malik RA.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ 

Dari Anas bin Mâlik, dia meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW beliau SAW bersabda, “Di antara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga dikatakan ‘ini tanggal dua’, masjid-masjid akan dijadikan jalan-jalan, dan munculnya (banyaknya) kematian mendadak.” (HR Thabarani).

Hadits ini merupakan bukti kebenaran ajaran Islam karena memang tingkat kematian mendadak di zaman sekarang sangat tinggi yang disebabkan oleh berbagai penyakit, terutama penyakit serangan jantung, akibat pola makan dan gaya hidup yang jarang terjadi di masa lalu.

 


Kematian yang Tidak Disukai Sebagian Ulama

Ilustrasi

Sebagian ulama salaf tidak menyukai kematian yang datang secara mendadak tanpa adanya isyarat-isyarat untuk mereka yang masih hidup dan juga dikhawatirkan tidak memberi kesempatan seseorang untuk meninggalkan wasiat dan mempersiapkan diri untuk bertobat dan melakukan amal-amal saleh lainnya.

Ulama yang tidak menyukai kematian mendadak ini di antaranya Imam Ahmad dan sebagian ulama Mazhab Syafi'i.  

Namun demikian, Imam an-Nawawi di dalam kitab Fathul Baari menyatakan bahwa sejumlah sahabat Nabi SAW dan orang-orang soleh meninggal secara mendadak. Ia berkata, "Kematian mendadak itu disukai oleh para muqarrabin (orang yang senantiasa menjaga amal kebaikan karena merasa diawasi oleh Allah)."

Hal ini juga dikuatkan oleh Abdullah bin Mas'ud RA, dia berkata, "Kematian mendadak merupakan keringanan bagi seorang mukmin dan kemurkaan atas orang-orang kafir.”  

Perkataan Abdullah bin Masud RA ini berdasarkan hadis dari Aisyah RA. Mati mendadak bagi orang yang beriman bisa jadi itu merupakan bentuk kasih sayang dari Allah SWT dan sebaliknya bisa disebut siksaan bagi orang yang tidak beriman. Rasulullah SAW bersabda: 

عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : مَوْتُ الْفُجَاءَةِ تَخْفِيفٌ عَلَى الْمُؤْمِنِ ، وَأَخْذَةُ أَسَفٍ عَلَى الْكَافِرِ 

Dari ‘Aisyah, dia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh SAW bersabda, “Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir.” (HR Abdurrazzaq).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya