8 Perilaku Orangtua yang Membuat Anak Merasa Kurang Disayang, Bisa Ancam Mental

Ada kalanya sikap-sikap tertentu tanpa disadari dapat membuat anak merasa kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orangtua.

oleh Miranti diperbarui 09 Sep 2024, 10:49 WIB
Jaga kesehatan mental anak agar terhindar dari stres. (Foto: Freepik/8photo)

Liputan6.com, Jakarta Membangun hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak merupakan dasar penting dalam perkembangan emosional anak. Namun, ada kalanya sikap-sikap tertentu tanpa disadari dapat membuat anak merasa kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orangtua.

Ketika anak merasa diabaikan atau kurang mendapatkan dukungan emosional, hal ini bisa mempengaruhi perkembangan mereka secara signifikan, baik secara psikologis maupun emosional.  Padahal, setiap anak memiliki kebutuhan emosional yang harus dipenuhi untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan percaya diri.

Berikut adalah delapan sikap orangtua yang sebaiknya dihindari agar anak tidak merasa kekurangan kasih sayang. Mari simak penjelasannya di bawah ini sebagaimana telah dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (9/9/2024):


1. Membanding-bandingkan dengan Anak Lain

Pola pendidikan yang ketat berdampak pada kesehatan mental anak/copyright freepik

Perilaku membanding-bandingkan anak dengan orang lain, baik itu saudara kandung maupun teman sebaya, bisa menjadi salah satu faktor utama anak merasa kurang dicintai. Ketika orangtua sering melakukan perbandingan, anak akan merasa dirinya tidak cukup baik atau tidak mampu memenuhi ekspektasi orangtua. Hal ini dapat mengurangi rasa percaya diri mereka dan memicu perasaan tidak berharga.

Sebagai gantinya, orangtua sebaiknya fokus pada keunikan dan kemampuan anak. Setiap anak adalah individu yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan memberikan dukungan pada apa yang mereka lakukan dengan baik dan memahami area yang perlu diperbaiki tanpa membandingkan dengan orang lain, anak akan merasa lebih dihargai dan dicintai.


2. Mengabaikan Usaha atau Upaya Anak

Interaksi sosial anak yang tidak optimal/copyright freepik

Setiap upaya yang dilakukan oleh anak, sekecil apapun, merupakan bagian penting dari proses mereka untuk berkembang dan belajar. Akan tetapi, jika orangtua mengabaikan atau meremehkan usaha anak, anak akan merasa kurang diperhatikan dan tidak dihargai. Anak-anak yang merasa usaha mereka tidak diakui bisa kehilangan semangat dan merasa bahwa apapun yang mereka lakukan tidak akan pernah cukup baik.

Orangtua perlu memberikan apresiasi, baik itu untuk usaha kecil maupun besar. Dengan memberikan pujian dan dorongan, anak akan merasa bangga dan termotivasi untuk terus berusaha. Pengakuan atas usaha mereka adalah bentuk nyata dari kasih sayang yang diberikan oleh orangtua.


3. Menghukum Anak tanpa Alasan

Gambar ibu dan anak/hak cipta fimela/adrian putra

Disiplin dari orangtua sangat penting bagi anak, namun memberikan hukuman tanpa penjelasan yang jelas atau dengan cara yang tidak adil dapat membuat anak merasa tidak dicintai. Anak-anak mungkin tidak memahami alasan di balik hukuman, terutama jika hukuman tersebut terasa berlebihan atau tidak adil, sehingga menimbulkan perasaan ketidakamanan dan ketakutan.

Orangtua harus selalu berusaha memberikan penjelasan yang jelas dan rasional sebelum menjatuhkan hukuman. Hukuman yang diberlakukan dengan adil dan disertai penjelasan yang baik akan membantu anak memahami kesalahan mereka dan merasa bahwa orangtua tetap menyayangi mereka meskipun mereka berbuat salah.


4. Memaksa Anak Memenuhi Ekspektasi Berlebihan

Ilustrasi pengembangan potensi anak/copyright fimela/adrian putra

Seringkali, orangtua menetapkan harapan yang tinggi terhadap anak-anak mereka. Namun, jika harapan tersebut terlalu berlebihan dan melampaui kemampuan anak, mereka bisa merasa terbebani dan stres. Anak yang terus-menerus dipaksa untuk memenuhi ekspektasi yang tidak realistis mungkin merasa bahwa kasih sayang orangtua hanya didasarkan pada prestasi mereka, bukan pada diri mereka yang sesungguhnya.

Sebagai orangtua, penting untuk menyesuaikan ekspektasi dengan kemampuan dan minat anak. Dorong mereka untuk memberikan yang terbaik, tetapi juga berikan ruang untuk kegagalan dan kesalahan. Kasih sayang sejati tercermin dalam penerimaan tanpa syarat, bukan hanya dalam pencapaian.


5. Mengabaikan Kebutuhan Anak untuk Ditemani

Cinta ibu kepada anak/copyright fimela/adrian putra

 Kehadiran orangtua, baik secara fisik maupun emosional, sangat krusial bagi perkembangan anak. Ketika orangtua terlalu sibuk atau tidak menyediakan cukup waktu untuk anak, anak bisa merasa diabaikan dan kurang dicintai. Anak-anak memerlukan perhatian serta waktu berkualitas dari orangtua untuk merasa aman dan dicintai.

Luangkan waktu untuk bersama anak, meskipun di tengah kesibukan. Waktu yang dihabiskan bersama, entah itu untuk bermain, belajar, atau hanya sekadar berbicara, sangat berharga bagi anak. Kehadiran orangtua dalam kehidupan sehari-hari anak merupakan salah satu bentuk kasih sayang yang paling bermakna.


6. Mengkritik Anak dengan Sikap Egois

Memberikan teladan yang baik kepada anak/copyright fimela/adrian putra

Kritik yang disampaikan dengan cara yang tidak tepat dapat sangat merugikan anak. Jika orangtua sering memberikan kritik dengan nada keras atau tanpa memperhatikan perasaan anak, mereka bisa merasa terluka dan tidak dicintai. Kritik yang berlebihan dan tidak konstruktif dapat membuat anak merasa bahwa mereka tidak pernah mampu memuaskan orangtua mereka.

Di sisi lain, orangtua perlu belajar memberikan kritik yang membangun. Fokuslah pada perilaku atau tindakan yang perlu diperbaiki, bukan pada karakter anak. Sampaikan kritik dengan lembut dan sertakan saran yang positif. Dengan cara ini, anak akan merasa didukung dan tetap merasa dicintai meskipun mereka harus memperbaiki diri.


7. Mengecilkan Semangat Anak untuk Mencoba

Gambar ibu dan anak/hak cipta fimela/adrian putra

Anak-anak adalah pembelajar yang penuh antusiasme dan rasa ingin tahu. Ketika orangtua meredam semangat mereka untuk mencoba hal-hal baru atau mengekspresikan diri, anak-anak bisa merasa kurang dihargai dan tidak dicintai. Anak-anak yang sering dilarang atau dihalangi dari eksplorasi mungkin akan menjadi takut untuk mencoba hal-hal baru dan merasa bahwa orangtua mereka tidak percaya pada kemampuan mereka.

Doronglah anak untuk mencoba hal-hal baru dan berikan mereka kebebasan untuk bereksplorasi, tentunya dengan batasan yang aman. Dukung mereka saat mereka mengalami kegagalan, dan rayakan keberhasilan mereka. Memberikan ruang bagi anak untuk berkembang adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kasih sayang dan rasa percaya orangtua kepada mereka.


8. Ketidakteraturan dalam Aturan dan Disiplin:

Ilustrasi Anak Sedih Credit: pexels.com/Rodnae

Menggunakan disiplin yang tidak konsisten atau terlalu ketat dapat menciptakan kebingungan dan ketidakamanan pada anak. Ketidakstabilan dalam aturan dan tuntutan bisa membuat anak merasa tidak ada kepastian atau perhatian yang konsisten dari orangtua.

Kasih sayang orangtua merupakan elemen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Sikap-sikap seperti membanding-bandingkan, mengabaikan usaha anak, menghukum tanpa alasan, memaksa anak memenuhi ekspektasi berlebihan, mengabaikan kebutuhan anak untuk ditemani, mengkritik dengan sikap egois, dan mengecilkan semangat anak untuk mencoba bisa membuat anak merasa kurang kasih sayang.

Sebagai orangtua, penting untuk selalu menyadari bagaimana sikap dan tindakan kita mempengaruhi perasaan anak. Dengan memberikan dukungan, penghargaan, dan kasih sayang yang tulus, kita dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bahagia, dan penuh cinta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya