'Pemimpin' Hacker yang Lumpuhkan Situs CIA Ditangkap di Australia

Dalam sebuah pernyataan, polisi Australia mengatakan orang itu merupakan profesional di bidang teknologi industri.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Apr 2013, 13:54 WIB
Kepolisian Federal Australia menangkap pemuda 24 tahun asal New South Wales, yang diduga sebagai 'pemimpin' kelompok hacker LulzSec. Pemuda itu ditangkap di kota Sydney atas tuduhan serangan cyber tingkat tinggi.

Bahkan dilansir dari laman BBC, Rabu (24/4/2013), lembaga intelijen Amerika Serikat CIA pernah menjadi korban peretasan hacker yang ditangkap kemarin itu. Selain CIA, perusahan besar yang juga menjadi korban adalah Sony.

Dalam sebuah pernyataan, polisi Australia mengatakan orang itu merupakan profesional di bidang teknologi industri. Jabatan yang dimilikinya kemudian dimanfaatkan untuk mengakses informasi sensitif milik klien, termasuk lembaga milik pemerintah.

Menurut ABC News, pria yang dikenal di dunia maya dengan nama "Aush0k" itu melanggar dua aturan tentang modifikasi data tanpa izin yang mengakibatkan kerusakan. Selain itu Aush0k juga melanggar satu aturan tentang upaya mengakses data tanpa izin. Ancaman hukuman yang dihadapi adalah maksimal 12 tahun penjara.

"Mereka yang terlibat dalam aktivitas seperti itu harus diperingatkan bahwa hacking, menciptakan virus berbahaya, atau berpartisipasi dalam penyebaran Distributed Denial of Service (DDoS) merupakan bukan perbuatan menyenangkan," kata Komandan Kejahatan Cyber, Glen McEwen.

Selama ini LulzSec dianggap sebagai kelompok 'sempalan' dari kelompok aktivis hacker Anonymous, yang mulai dikenal sejak 2011. LulzSec pernah mendapat perhatian besar saat meretas situs Sony di 2011, dan melumpuhkan jaringan PlayStation untuk beberapa minggu. Jutaan akun pengguna pun bisa ditembus dan diakses LulzSec. Akibatnya Sony rugi hingga lebih dari US$ 100 juta.

Tak hanya itu, LulzSec juga mengaku berhasil melumpuhkan situs milik CIA. Kelompok pelaku serangan cyber ini lalu resmi menjadi buruan aparat sejumlah negara, dari Badan Penyelidik Federal AS (FBI) hingga lembaga khusus kejahatan terencana di Inggris (SOCA). (gal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya