Liputan6.com, Jakarta Bakal calon Gubernur (Bacagub) Jakarta Pramono Anung mau kembalikan kinerja pasukan oranye atau Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Ia siap meningkatkan kinerja dan kesejahteraan PPSU yang mentereng membersihkan serta bantu membangun Jakarta selama era Ahok.
Advertisement
"Sekarang ini ada perubahan. Pasukan oranye (PPSU) yang bersih-bersih, yang selama ini jadi andalannya Pak Ahok kita akan hidupkan kembali," tegas Pramono, Senin (9/9/2024).
Karena itu, Pramono Anung ingin menggaet PPSU untuk memajukan Jakarta. Salah satunya, ia ingin mengubah persyaratan menjadi PPSU.
"Kalau perlu SD saja cukup, yang penting bisa bekerja," kata dia.
Pramono menambahkan juga ingin mengubah terkait status kontrak PPSU. Jika sebelumnya PPSU di kontrak hanya satu tahun, ia ingin mengubahnya menjadi tiga tahun.
"Kalau memang itu hanya aturan gubernur, akan sangat gampang diubah dari satu tahun menjadi 3 tahun. Itu kalau peraturan gubernur, maka saya akan mengubah ini jika jadi gubernur," pungkas Pramono.
Sebelumnya, Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno mengaku sudah melangsungkan rapat finalisasi dengan tim ahli untuk Pilkada Jakarta. Diketahui, rapat berlangsung di rumah Pramono, kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada sore hari ini, Minggu (8/9/2024).
“Hari ini tentu tim ahli, kita sedang memfinalisasi tentang visi misi. Karena hari ini informasinya sampai jam 23.59 WIB harus menyerahkan visi misi ke KPUD, makanya tadi kita ulang lagi, kita baca lagi, ada yang mana kita evaluasi selama kita berjalan,” kata Rano kepada awak media di lokasi, Minggu (8/9/2024).
Pramono-Rano Bahas Masalah Klasik di Jakarta
Rano mengaku, bersama Pramono dirinya mendapat masukan selama rapat. Namun secara garis besar, visi misi dari pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan ini sudah sangat siap.
“Inti besar dari besarnya sudah cukup sebetulnya, sudah cukup untuk visinya apa, misinya apa, visinya terbagi berapa, programnya apa saja,” ungkap Rano.
Walau demikian, Rano belum mau membocorkan isi dari visi misi dan juga programnya bersama Pramono. Dia mengatakan hal itu akan disampaikan secara terbukta saat waktunya tiba.
“Nanti itu akan kami sampaikan pada waktu debat lah,” janji dia.
Meski enggan membocorkan, Rano mengaku pembahasan masih ada di seputar masalah klasik Jakarta, seperti kekeringan, banjir, polusi dan kemacetan.
“Ya satu air misalnya. Kemarin kan kita bilang ada beberapa wilayah yang PDAM udah nggak keluar, kemudian tentang polusi, ya termasuk banjir karena ini perubahan iklim ini ekstrem," terang dia.
"Lalu juga tentang macet. Jadi artinya secara global, inilah yang dinamakan berkesinambungan. Siapa pun gubernurnya harusnya ini ada berkelanjutan,” dia menandasi.
Advertisement