Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan kasus diabetes di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia, dengan lebih dari 19 juta orang dewasa terdiagnosis pada 2021.
Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring perubahan gaya hidup yang semakin tidak sehat, terutama terkait pola makan yang tinggi gula dan kurangnya aktivitas fisik.
Advertisement
Apa Penyebab Orang Bisa Kena Diabetes?
Pola hidup seperti apa yang dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus tipe 2? Di era modern, masyarakat semakin dimanjakan dengan kemudahan mengakses makanan manis dan instan.
Camilan tinggi kalori, minuman kemasan, serta makanan cepat saji kini menjadi pilihan utama banyak orang yang sibuk.
Sayangnya, kebiasaan ini menjadi salah satu pemicu utama melonjaknya kasus diabetes, khususnya diabetes tipe 2, yang dipicu oleh tingginya kadar gula dalam darah.
Menurut dr. Muthoharrah, M.Si., seorang dokter herbal, pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik menjadi kombinasi berbahaya bagi kesehatan metabolisme tubuh.
"Ketika seseorang mengonsumsi makanan tinggi kalori tapi tidak cukup bergerak, tubuh kesulitan mengatur kadar gula darah dengan baik. Gula yang menumpuk dalam darah akan memicu resistensi insulin, yang kemudian menyebabkan diabetes mellitus tipe 2," katanya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 10 September 2024.
Bagaimana Cara agar Tidak Terkena Diabetes?
Meski diabetes menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat, Muthoharrah meyakini bahwa penyakit ini bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Salah satu kunci utama adalah mengurangi konsumsi gula. Gula yang berlebihan tidak hanya meningkatkan risiko diabetes, tetapi juga dapat menyebabkan obesitas dan penyakit kronis lainnya.
Selain itu, Muthoharrah menekankan pentingnya mengonsumsi lebih banyak serat. Makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, menjaga kadar gula tetap stabil, serta meningkatkan kesehatan pencernaan.
"Dengan pola makan yang kaya serat, tubuh dapat lebih mudah mengatur metabolisme dan menurunkan risiko lonjakan gula darah yang berbahaya," tambahnya.
Advertisement
Bagaimana Aktivitas Fisik Mengurangi Risiko Diabetes?
Selain pola makan yang sehat, aktivitas fisik juga sangat penting dalam mencegah diabetes. Olahraga teratur membantu tubuh membakar kalori dan menjaga keseimbangan energi. Bahkan, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki 30 menit setiap hari dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam menjaga kesehatan metabolisme.
Solusi Alami untuk Mengelola Gula Darah
Sebagai upaya tambahan, penggunaan herbal alami juga bisa menjadi solusi untuk mengelola kadar gula darah.
Produk seperti Bio Insuleaf, yang menggabungkan bahan-bahan herbal seperti madu hutan, ekstrak mengkudu, ekstrak kayu manis, dan bratawali, dirancang khusus untuk mendukung kesehatan metabolisme. Bahan-bahan ini terbukti efektif dalam menstabilkan gula darah dan mencegah resistensi insulin.
Damayanti, VP Brand Strategy Bio Insuleaf PT Herbathos untuk Indonesia, menjelaskan,"Bio Insuleaf hadir untuk memberikan solusi alami yang efektif dalam mengontrol kadar gula darah. Kami percaya bahwa dengan pendekatan herbal, masyarakat bisa menjaga kesehatannya dengan cara yang lebih aman dan alami."
Advertisement