3 Fakta Terkait Kondisi Terkini Gunung Ibu Erupsi di Halmahera Utara, Maluku Utara

Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, tercatat mengalami erupsi tiga kali pada Senin dini hari (9/9/2024).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Sep 2024, 13:50 WIB
Gunung Ibu kembali erupsi pada Jumat (2/8/2024), pukul 10.56 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, tercatat mengalami erupsi tiga kali pada Senin dini hari (9/9/2024).

Kabar Gunung Ibu erupsi dikabarkan sebagaimana dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Menurut petugas pos pengamatan Gunung Ibu, Ridwan Djalil, letusan pertama terjadi pukul 01:39 WIT, namun visual letusan tersebut tidak dapat diamati.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 62 detik," ujar Ridwan, sebagaimana laporan tertulis yang diterima di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (9/9/2024).

Kemudian, dilaporkan Petugas Pengamat Axl Roeroe, erupsi kedua dan ketiga terjadi pada waktu yang berdekatan, yaitu pukul 06:35 WIT dan 06:46 WIT.

Lalu dengan kolom abu teramati kurang lebih 300 m di atas puncak gunung serta berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

"Erupsi kedua terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 65 detik, sementara erupsi ketiga terekam dengan amplitudo maksimum 27 mm dan durasi 43 detik," papar Axl.

Axl menjelaskan, berdasarkan aktivitas vulkanik terkini Gunung Ibu, status gunung berketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut berada pada level III atau Siaga.

Berikut sederet fakta terkait kondisi terkini Gunung Ibu erupsi lagi pada Senin dini hari (9/9/2024) dihimpun Tim News Liputan6.com:

 


1. Erupsi Pertama Terjadi Dini Hari Tadi

Gunung Ibu kemebali erupsi pada Kamis (1/8/2024), pukul 17.40 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, tercatat mengalami erupsi tiga kali pada Senin dini hari (9/9/2024), hal ini sebagaimana dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Menurut petugas pos pengamatan Gunung Ibu, Ridwan Djalil, letusan pertama terjadi pukul 01:39 WIT, namun visual letusan tersebut tidak dapat diamati.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 62 detik," kata Ridwan, sebagaimana laporan tertulis yang diterima di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (9/9/2024).

 


2. Erupsi Kedua dan Ketiga

Gunung Ibu kembali erupsi pada Senin (26/8/2024), pukul 17.31 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

Kemudian, dilaporkan Petugas Pengamat Axl Roeroe, erupsi kedua dan ketiga terjadi pada waktu yang berdekatan, yaitu pukul 06:35 WIT dan 06:46 WIT, dengan kolom abu teramati kurang lebih 300 m di atas puncak gunung serta berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

"Erupsi kedua terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 65 detik, sementara erupsi ketiga terekam dengan amplitudo maksimum 27 mm dan durasi 43 detik," papar Axl.

 


3. Ketinggian Abu Vulkanik Capai 1.325 Meter

Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.055 kali, dan menjadi gunung paling banyak meletus di Indonesia. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

Berdasarkan aktivitas vulkanik terkini Gunung Ibu, status gunung berketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut berada pada level III atau Siaga.

Oleh karena erupsi yang terus terjadi, masyarakat di sekitar gunung beserta wisatawan diimbau tak beraktivitas di dalam radius 4 km dari pusat erupsi. Imbauan tersebut juga berlaku sektoral 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung berapi itu.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung, masker, dan kacamata," demikian laporan Axl Roeroe.

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya