Liputan6.com, Jakarta - Ajang Paralimpiade 2024 di Paris resmi berakhir pada Senin (9/9/2024) dini hari WIB. Upacara penutupan pesta olahraga untuk atlet penyandang disabilitas itu berlangsung megah di Stade de France. Event ini sudah berlangsung sejak 28 Agustus 2024.
Paralimpiade 2024 memperebutkan 549 medali dari 22 cabang olahraga. China sukses menjadi juara umum Paralimpiade 2024. Negeri Tirai Bambu itu merebut 94 medali emas dengan total 221 medali di Paris. ini menjadi kali keenam beruntun China menjadi juara umum Paralimpiade.
Advertisement
Peringkat dua klasemen umum Paralimpiade 2024 direbut oleh Inggris Raya dengan 49 emas dan total 124 medali. Amerika Serikat harus puas finis di posisi ketiga.
Indonesia sendiri menempati posisi ke-50 di klasemen umum Paralimpiade 2024. Kontingen Indonesia total meraup 14 medali dengan rincian satu emas, delapan perak dan lima perunggu.
Bila di Olimpiade, bulu tangkis Indonesia loyo, pada Paralimpiade 2024 sukses mendulang medali lagi. Satu-satunya medali emas Indonesia diraih dari ganda campuran SL3-SU5 oleh duet Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila.
Mereka memenangi All Indonesia Final melawan Fredy Setiawan dan Khalimatus Sadiyah. Pada laga final yang berlangsung 2 September 2024 Hikmat/Leani menang dua game langsung dengan 21–16, 21–15.
Merah Putih sukses mencetak rekor raihan medali terbanyak sepanjang keikutsertaan di Paralimpiade berupa 14 keping medali. Raihan ini meningkat ketimbang Paralimpiade 2020, yang menghasilkan sembilan medali.
Dengan 14 medali maka Indonesia telah melampaui target perolehan medali Paralimpiade 2024 yang ditetapkan sebelumnya. Prestasi ini melebihi target awal yang dicanangkan, yaitu satu emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Namun, performa Indonesia juga mengalami penurunan. Sebab, Skuad Garuda bisa merebut dua emas di Tokyo. Salah satu faktor adalah tidak dipertandingkannya kategori SL3-SU5 di ganda putri bulu tangkis. Indonesia mengantongi emas dari nomor itu di Tokyo melalui Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah.
“Di Paralimpiade ini tidak ada ganda putri, yang seharusnya saya sama Khalimatus, sekarang jadi lawan,” ungkap Ratri usai mengalahkan rekan senegaranya pada ganda campuran SL3-SU5 di Paris 2024.
Bonus Setara Olimpiade
Sukses melebihi target membuat kontingen Indonesia menuai pujian. Chef de Mission Kontingen Indonesia Paralimpiade 2024 Reda Manthovani mengapresiasi seluruh atlet yang kini masih berjuang.
"Apresiasi untuk seluruh atlet kita yang telah berjuang," kata Reda Manthovani dalam pernyataannya di akun Instagram @reda.manthovani.
Presiden Republik Indonesia Jokow Widodo juga bangga melihat semangat para atlet Indonesia mengharumkan nama Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi melalui media sosial IG pada akun pribadinya @jokowi.
"Tidak hanya menantang secara fisik tapi juga emosional karena terciptanya All Indonesia Final karena harus melawan rekan atlet dari Tanah Air sendiri," tulis Jokowi. "Terima kasih atlet pejuang bangsa!" tegas Jokowi di akhir tulisannya di media sosial IG tersebut.
Lantas, berapa bonus yang akan diperoleh atlet Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi di Paralimpiade Paris 2024?
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan bahwa bonus bagi peraih medali pada Paralimpiade Paris 2024 akan disamakan dengan Olimpiade Paris 2024, di mana peraih emas akan memperoleh Rp 6 miliar.
"Sedangkan pelatih peraih emas akan mendapatkan Rp 2,750 miliar. Untuk peraih perunggu, seperti di Olimpiade, akan memperoleh Rp 1,650 miliar, dan pelatih perunggu mendapatkan Rp 650 juta," tutur Dito dikutip dari Antara, Minggu (8/9/2024).
Sementara itu, partisipan atau atlet nonmedali akan memperoleh masing-masing Rp 250 juta. Adapun Indonesia mengirimkan sebanyak 35 atlet ke Paralimpiade Paris 2024.
Besaran bonus untuk peraih perak ini masih teka-teki karena di Olimpiade 2024, Indonesia sama sekali tidak mendapatkan perak. Indonesia cuma meriah dua emas dan satu perunggu di Olimpiade 2024.
Advertisement
Bulu Tangkis Sumbang Medali Terbanyak di Paralimpiade 2024
Cabang olahraga bulu tangkis total menyumbang delapan medali untuk Indonesia. Rinciannya satu emas, empat perak dan tiga perunggu. Leani kembali bersinar di Olimpiade 2024. Meski tak bisa turun di ganda putri SL3-SU5, Leani juga sukses mempersembahkan perak di tunggal putri SL4.
Pada final tunggal putri SL4, Leani kalah dari Cheng Hefeng asal China 14–21, 18–21. Sayangnya di nomor ini, Khalimatus yang dikalahkan Leani di semifinal gagal merebut perunggu. Khalimatus keok dari pemain Norwegia Helle Sofie Sagoi.
Total Leani sudah mempersembahkan tiga medali emas dan dua perak selama dua kali ikut Paralimpiade di Tokyo dan Paris. Leani Ratri mempersembahkan medali emas dan perak ini ini untuk keluarganya. Dukungan keluarga menjadi faktor penting selama masa persiapan menuju Paralimpiade 2024.
"Rasanya bangga, senang dan bahagia. Medali ini saya persembahkan untuk anak dan suami saya yang hari ini ulang tahun," ungkap Leani Ratri usai meraih emas pertama untuk Indonesia.
Sementara itu, Hikmat Ramdani mengungkapkan rasa bahagianya bisa meraih medali emas pertama pada ajang Paralimpiade. Namun sama seperti Ratri, Hikmat juga merasa permainan pada partai final ini sangat berat.
"Tentunya saya senang banget, tapi rasanya juga kurang lebih sama, mainnya tidak lepas karena mungkin sesama Indonesia. Saya yang biasanya suka teriak-teriak, di pertandingan ini tidak lepas," jelas Hikmat.
Hikmat merasa senang bisa berduet dengan Leani Ratri. Hikmat masih ingin mengejar prestasi lagi pada cabang olahraga para bulu tangkis.
"Partner yang baik, banyak kasih motivasi saat di lapangan maupun di luar lapangan. Mudah-mudahan ke depan Mbak Ratri jangan pensiun dulu," ucap Hikmat.
Kejutan Boccia di Paralimpiade 2024
Prestasi tak kalah hebat ditorehkan cabor boccia yang mampu memberikan sumbangsih tiga keping medali untuk Indonesia dengan rincian satu perak dan dua perunggu.
Hasil pertandingan final yang digelar pada Minggu, 1 September 2024 menunjukkan Bintang Satria berhasil meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024.
Bertanding di Paris South Arena, di babak final Bintang kalah dari wakil dari Thailand, Worawut Saengampa dengan skor 1-6 pada nomor men’s individual BC2.
“Selamat @bintxng.satria dan terima kasih telah berjuang mengharumkan Merah Putih. Indonesia Bangga,” mengutip Facebook Kemenpora RI, Senin (2/9/2024).
Sementara, Muhamad Afrizal Syafa berhasil meraih medali perunggu setelah mengalahkan wakil dari Britania Raya, David Smith dengan skor 5-3 di nomor men’s individual BC1 yang diselenggarakan di Paris South Arena.
“Selamat @afrizal.sh.35 dan terima kasih telah berjuang mengharumkan Merah Putih. Indonesia Bangga!”
Di sisi lain, Gischa Zayana, berhasil meraih medali perunggu di Paralimpiade Paris 2024, setelah mengalahkan wakil dari Britania Raya, Claire Taggart dengan skor 5-2 di nomor women’s individual BC2 yang diselenggarakan di Paris South Arena.
Raihan ini sekaligus mencatatkan sejarah sebagai medali pertama bagi Boccia Indonesia pada ajang Paralimpiade.
“Selamat @kakazyn_03 dan terima kasih telah berjuang mengharumkan Merah Putih. Indonesia Bangga!”
Prestasi dahsyat juga dibuat Saptoyogo Purnomo. Atlet para atletik Indonesia ini, mempersembahkan medali perak dengan catatan waktu 11,26 detik pada partai final nomor 100 meter putra klasifikasi T37, Sabtu (31/8/2024) pukul 01.00 dini hari WIB.
Pencapaian ini tak hanya menggembirakan, tapi juga mengejutkan, karena Saptoyogo sebenarnya ditargetkan meraih perunggu—serupa dengan yang ia raih dalam Paralimpiade Tokyo 2020. Tak hanya itu, dalam babak kualifikasi sehari sebelumnya, ia berada di urutan ketiga dalam waktu 11,35 detik.
Namun pada babak final, ia berhasil memperbaiki catatan waktu dan masuk garis finish setelah atlet Brasil, Ricardo Gomes di Mendonca yang membukukan catatan waktu 11,07 detik.
Sebelum berlaga di Stade de France, Saptoyogo ternyata sempat gugup.
“Sempat down karena ada lawan-lawan yang baru dan saya tidak tahu catatan waktu terbaik mereka, tetapi saya menguatkan tekad untuk harus melakukan yang terbaik agar bisa meraih medali ini," kata Saptoyogo usai pertandingan, seperti dilansir dari keterangan tertulis Komite Paralimpiade Nasional Indonesia atau National Paralympic Committee (NPC) of Indonesia.
Untungnya, Saptoyogo memiliki sistem pendukung yang selalu menyokong dari belakang untuk menghadapi Paralimpiade Paris 2024. Termasuk sang istri, yang tengah hamil empat bulan.
Usai pertandingan, Saptoyogo langsung menghubungi istri yang menyaksikan partai final melalui live streaming. "Untuk istri, terima kasih telah mendukung saya dan selalu memotivasi saya. Semoga ini bukan momen terakhir untuk mendapatkan medali. Ini harus berkelanjutan untuk mendapatkan medali," tutur Saptoyogo.
Ucapan selamat pun dibagikan sang istri dalam unggahan di media sosial, yang dibagikan kembali oleh Saptoyogo Purnomo. “Bangga banget. Selamat sayangku @saptoyogopurnomo,” tulis sang istri, Nana.
“Makasih sayang,” Saptoyogo membalasnya dengan manis.
Advertisement
Menular ke Pembinaan Atlet
Ketua Pelaksana Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Solo 2024 DB Susanto menilai prestasi yang ditorehkan oleh para atlet Indonesia pada Paralimpiade Paris 2024 dapat memberikan efek positif menjelang pelaksanaan ajang nasional yang akan digelar pada 6-13 Oktober.
“Dengan melihat prestasi yang dicapai para atlet di Paralimpiade Paris, ini merupakan suatu motivasi bagi para atlet yang akan bertanding di Peparnas, karena salah satu tujuan dari digelarnya Peparnas ini adalah mencari atlet-atlet potensial yang nantinya bisa bertanding di event internasional,” kata DB Susanto, dikutip dari keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia, Rabu (4/9/2024).
“Ini sungguh prestasi yang membanggakan. Kita patut bersyukur karena sebagaimana ditargetkan oleh pemerintah untuk meraih satu emas, dua perak dan tiga perunggu, namun yang sudah dicapai saat ini sudah melebihi target, yaitu satu emas, enam perak dan lima perunggu. ini suatu gambaran bahwa prestasi kita semakin meningkat,” kata DB Susanto.
Sementara itu, Peparnas XVIII 2024 akan diikuti oleh para atlet yang datang dari 34 provinsi.
Total ada 20 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Peparnas XVII 2024. Cabang olahraga tersebut sudah disesuaikan dengan pelaksanaan ASEAN Para Games 2025 di Thailand pada 20-26 Januari 2026.
“Kami berharap pada Peparnas kali ini bisa melahirkan potensi-potensi atlet yang lebih unggul lagi dan mampu bertanding di kancah internasional,” ujar DB Susanto.
Nantinya, para atlet yang berlaga di Paralimpiade Paris 2024 juga diperbolehkan tampil mewakili daerahnya pada Peparnas XVII Tahun 2024.
Namun, mereka akan dibuatkan kategori khusus yang membuat Suryo Nugroho dkk hanya akan bersaing dengan sesama atlet yang sudah bertanding di kancah internasional.