Liputan6.com, Jakarta - Baterai solid state hasil pengembangan SAIC siap diaplikasikan pada mobil listrik MG. Hal itu seperti disampaikan Executive Deputy General Manager SAIC Passenger Vehicle, Yu Jungmin.
Disebutkan, model yang bakal menggendong baterai solid state itu bakal dirilis pada kuartal pertama 2025.
Advertisement
Dalam setahun terakhir, banyak perusahaan Tiongkok membuat pernyataan tentang baterai solid state. Namun, belum ada yang memproduksi kendaraan bertenaga solid state untuk dijual secara massal.
Banyak dari mereka bahkan telah bergabung dengan produsen otomotif internasional seperti Mercedes-Benz, BMW, Porsche, Hyundai-Kia, Nissan, dan Toyota, yang mengklaim sedang mengembangkan teknologi dengan kemampuan jelajah lebih dari 1.000 km.
Langkah ini merupakan kemajuan besar bagi industri otomotif dalam segmen elektrifikasi. Mengingat tantangan yang dihadapi dalam hal jarak tempuh, durabilitas, ketersediaan ruang, dan kemampuan pengisian daya. Perbedaan utama antara baterai solid state dan baterai saat ini terletak pada elektrolitnya.
Baterai model solid state menggunakan material padat, berbeda dengan baterai saat ini yang menggunakan elektrolit cair.
Ini memungkinkan pengurangan volume karena tidak memerlukan pemisah, dengan potensi reduksi hingga 40 persen volume dan 25 persen massa, yang berdampak pada peningkatan kepadatan energi.
Klaim terbaru menyebutkan, baterai solid state memiliki umur panjang hingga 45 ribu siklus dan dapat bertahan dalam kondisi ekstrem dari -25 derajat Celsius hingga 60 derajat Celsius.
Keunggulan lainnya adalah tidak mudah terbakar, tidak korosif, dan tidak mudah menguap, membuatnya lebih aman dan mengurangi risiko kebocoran seperti baterai konvensional.
Namun, tantangan terbesar adalah memproduksinya dengan biaya rendah, yang memerlukan produksi massal untuk menekan biaya.
Perkiraan Model
Model MG yang akan menggunakan inovasi ini kemungkinan Cyber GTS. Merupakan bagian dari portofolio high-end dan diperkenalkan di acara Goodwood tahun ini.
Prediksi didasarkan pada harga baterai yang masih tinggi, sehingga cocok untuk model premium sebelum diaplikasikan pada model lebih terjangkau setelah pasar global lebih mengenal teknologi ini.
Selanjutnya, Yu Jingmin juga mengungkapkan tentang MG S5, SUV listrik kecil yang menggunakan baterai lithium iron phosphate. Model seperti ini diperkirakan baru akan menggunakan solid state pada tahun 2030.
Pada awalnya, teknologi baterai ini akan eksklusif untuk model-model high-end dan akan bersaing dengan baterai kimia NCM.
Xu Yanhua, Sekretaris Jenderal China Automotive Power Battery Industry Innovation Alliance, menyatakan bahwa hingga tahun 2030, pasar baterai di China kemungkinan masih akan didominasi oleh baterai cair.
Sumber: Oto.com
Advertisement