Liputan6.com, Ankara - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menghadiri pertemuan puncak Liga Arab di Kairo, Mesir, pada hari Selasa (10/9/2024), menandai puncak upaya Ankara selama bertahun-tahun untuk menormalisasi hubungan dengan negara-negara tetangganya di kawasan menyusul Arab Spring atau Musim Semi Arab.
Kehadiran Fidan di pertemuan puncak itu patut dicatat karena sudah lebih dari 13 tahun sejak menteri luar negeri Turki berpartisipasi dalam pertemuan puncak Liga Arab.
Advertisement
Selama Musim Semi Arab tahun 2011, Ankara dan beberapa negara tetangganya di kawasan berada di pihak yang berseberangan, yang menyebabkan memburuknya hubungan dengan negara-negara seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Suriah, dan Mesir. Demikian seperti dilansir Middle East Eye.
Selama bertahun-tahun, Liga Arab sering mengecam peran Turki di kawasan, khususnya operasi militernya di Suriah, Libya, dan Somalia.
Sebagai kepala intelijen, Fidan memulai kebijakan normalisasi pada tahun 2020, menjadi perantara perjanjian dengan Uni Emirat Arab, Mesir, dan Arab Saudi untuk memulihkan hubungan diplomatik berdasarkan manfaat bersama jangka panjang, seperti kerja sama dan perdagangan regional.
Setelah menjadi menteri luar negeri tahun lalu, Fidan melanjutkan upaya untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Arab, termasuk Suriah, yang memperoleh kembali keanggotaan penuh dalam organisasi tersebut tahun lalu.
Isu yang Dibawa Turki
Seorang sumber yang mengetahui protokol KTT Liga Arab mengatakan kepada Middle East Eye bahwa semua negara anggota perlu menyetujui partisipasi Turki, termasuk Suriah. Meskipun pembicaraan normalisasi baru-baru ini tidak berhasil, Damaskus diyakini menerima kehadiran Fidan di KTT Liga Arab.
Keikutsertaan Fidan dalam KTT Liga Arab menyusul kunjungan pertama Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi ke Turki dalam 12 tahun minggu lalu, yang bertujuan untuk sepenuhnya memulihkan hubungan bilateral.
Sumber tersebut mencatat bahwa Mesir memainkan peran kunci dalam memfasilitasi partisipasi Fidan, seperti halnya upaya diplomatik Turki baru-baru ini melalui pertemuan menteri luar negeri dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dan duta besar negara-negara Arab.
Akibatnya, Liga Arab membubarkan komite yang bertugas menyelidiki "intervensi Turki dalam urusan internal negara-negara Arab" dan juga membatalkan topik perdebatan terkait yang diusulkan dalam KTT tersebut.
Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, Liga Arab yang beranggotakan 22 negara itu tidak mengkritik Turki dalam deklarasi KTT-nya.
Fidan diperkirakan akan membuat pernyataan di KTT untuk menggarisbawahi pentingnya hubungan Turki-Arab, membahas perang di Jalur Gaza, dan isu-isu regional lainnya.
Advertisement