Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Selasa (10/9/2024), pukul 10.43 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 600 meter di atas puncak, atau sekitar 1.925 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 89 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 1.458 kali. Hingga hari ini, Selasa, 10 September 2024, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Erupsi Berturut-turut
Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, tercatat mengalami erupsi tiga kali pada Senin dini hari, hal ini sebagaimana dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Menurut petugas pos pengamatan Gunung Ibu, Ridwan Djalil, letusan pertama terjadi pukul 01:39 WIT, namun visual letusan tersebut tidak dapat diamati.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 62 detik,” kata Ridwan, sebagaimana laporan tertulis yang diterima di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (9/9/2024).
Sementara itu, dilaporkan petugas pengamat Axl Roeroe, erupsi kedua dan ketiga terjadi pada waktu yang berdekatan, yaitu pukul 06:35 WIT dan 06:46 WIT, dengan kolom abu teramati kurang lebih 300 m di atas puncak gunung serta berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
Erupsi kedua terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 65 detik, sementara erupsi ketiga terekam dengan amplitudo maksimum 27 mm dan durasi 43 detik.
Advertisement