Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor Corporation (TMC) mengumumkan jika baterai generasi berikutnya untuk kendaraaan listrik masa depan, baik versi performa dan solid-state telah disertifikasi oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang.
Disitat dari laman resmi Toyota, pengembangan dan produksi baterai ini, jadi bagian dari rencana jaminan pasokan baterai yang ditetapkan oleh otoritas Negeri Sakura.
Advertisement
Sementara itu, sertifikasi produksi baterai generasi terbaru dari versi performa di Prime Planet Energy & Solutions, Inc, (PPES) kemudian di Primearth EV Energy Co., (PEVE) dan Litbang dan produksi baterai solid-state.
Sedangkan inisiatif untuk memastikan pasokan baterai kendaraan listrik tetap stabil, merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh METI, dan didasarkan oleh Undang-Undang Promosi Kemananan Ekonomi.
Selain itu, regulasi ini juga bertujuan untuk memperkuat infrastruktur produksi baterai, termasuk sel baterai, material, dan peralatan manufaktur yang ditetapkan sebagai material kritis.
Toyota sendiri akan melakukan pengembangan dan produksi dari baterai generasi terbaru ini akan diimplementasikan mulai 2026, dengan skala produksi mencapai 9 gWh per tahun.
Toyota Turunkan Produksi EV
Pengumuman terkait pengembangan dan produksi baterai ini, bersamaan dengan rencana Toyota untuk memangkas produksi kendaraan listriknya pada 2026. Pengurangan produksi ini karena penjualan kendaraan listrik secara global terus menurun.
Toyota mengatakan tidak ada perubahan kepada niatnya untuk memproduksi 1,5 juta unit kendaraan listrik per tahun pada 2026, dan 3,5 juta unit pada 2030.
Namun, jenama asal Jepang ini menyebut angka tersebut bukanlah target, melainkan tolak ukur bagi para pemegang saham.
Memproduksi satu juta unit kendaraan listrik per tahun merupakan usaha yang ambisius bagi Toyota, yang telah berupaya lebih keras dalam mengembangkan kendaraan hibrida, dan hanya menjual sekitar 104 ribu unit kendaraan listrik tahun lalu.
Sementara itu, kendaraan listrik saat ini menyumbang sekitar satu persen dari penjualan globalnya.
Advertisement