Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Senin (9/9/2024). IHSG akan menguji 7.800-7.824 pada perdagangan awal pekan ini.
IHSG menguat 0,53 persen ke posisi 7.721 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatan IHSG masih tertahan oleh fibo cluster pada Jumat, 6 September 2024.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, skenario terbaik, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan menguji 7.800-7.824 untuk membentuk wave (v) dari wave (i). Akan tetapi, bila IHSG terkoreksi ke bawah 7.547, IHSG akan melemah ke rentang 7.404-7.499.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.547,7.560 dan level resistance 7.754,7.809 pada Senin, 9 September 2024.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan higher high (HH) level dan volume rendah. IHSG meski berpeluang alami koreksi teknikal, tetapi selama di atas support garis moving average (MA) 5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level.
“Namun, jika breakdown support garis MA5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20,” ujar Wafi.
Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.600-7.800.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.580-7.780.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Timah Tbk (TINS), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) - Buy on Weakness
Saham BSDE terkoreksi 0,78% ke 1.280 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi BSDE diperkirakan membentuk wave (iv) dari wave [iii], sehingga BSDE masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 1.170-1.260
Target Price: 1.330, 1.425
Stoploss: below 1.070
2.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Buy on Weakness
Saham ERAA menguat 5,24% ke 442 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatan ERAA pun mampu menembus MA20.
"Kami perkirakan, posisi ERAA saat ini sedang berada di awal wave 3 dari wave (3), sehingga ERAA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 426-438
Target Price: 454, 480
Stoploss: below 422
3.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Buy on Weakness
Saham ITMG terkoreksi 0,18% ke 27.225 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi ITMG saat ini berada pada bagian dari wave iv dari wave (i) dari wave [iii], sehingga koreksinya akan realtif terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 26.850-27.100
Target Price: 27.950, 28.675
Stoploss: below 26.025
4.PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) - Buy on Weakness
Saham MAPA terkoreksi 1,14% ke 870 tetapi masih disertai oleh volume pembelian. Selama masih mampu berada di atas 815 sebagai stoplossnya, posisi MAPA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c], sehingga MAPA masih berpeluang menguat.
Buy on Weakness: 845-860
Target Price: 900, 1.015
Stoploss: below 815
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 6 September 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Jumat (6/9/2024). IHSG menyentuh rekor tertinggi baru di tengah mayoritas sektor saham yang menguat.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,53 persen ke posisi 7.721,84. Indeks LQ45 menguat 0,68 persen ke posisi 950,18. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.754,47 dan level terendah 7.683,70. Sebanyak 311 saham melonjak sehingga angkat IHSG. Namun, 281 saham melemah dan 201 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.082.111 kali dengan volume perdagangan 24,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.360. Investor asing beli saham Rp 1,02 triliun jelang akhir pekan. Sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 30,99 triliun.
Harga saham GOTO melonjak 1,9 persen ke posisi Rp 53 per saham. Harga saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 52 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 53 dan terendah Rp 51 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.017 kali dengan volume perdagangan 90.603.296 saham. Nilai transaksi Rp 463,4 miliar.
Saham BBRI bertambah 1,46 persen ke posisi Rp 5.225 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.200 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.250 dan level terendah Rp 5.150 per saham.
Total frekuensi perdagangan 24.958 kali dengan volume perdagangan 1.848.845 saham. Nilai transaksi Rp 964,7 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, pelaku pasar mencerna rilis data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang keluar lebih rendah dari harapan. Hal itu membantu harapan atas penurunan suku bunga dan kondisi kesehatan ekonomi AS.
Data ADP Employment Report memperlihatkan sektor swasta di AS menambah 99.000 pekerja pada Agustus 2024, terendah sejak Januari 2021, setelah menambah 111.000 pekerja pada Juli dan jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar yang bertambah 145.000.
Data Initial Jobless Claims memperlihatkan jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran turun 5.000 minggu lalu menjadi 227.000, terendah dalam tujuh pekan dan lebih sedikit dari ekspektasi pasar yang sebesar 230.000.
Sementara itu, data Continuing Claims memperlihatkan jumlah orang yang sudah mencairkan tunjangan pengangguran selama paling tidak dua minggu beruntun berkurang menjadi 1,84 juta untuk minggu yang berakhir 24 Agustus, dari 1.86 juta pada minggu sebelumnya dan lebih rendah dari ramalan pasar, 1,87 juta.
Advertisement