Mengintip Karya 120 Seniman Indonesia di Pameran Mbangun Svarga Rupa

Pameran Seni Rupa Nasional 'Mbangun Svarga Rupa' digelar pada 7-12 September 2024.

oleh Laudia Tysara diperbarui 09 Sep 2024, 20:07 WIB
Lukisan karya 120 seniman Indonesia dipamerkan di Taman Budaya Jawa Tengah pada Minggu (8/9/2024). (Liputan6.com/Laudia Tysara)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah kaki pengunjung bergema lembut di atas lantai yang mengkilap, menciptakan irama yang menenangkan di tengah keramaian Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah.

Mata-mata penasaran menyapu ruangan, terpesona oleh warna-warni cerah dan goresan-goresan penuh makna yang menghiasi dinding-dinding galeri. Aroma cat minyak yang khas menggelitik hidung, bercampur dengan wangi parfum beragam pengunjung yang berbaur dalam antusiasme yang sama.

Jemari-jemari lentik bergerak perlahan di udara, seolah ingin menyentuh namun terhenti oleh batasan imajiner, sementara bisik-bisik takjub terdengar di sana-sini. "Luar biasa," gumam seorang pengunjung, matanya terpaku pada lukisan abstrak berukuran besar yang mendominasi salah satu sudut ruangan. Di sisi lain, sekelompok siswa SMP berdiri berkerumun, ponsel di tangan, berebut mencari sudut terbaik untuk mengabadikan momen berharga ini.

Pameran Seni Rupa Nasional "Mbangun Svarga Rupa" yang digelar pada 7-12 September 2024 ini menjadi magnet yang menarik ratusan pengunjung dari berbagai kalangan. Bukan hanya pecinta seni dan kolektor yang memadati galeri, tapi juga rombongan pelajar yang datang dengan antusiasme tinggi, siap menyerap inspirasi dan pengetahuan baru dari 120 seniman berbakat dari seluruh penjuru Indonesia.

"Kami mengucapkan selamat kepada Guyub Rukun Nusantara, semoga acara ini sukses dan mendapat sambutan hangat dan respon positif dari warga masyarakat Surakarta se-Solo Raya termasuk di Kabupaten Karanganyar," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar, Agam Bintoro dalam keterangan resminya yang diterima Liputan6.com pada 7 September 2024.

Hal ini tegaskan adanya dukungan penuh pemerintah daerah terhadap gelaran seni yang tidak hanya menjadi ajang pamer karya, namun juga wadah edukasi dan inspirasi bagi generasi muda. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Senin (9/9/2024).


Gelaran Pameran Seni Rupa Ketiga Kalinya

Pengunjung sedang mengamati setiap detail karya lukis di Taman Budaya Jawa Tengah pada Minggu (8/9/2024). (Liputan6.com/Ibrahim Hasan)

Pengunjung yang memasuki Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah, disambut oleh gemuruh lembut percakapan dan decak kagum yang memenuhi udara. Matahari September yang terik di luar kontras dengan sejuknya interior galeri, menciptakan atmosfer yang nyaman untuk menikmati karya seni.

Lukisan-lukisan dalam berbagai ukuran dan gaya menghiasi dinding putih bersih, menciptakan mozaik visual yang memukau. Di sana-sini, kelompok-kelompok kecil pengunjung berhenti, berbisik-bisik sambil menunjuk ke arah karya yang menarik perhatian mereka.

Seorang pengunjung terlihat mendekatkan wajahnya ke salah satu lukisan, matanya menyipit mencoba menangkap detail halus sapuan kuas sang seniman. Di sudut lain, sekelompok siswa SMP berdiri berkerumun, ponsel di tangan, berebut mencari sudut terbaik untuk mengabadikan momen berharga ini.

Suara klik kamera dan bunyi shutter ponsel bersahutan, berbaur dengan celoteh riang anak-anak sekolah yang memadati galeri.

"Iya kak ke sini karena tugas dari sekolah (SMP N 3 Colomadu)," ungkap salah seorang pengunjung siswa SMP, Aska. Senyum lebar menghiasi wajahnya, matanya berbinar-binar menyaksikan keindahan yang terpampang di hadapannya.

Di salah satu sudut ruang galeri, sebuah plakat menarik perhatian. Jari-jari pengunjung menelusuri untaian kata yang tertulis di sana, mendeskripsikan tema gelaran tahunan yang sudah ketiga kalinya diadakan.

"1. Usaha menciptakan sosok perupa masuk dalam dunia cita-cita. 2. Menciptakan dunia seni rupa sebagai surga ekspresi estetik. 3. Menampung gagasan pikiran, perasaan, serta tujuan untuk dikemas menjadi suatu ruang imajiner yang diekspresikan dalam bentuk karya seni tinggi," tulis Hajar Pamadhi, sang kurator pameran, menjelaskan makna mendalam dari tema "Mbangun Svarga Rupa."


Ratusan Lukisan yang Dipamerkan

Sentot bersama karya lukisnya berjudul "Lima Sempurna" di Taman Budaya Jawa Tengah pada Minggu (8/9/2024). (Liputan6.com/Ibrahim Hasan)

Mata pengunjung terpaku pada kanvas-kanvas berwarna-warni yang menghiasi dinding galeri. Setiap lukisan seolah berbisik, mengundang para penikmat seni untuk mendekat dan mengagumi detail-detail halus yang tercipta dari sapuan kuas para maestro.

Di salah satu sudut, sebuah lukisan abstrak berjudul "Lima Sempurna" karya Sentot menarik perhatian banyak pengunjung, terutama para pelajar yang tampak penasaran dengan maknanya.

"Saya bilang ke anak-anak kalau penasaran dengan makna lukisannya tanyakan saja nanti saya jelaskan. Tapi ya kalau saya bisa," ungkap Sentot sambil tertawa kecil.

Ia melanjutkan, "Makna lukisan saya ini jelas sekali dari judulnya Lima Sempurna, ya mohon maaf susu. Lima Sempurna tidak akan lengkap tanpa susu." Lukisan abstrak Sentot yang pada awalnya tampak enigmatik, perlahan mengungkapkan maknanya setelah diamati lebih dalam selama beberapa menit.

Di sisi lain ruangan, lukisan berjudul "Menuju Indonesia Emas" karya Suranto dari Bantul menyita perhatian dengan harganya yang mencapai Rp17 juta. Tak jauh dari situ, lukisan monyet karya Surya Darma dari Surabaya yang berjudul "Me" menampilkan kritik sosial yang cerdas dengan bandrol Rp25 juta.

Namun, yang paling mengejutkan adalah lukisan beruang kutub berukuran besar karya Krebo dari Solo yang dibanderol fantastis, yakni Rp99 juta. Beberapa diantaranya pun sudah ada yang sold out.

"Keindahan lukisan bisa diamati dari seberapa rumit sapuan kuas dan komposisinya mbak," jelas Sentot saat ditemui Liputan6.com.


Lakukan Sinergitas dengan Sejumlah Pihak

Pelaku kreatif sekaligus Seksi Acara Pameran Mbangun Svarga Rupa Hesti Novera Imelda pamerkan frame lukisan dari kayu bekas dari Omah Kreatif pada Sabtu (8/9/2024). (Liputan6.com/Laudia Tysara)

Pameran seni rupa nasional ini tidak hanya memamerkan karya-karya seni, tetapi juga menunjukkan sinergitas yang kuat antara berbagai pihak. Di depan galeri, stand Omah Kreatif menarik perhatian pengunjung dengan berbagai merchandise pameran yang unik dan kreatif.

"Omah Kreatif di sini berperan sebagai jembatan antara produsen dengan konsumen di gelaran ini. Jika selama ini acara pameran hanya mempertemukan produsen dengan produsen, sekarang kami akan menjadikannya jalan bertemunya produsen dengan konsumen," ungkap Hesti Novera Imelda, penginisiasi Omah Kreatif sekaligus Seksi Acara Pameran Seni Rupa Nasional kepada Liputan6.com.

Pengunjung dapat melihat berbagai produk kreatif yang dipamerkan, termasuk pin, kaos, dan tote bag bertuliskan "Mbangun Svarga Rupa" yang dikelilingi tulisan Guyub Rukun Seni Nusantara di bagian atas dan tulisan Taman Budaya Jawa Tengah di bagian bawah.

Paling menarik perhatian adalah frame lukisan yang terbuat dari batang kayu bekas. Ini menunjukkan bagaimana bahan-bahan sederhana yang mulanya tak bernilai bisa disulap Omah Kreatif menjadi karya seni yang bernilai tinggi.

Hesti juga menjelaskan bahwa Omah Kreatif tidak hanya berfokus pada pameran ini saja.

"Kemarin ada pengunjung yang praktik melukis di sini pakai canting dan kain batik, ini free jadi biar mereka juga ikut berpartisipasi karena kainnya kan besar ya," ceritanya tentang workshop membatik yang diadakan di hari pertama pameran.

"Jadi di situ kita juga ingin menyampaikan edukasi kepada masyarakat. Dan dengan kreativitas tertentu kita (Omah Kreatif) akan membuka kelas kreatif setiap hari atau kami di undang entah itu di sekolah atau masyarakat hanya dengan mengganti bahannya bisalah," tambah Hesti, menggambarkan harapannya untuk menyebarkan semangat kreativitas ke masyarakat luas.


Diikuti 120 Seniman Indonesia

Daftar 120 seniman Indonesia yang pamerkan lukisan di Pameran Mbangun Svarga Rupa yang digelar 7-12 September 2024. (Liputan6.com/Ibrahim Hasan)

Langkah kaki yang bergema di lorong-lorong galeri seolah menjadi irama yang mengundang lebih banyak pengunjung untuk hadir. Setiap sudut ruangan dipenuhi oleh warna-warni cerah dan goresan-goresan penuh makna, menciptakan panorama visual yang memukau dan mengundang decak kagum.

Aroma cat yang khas masih menggelitik hidung, berpadu dengan semangat dan antusiasme para pengunjung yang terus berdatangan. Bisik-bisik takjub dan diskusi hangat tentang makna di balik setiap karya seni menciptakan atmosfer yang hidup dan penuh energi positif di seluruh galeri.

Pameran "Mbangun Svarga Rupa" ini bukan sekadar ajang pamer karya, tetapi juga menjadi wadah edukasi dan inspirasi bagi generasi muda. Kehadiran rombongan pelajar yang memadati galeri menjadi bukti nyata bahwa seni memiliki daya tarik yang kuat bagi semua kalangan usia.

Bagi yang belum berkesempatan hadir, pameran "Mbangun Svarga Rupa" masih akan berlangsung hingga 12 September 2024. Ini adalah kesempatan langka untuk menikmati karya 120 seniman berbakat dari seluruh Indonesia dalam satu venue.

Lebih dari sekadar melihat, pengunjung diajak untuk merasakan, merefleksikan, dan terinspirasi oleh keindahan seni rupa Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari perjalanan membangun "Svrga rupa" ini, di mana setiap sapuan kuas dan goresan menceritakan kisah tentang keberagaman dan kekayaan budaya Nusantara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya