Liputan6.com, Lund: Warga negara-negara Skandinavia seperti Denmark dan Swedia menggelar "Pesta Midsummer" alias pesta pertengahan musim panas di Kota Lund, Swedia, baru-baru ini. Acara tersebut memang rutin diadakan setahun sekali di negara-negara empat musim sebagai perayaan satu hari di pertengahan musim panas yang memiliki waktu siang yang lebih panjang. Hal itu terjadi karena matahari berada di titik terjauh dari khatulistiwa.
Dalam acara ini, semua orang terdiri dari pria-wanita, tua-muda berdansa dan bersuka ria bersama di sebuah padang rumput luas diiringi musik khas Skandinavia. Mereka juga menari-nari sambil mengitari maypole--semacam tiang dihiasi dedaunan dan bunga yang mencerminkan percampuran simbolis antara kepercayaan Pagan tradisional dan kepercayaan Kristen. Karena Pesta Midsummer memang perpaduan tiga unsur yang telah mendarah daging dalam budaya Skandinavia selama satu milenium yakni ritual Pagan, tradisi Viking, dan tradisi Kristen.
Tentu saja unik. Karena antara kaum Pagan dan Viking serta Kristen mempercayai Tuhan yang berbeda. Sementara kaum Kristen menamai Tuhan mereka sebagai Allah, Anak, Roh Kudus, Pagan dan Viking menyebut mereka dewa-dewa. Persamaan antara mereka adalah sama-sama menganut paham bahwa Tuhan mereka lebih kuat dari manusia. Tapi bagi Pagan dan Viking, tak semua dewa baik dan punya kekuatan bahkan sebagian ada yang tak dikenal. Pagan dan Viking juga percaya dewa-dewa mereka memiliki kehidupan seperti manusia, seperti makan, minum, bercanda, berkelahi, berlibur, bahkan bisa mati juga. Itu semua tergantung takdir para dewa untuk selanjutnya para dewa dan dunia bersama-sama lahir kembali. Begitu seterusnya seperti lingkaran yang berkelanjutan.
Saban perayaan ini digelar, kaum hawa menghiasi kepala dengan bunga. Karena bagi mereka, bunga memiliki kekuatan tersendiri. Bahkan, perempuan-perempuan setempat percaya mereka bakal segera dilamar sang pangeran impian jika di bawah bantal mereka diletakkan tujuh kuntum bunga yang dipetik menjelang Midsummer.
Rasanya bukan pesta sejati kalau tidak ada acara makan dan minum. Untuk urusan yang satu ini, Pesta Skandinavia memang tempatnya. Beragam jenis makanan disajikan sebagai penutup acara dansa di rumput. Tak ketinggalan minuman khasnya schnapps--terbuat dari kentang fermentasi. Sayangnya, beberapa tahun terakhir pesta tradisional rakyat ini kurang diminati kaum muda karena dianggap ketinggalan zaman. Kebanyakan yang berpartisipasi cuma kakek-nenek berusia 70 tahun ke atas dan anak-anak kecil.(MTA/Nurul Larasati)
Dalam acara ini, semua orang terdiri dari pria-wanita, tua-muda berdansa dan bersuka ria bersama di sebuah padang rumput luas diiringi musik khas Skandinavia. Mereka juga menari-nari sambil mengitari maypole--semacam tiang dihiasi dedaunan dan bunga yang mencerminkan percampuran simbolis antara kepercayaan Pagan tradisional dan kepercayaan Kristen. Karena Pesta Midsummer memang perpaduan tiga unsur yang telah mendarah daging dalam budaya Skandinavia selama satu milenium yakni ritual Pagan, tradisi Viking, dan tradisi Kristen.
Tentu saja unik. Karena antara kaum Pagan dan Viking serta Kristen mempercayai Tuhan yang berbeda. Sementara kaum Kristen menamai Tuhan mereka sebagai Allah, Anak, Roh Kudus, Pagan dan Viking menyebut mereka dewa-dewa. Persamaan antara mereka adalah sama-sama menganut paham bahwa Tuhan mereka lebih kuat dari manusia. Tapi bagi Pagan dan Viking, tak semua dewa baik dan punya kekuatan bahkan sebagian ada yang tak dikenal. Pagan dan Viking juga percaya dewa-dewa mereka memiliki kehidupan seperti manusia, seperti makan, minum, bercanda, berkelahi, berlibur, bahkan bisa mati juga. Itu semua tergantung takdir para dewa untuk selanjutnya para dewa dan dunia bersama-sama lahir kembali. Begitu seterusnya seperti lingkaran yang berkelanjutan.
Saban perayaan ini digelar, kaum hawa menghiasi kepala dengan bunga. Karena bagi mereka, bunga memiliki kekuatan tersendiri. Bahkan, perempuan-perempuan setempat percaya mereka bakal segera dilamar sang pangeran impian jika di bawah bantal mereka diletakkan tujuh kuntum bunga yang dipetik menjelang Midsummer.
Rasanya bukan pesta sejati kalau tidak ada acara makan dan minum. Untuk urusan yang satu ini, Pesta Skandinavia memang tempatnya. Beragam jenis makanan disajikan sebagai penutup acara dansa di rumput. Tak ketinggalan minuman khasnya schnapps--terbuat dari kentang fermentasi. Sayangnya, beberapa tahun terakhir pesta tradisional rakyat ini kurang diminati kaum muda karena dianggap ketinggalan zaman. Kebanyakan yang berpartisipasi cuma kakek-nenek berusia 70 tahun ke atas dan anak-anak kecil.(MTA/Nurul Larasati)