Liputan6.com, Cilacap - Mubaligh muda Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat atau akrab dengan sapaan UAH menjelaskan cara membaca Surah Al-Fatihah yang dapat mengabulkan hajat atau keinginan seseorang.
Bahkan menurut ustadz asal Pandeglang, Banten ini bahwa keinginan yang sifatnya mustahil bagi banyak orang sekalipun akan mudah tercapai.
Membahas salah satu dari sekian banyak keutamaan surah al-Fatihah ini beliau sampaikan dalam sebuah kesempatan ceramahnya.
Baca Juga
Advertisement
Ulasan UAH tentang ini demikian menarik untuk disimak dan tentu saja belum banyak orang mengetahui rahasia dahsyat salah satu surah yang disebut sebagai ummul kitab ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Cara Bacanya
UAH menjelaskan cara membaca Surah Al-Fatihah untuk mengabulkan hajat meskipun sangat mustahil bagi banyak orang.
Beliau menjelaskan, jika telah sampai pada ayat yang berbunyi ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’ harus dibarengi penghayatan akan kesadaran menjadi hamba Allah SWT.
“Jadi kalau sedang membaca kalimah iyyaka na’budu, rasakan kita hamba. Masukan dalam hati ke dalam iman," ungkapnya, dikutip dari kanal Youtube @ratnasari_d3wi, Selasa (10/09/2024).
“Ya Allah…aku hamba-Mu, sekarang aku sedang menghamba kepadamu, wa iyyaka nasta’iin dan Engkau Maha Tahu dalam sholat ini pun ketika hamba sedang punya persoalan ya Allah, hadirkan dalam diri kita,” sambungnya.
Advertisement
Dikabulkan Hajatnya Meski Tak Disebutkan
Menurutnya, jika seseorang mampu membaca Surah Al-Fatihan dengan cara-cara seperti ini maka tanpa meminta akan hajatnya akan langsung diberikan oleh Allah SWT.
Termasuk di dalamnya juga keinginan-keinginan yang sulit bahkan mustahil bagi kebanyakan manusia juga akan menjadi kenyataan.
“Tanpa kita sebutkan (hajat atau keperluannya---pen), maka perhatikan jawabannya (Allah SWT---pen),” tuturnya.
“Haadzz bainii wa baina ‘abdi, inilah perjanjian antara Aku dengan hamba-Ku, walii ‘abdi, imbuhnya.
“Kalau hamba-Ku benar sampai di sini bacaan sholatnya, sampai kalimat iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin, maka kalau benar sampai dia menghamba, walii ‘abdi maa sa’ala, apapun yang dia minta saat ini aku akan kabulkan, walaupun itu mustahil menurut hamba, sepanjang baik bagi hamba itu,” tandasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul