Gunung Semeru Tetap Berstatus Waspada Meski Terus-menerus Erupsi, Sudah 1.187 Kali Letusan pada 2024

PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi seiring dengan statusnya yang masih waspada, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

oleh Yusron Fahmi diperbarui 09 Sep 2024, 10:08 WIB
Gunung Semeru Erupsi setinggi 600 meter (Istimewan)

Liputan6.com, Surabaya - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, masih tetap bertatus level II atau waspada, meski terus menerus mengalami erupsi.

Gunung Semeru kembali erupsi dengan durasi selama 106 detik pada Minggu pukul 12.57 WIB.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 8 September 2024, pukul 12.57 WIB, namun visual letusan tidak teramati, karena tertutup kabut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi.

Menurutnya, erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm.

Berdasarkan pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Sabtu (7/9), Gunung Semeru mengalami 94 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-25 mm, kemudian 10 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-10 mm, selanjutnya 13 kali gempa embusan, 1 kali gempa tektonik lokal dan 5 kali gempa tektonik jauh.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi seiring dengan statusnya yang masih waspada, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian, di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).


1.187 Kali Letusan

Selain itu, perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Jumlah letusan Gunung Semeru yang tercatat sejak 1 Januari hingga 8 September 2024 pukul 13.00 WIB sebanyak 1.187 kali.

Gunung Semeru kembali erupsi pada Jumat (14/6/2024), pukul 07.42 WIB. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya